Aktivitas antibakteri ekstrak air Allium sativum Linn., Curcuma mangga Val., dan Acorus calamus L. terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

Abstract

Jamu ramuan Madura subur kandungan yang berkomposisi umbi bawang putih (Allium sativum Linn.), rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val.), dan rimpang jeringau (Acorus calamus L.) digunakan oleh masyarakat untuk menjaga kesuburan (fertilitas). Kandungan bioaktif yang mempunyai aktivitas antibakteri dari tumbuhan penyusun utama jamu ramuan Madura tersebut diduga menjadi faktor penting dalam menjaga fertilitas wanita. Peningkatan jumlah flora normal Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dalam vagina dapat menyebabkan vaginitis, infeksi tersebut dapat menyebabkan infertilitas. Penelitian ini merupakan langkah awal dari standarisasi jamu Madura “subur kandungan” agar diterima secara lebih luas. Penelitian ini menggunakan penelitian experimental design. Sampel berupa kombinasi serbuk A. sativum Linn, C. mangga Val, dan A. calamus L diekstrak dengan pelarut air menggunakan metode maserasi dengan kombinasi (K1), (K2), dan (K3). Uji antibakteri secara in vitro dengan metode difusi kertas cakram.Variabel bebas penelitian ini adalah kombinasi ramuan dan konsentrasi uji antibakteri dengan konsentrasi 0,39%, 0,78%, 1,56%, 3,13%, 6,25%, 12%, 25%, dan 50%, variabel terikat adalah suhu inkubasi, waktu, dan media. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, pertama uji zona hambat, dilanjutkan uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM). Hasil zona hambat kombinasi (K1) 3,58 ±0,86 mm, (K2) 3,11±0,82 mm, dan (K3) 3,78±0,43 mm terhadap E. coli, sedangkan pada S.aureus (K1) 4,01±1,73 mm, (K2) 3,26 ±1,36 mm dan (K3) 7,81±1,26 mm. Adapun nilai KHM terhadap E. coli (K1), (K2), (K3) pada konsentrasi 25%, sedangkan nilai KHM terhadap S. aureus pada konsentrasi 0,39% untuk (K1), (K3), dan konsentrasi 1,56% untuk (K2). Nilai KBM terhadap E. coli (K1), (K2), (K3) pada konsentrasi 50%, sedangkan nilai KBM (K1), (K3) terhadap S. aureus pada konsentrasi 0,78%, dan (K2) pada konsentrasi 3,13%. Hasil zona hambat yang efektif pada (K3) terhadap S. aureus, nilai KHM dan KBM yang efektif pada (K1), (K3) yaitu secara berurutan terdapat pada konsentrasi 0,39%, dan 0,78% terhadap S. aureus. Maka kombinasi ekstrak air lebih berpotensi terhadap S. aureus. Saran untuk penelitian selanjutnya dilakukan bioautografi terhadap kombinasi (K3), supaya dihasilkan senyawa murni yang bersifat antibakteri

Similar works

This paper was published in UIN Maliki Malang Repository.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.