Tari Ganrang Bulo Versi sanggar seni Mallessorang di Kabupaten Bulukumba

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1). Latar belakang penciptaan dan 2).Bentuk penyajian tari Ganrang Bulo versi Sanggar Seni Mallessorang . Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi, Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif, Dari hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1) Tari Ganrang Bulo versi Sanggar Seni Mallessorang diciptakan oleh Baharuddin Muda S,Ag pada tahun 1980-an, dipentaskan pertama kalinya pada acara pernikahan sekitar tahun 1982 oleh anak perempuan Almarhum Mursalim Nuneng menikah dengan putra asal Kabupaten Enrekang, setelah beberapa tahun kesenian tari Ganrang Bulo dikembangkan dan dilatih di sanggar seni Mallessorang yang dikelolah oleh Muh Jafar Amiruddin, 2) Bentuk penyajian tari Ganrang Bulo memliki ciri yaitu adanya puisi Pakkio Bunting dalam istilah bahasa Makassar dan diartikan dalam bahasa indonesianya pemanggil pengantin. meliputi beberapa aspek yakni : Gerak, iringan, pola lantai, tata rias busana, property, dan tata pementasan, ini disajikan dalam bentuk kelompok yakni sebanyak 6 orang, di tarikan pada panggung proscenium dan arena yang disesuaikan pada tempat di selenggarakannya pementasan, biasanya di pentasakan pada acara pernikahan. Dalam penampilan Tari Ganrang Bulo ini memiliki 5 ragam gerak, ragam I, berbaris ,ragam II, menabuh Bambu , ragam III, berpasangan ragam IV, berpuisi dan ragam V, mempersilahkan. Alat musik yang mengiringi Tari Ganrang Bulo diantaranya: Gendang Makassar, dan Kecapi Makassar. Disertai nyanyian yang digunakan sebagai pengiring, serta Kostum yang dikenakan dalam tarian, yaitu kostum adat bugis Makassar yang berwarna orange dan ukuranya yang khusus untuk penari anak-anak. Adapun kostum yang digunakan oleh penari yaitu Baju berwarna orange dan celana yang biasa disebut Barocci dalam bahasa Makassarnya dan lipa’ sabbe (sarung sutera). Untuk rias wajah yang digunakan para penari adalah rias non realis yang dimana penari Tari Ganrang Bulo anak- anak dirias layaknya sebagai orang tua yang berkumis dan berjenggot

Similar works

This paper was published in Repository Universitas Negeri Makassar.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.