Pancaran Pendidikan
Not a member yet
291 research outputs found
Sort by
PROGRAM PENCARIAN BAKAT ANAK OLEH TELEVISI (Studi Kasus pada Finalis Ajang Pencarian Bakat Little Miss Indonesia 2015)
Abstract: The objective of this research was to understand comprehensively the of talent search program on television for early childhood that was be finalist. It was qualitative research with an case study method. The data were collected through participant observation using interview, observation, and documentations. Data accumulation result is analyzed with Milles and Hubberman technique. Base on data analyzed result, research outcome shows that : (1) LMI’s final show had a lot of finalist eksplotation (2) All of LMI’s Finalist have positif self concept (3) the positif self concept looks from positif self image, good ideal self, high self esteem, good role performance, and good personal identity (4) lmi’s finalist had eksternal and internal motivation to join LMI (5) LMI had many impact for finalist, both positive and negative impact (6) LMI as entertainment program on television still ignore about education aspect. Keywords: little Miss Indonesia (LMI), self concept, early childhoo
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Abstrak. Hasil belajar siswa kelas VI SDN Patemon 01 menunjukkan dalam mata pelajaran Matematika nilainya tergolong rendah, karena rata-rata yang diperoleh 57,67 (berada di bawah KKM sebesar 60). Dari 30 siswa, hanya 12 orang siswa yang nilai belajarnya tuntas dalam mata pelajaran Matematika, sedangkan 18 orang siswa masih belum tuntas nilai belajarnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?, 2) bagaimana aktivitas siswa selama penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?, 3) bagaimana hasil belajar siswa setelah penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Patemon 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan), dan refleksi. Sesudah diadakan pembelajaran dalam Siklus I dengan menggunakan metode kerja kelompok, ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 70% (21 anak) dengan nilai rata-rata meningkat menjadi 67. Pada akhir Siklus II, ketuntasan siswa hasil belajar siswa mencapai 90% (27 anak) dengan nilai rata-rata 71,33. Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran dengan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika. Hal ini dapat terjadi karena melalui metode kerja kelompok siswa dapat belajar lebih aktif dan kreatif; diketahui pula kemandirian belajar siswa meningkat sehingga daya serap materi pelajaran yang disampaikan guru menjadi lebih besar. Dari hasil PTK ini direkomendasikan agar para guru dapat menggunakan pembelajaran dengan metode kerja kelompok agar hasil belajar siswa meningkat. Kata Kunci: Hasil Belajar, Luas Bangun Datar, Kerja Kelompo
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PROYEK/TUGAS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 TLOGOSARI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Abstrak. Penelitian Tindakan Kelas ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek/Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Pada Siswa Kelas IV Semester I SDN 3 Tlogosari Tahun Pelajaran 2016/2017. Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah Apakah Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek/Tugas dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya? Sedangkan Tujuan dari penelitian ini mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran kontekstual berbasis proyek/tugas dapat meningkatkan Hasil Belajar IPA materi menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya pada siswa kelas IV SDN 3 Tlogosari Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Stubondo. Jumlah objek penelitian ini adalah 26 siswa. Dimana pada siswa kelas IV diberi perlakuan sesuai dengan siklus I, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model kontekstual berbasis Proyek/tugas untuk mengetahui apakah model pembelajaran yang dipakai dapat meningkatkan Hasil Belajar siswa dalam materi menggolongkan Hewan berdasarkan jenis makanannya, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap Hasil Belajar siswa. Pada akhir Proses Pembelajaran Siswa dievaluasi kemudian jawaban siswa dianalisis, berdasarkan penghitungan dari hasil evaluasi pembelajaran pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan adalah 65,38%. Dengan demikian secara klasikal dikatakan hasil yang diperoleh pada kategori tidak tuntas, ada 17 siswa yang tuntas dan 9 siswa yang belum tuntas. Pada siklus ke II diperoleh persentase ketuntasan belajar mencapai 75,86%, ada 20 siswa yang tuntas belajar dan 6 siswa pada kategori belum tuntas, dan pada hasil analisis siklus ke III diperoleh persentase ketuntasan belajar mencapai 88,46 % hasil ini menunjukkan persentase ketuntasan belajar pada kategori berhasil, ada 23 siswa yang tuntas dan 3 siswa pada kategori belum tuntas belajar. Dari hasil analisis Evaluasi belajar pada siklus I, II dan III dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini, bahwa dengan penerapan Pembelajaran dengan Model kontekstual berbasis proyek/tugas dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran IPA materi menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya pada SDN 3 Tlogosari Tahun pelajaran 2016-2017. Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ini, pihak sekolah dalam hal ini SD Negeri 3 Tlogosari dapat mempunyai kesimpulan bahwa Dengan menggunakan Pembelajaran dengan Model Kontekstual berbasis Proyek/Tugas pada pelajaran IPA Materi menggolongkan hewan berdaarkan jenis makanannya dapat meningkatkan Prestasi Belajar siswa. Untuk guru, PTK ini dapat dipakai sebagai rujukan untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan Proses Pembelajaran dengan penggunaan Metode Pembelajaran dengan model Kontekstual berbasis Proyek/Tugas sehingga Proses pembelajaran di kelas akan lebih bervariasi dan mengurangi rasa jenuh siswa dalam menerima proses pembelajaran, dengan harapan akan berpengaruh pada Hasil Belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA. Kata Kunci: Kontekstual Berbasis Proyek/Tugas, Hasil Belajar
PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MEDIA BENDA ASLI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV DI SDN MARON KIDUL II KECAMATAN MARON KABUPATEN PROBOLINGGO
Abstrak. Metode Pendekatan Sentifik sangat cocok Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam Kegiatan Pembelajaran kepada siswa sehingga Keaktifan siswa dalam belajar mengajar tidak merasa bosan, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual, diharapkan konsep membedakan berbagai bentuk energi yang diajarkan guru dapat dipahami oleh siswa, permasalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) peningkatan prestasi belajar IPA dengan Pendekatan Saintifik? (2) bagaimanakah pengaruh menggunakan media asli, kemotivasi belajar siswa? sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) perbandingan kemajuan pembelajaran menggunakan metode saintifik (b) ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan pendekatan saintifik. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sebanyak tiga puataran, setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan, dan pengamanan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Maron Kidul II Kabupaten Probolinggo tahum Pelajaran 2015/2016. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil anaisis di dapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari Pra siklus, siklus I sampai siklus II yaitu, Pra siklus (38,89%) siklus I (60%) dan Siklus II (88,89%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajarn dengan metode saintifik sangat tepat untuk kemajuan dan prestasi siswa dalam pembelajan dan prestasi siswauntuk kelas IV SD Negeri Maron Kidul II Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo tahu Pelajaran 2015/2016. Metode pembelajaran Saintifik ini sangat tepat sekali dilaksanakan untuk pelajaran ilmu pengetahun alam kelas IV. Kata kunci: Mata Pelajaran IPA, Pendekatan Saintifik, Media Asli
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PPKn SISWA KELAS XI MIPA 1 SMAN 2 JEMBER
Abstract: Learning motivation can increase the students achievement; however the students of XI MIPA 1 still have low motivation for learning. Based on the reason, the researcher try to help them by implementing Inquiry learning model so they will get better achievement. The respondent of the reasearch is the students of XI MIPA 1 SMAN 2 Jember at the first semester in the academic year 2013/2014. The research is done on August 20th to October 22nd 2013. The aim of this research is to increase students achievement by using Inquiri learning model. This action research consists of two cycles and the data taken from cognitive and psychomotor test. The result of this research shows that there is significant improvement of implementing Inquiri learning model toward students achievement. It can be seen from the data as follow: at the first cycle, from 37 students, they get 55,7% for psychomotor test, and 44,3% for cognitive test. While at the second cycle, from 37 students, they get 91,9% for psychomotor test, and 8,1% for cognitive test. Key words: Students learning result, Inquiry learning model
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KOMPETENSI GURU KELAS 4, KELAS 5, DAN KELAS 6 DALAM MENYUSUN PROPOSAL PTK MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI KKG GUGUS 6 KECAMATAN SUMBERMALANG KABUPATEN SITUBONDO SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Abstrak: Diundangkannya Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, merupakan bukti pengakuan terhadap profesionalitas pekerjaan guru dan dosen semakin mantap. Bagi para guru pengakuan dan penghargaan di atas harus dijawab dengan meningkatkan profesionalisme dalam bekerja. Setiap kinerjanya harus dapat dipertanggung jawabkan baik secara publik maupun akademik. Untuk itu ia harus memiliki landasan teoretik atau keilmuan yang mapan dalam melaksanakan tugasnya mengajar maupun membimbing peserta didik. Masalah yang terjadi di lapangan masih ditemukan adanya guru yang tidak bisa memperhatikan berbagai persoalan baik menyangkut peserta didik, subject matter, maupun metode pembelajaran, sehingga guru kurang mamahami untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan, hal ini peneliti temui pada saat mengadakan supervisi akademik (supervisi kunjungan kelas) pada sekolah binaan. Kenyataan diatas dimungkinkan penyebabnya adalah: 1). Kurangnya perhatian terhadap berbagai persoalan baik menyangkut peserta didik, subject matter, maupun metode pembelajaran, 2). Kurangnya pelatihan tentang PTK, 3). Kurangnya tenaga yang dapat memberikan bimbingan dalam pelaksanaan PTK, 4).Adanya anggapan bahwa PTK adalah seusuatu yang sulit dan tidak semua guru mampu melakukan. Permasalahan tersebut berpengaruh besar terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan khususnya guru kelas 4, kelas 5, kelas 6 dan guru akan menemui kesulitan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana guru mengajar dan siswa belajar serta melakukan tindakan untuk memperbaikinya. Dengan keadaan demikian, peneliti sebagai pembina sekolah berusaha untuk memberi bimbingan dan motivasi secara berkelompok pada guru dalam menyusun Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara lengkap. Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Manfaat PTK bagi guru sangat banyak sekali diantaranya adalah membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalitas guru, meningkatkan rasa percaya diri guru, memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan, dan keterampilannya. Metode Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan dengan model Stephen Kemmis. Strategi Kerja Praktek dengan Teknik Bimbingan Kelompok, dirancang dalam 2 (dua) siklus. Hasil penelitian membuktikan terjadinya peningkatan motivasi dam kompetensi guru-guru dalam menyusun Proposal PTK yaitu kelompok guru kelas 4 meningkat dari 74% pada siklus 1 menjadi 89% pada siklus 2, kelompok guru kelas 5 meningkat dari 77% pada siklus 1 menjadi 86% pada siklus 2, kelompok guru kelas 6 meningkat dari 77% pada siklus 1 menjadi 93% pada siklus 2,. Kesimpulan penelitian ini, bahwa strategi bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi dan kompetensi guru-guru kelas 4, kelas 5, kelas 6 di Gugus 6 dalam menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas. Kata Kunci: motivasi dan kompetensi guru, bimbingan kelompok
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH TEORI BILANGAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)
Abstrak. Perangkat pembelajaran sangat berguna untuk kelancaran dan keberhasilan suatu pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat dalam penelitian ini disesuaikan dengan kerangka kualifikasi nasional Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengna kerangka kualifikasi nasional Indonesia. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengembangan model 4-D oleh Thiangarajan, namun pada penelitian ini hanya sampai pada 3 tahap yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Validator yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak dua validator ahli, yaitu ahli pengembangan dan ahli materi. Hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh presentase rata-rata 85,7%. Hal ini berarti perangkat pembelajaran yang dibuat sudah sesuai dengan kerangka kualifikasi nasional Indonesia dengan sedikit revisi.Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesi
STUDI DESKRIPTIF KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONALISME GURU PAUD DHARMA WANITA BINAAN SKB SITUBONDO
Abstrak. Berkembangnya PAUD saat ini diikuti dengan peningkatan kesadaran orang tua untuk memberikan pendidikan bagi anak diusia sedini mungkin yang diimbangi dengan pelayanan pendidikan anak diusia dini yang memiliki kualitas baik dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya jalur pendidikan non formal. Salah satunya adalah dengan menyediakan tenaga pendidik kualifikasi kompetensi pedagogic dan professional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 guru kelas PAUD Dharma Wanita yang menjadi Binaan SKB Situbondo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAUD tersebut mempunyai peran yang sangat penting bagi pendidikan. Sebagai guru pada PAUD tersebut guru bukan hanya menyampaikan materi di dalam kelas tetapi juga harus melakukan penanganan terhadap anak saat anak mengalami kesulitan ataupun masalah dalam perkembangan peserta didiknya. Dalam pendidikan anak usia dini seorang guru PAUD dituntut untuk memiliki dan mengembangkan kompetensi yang dimilikinya tersebut yaitu kompetensi pedagogic dan profesional. Peningkatan kompetensi pedagogic dan profesional guru PAUD dilakukan secara berkesinambungan oleh kepala lembaga SKB, organisasi HIMPAUDNI dan guru PAUD tersebut. Upaya peningkatan yang dapat mendukung peningkatan kompetensi pedagogic dan professional yang dilakukan oleh guru PAUD Dharma Wanita Binaan SKB Situbondo yaitu dengan mengikuti kegiatan pelatihan dan mengikuti seminar, memanfaatkan media cetak/media massa dan media elektronik, peningkatan profesi melalui belajar sendiri, mengikuti kursus, dan aktif dalam organisasi keguruan yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran. Sedangkan dalam upaya lembaga pendidikan non formal bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan pengadaan lokakarya (workshop), mendukung ide-ide baru dari guru, dan termotivasi guru untuk membuat karya tulis ilmiah. Kata Kunci: Kompetensi, Pedagogik, Profesional, Guru PAU
PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HUBUNGAN ANTAR SATUAN BERAT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SDN 3 TLOGOSARI TAHUN PELAJARAN 2014-2015
Abstrak: Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Dalam pembelajaran matematika agar mudah dimengerti oleh siswa, proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa. Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten. Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation terhadap motivasi belajar siswa? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 3 Tlogosari. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (63,00%), siklus II (71,00%), siklus III (80,00%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model Group Investigation dapat berpengaruh positif terhadap motivasi dan hasil belajar Siswa kelas 4 SD Negeri 3 Tlogosari Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Situbondo, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika. Kata Kunci: metode kooperatif model group investigation, hasil belajar
PENERAPAN METODE IQRO’ PADA PEMBELAJARAN CALISTUNG WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DASAR MERPATI
Abstrak. Penelitian ini didasarkan atas fenomena penggunaan metode iqro’ pada pembelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung). Mengingat pada program Keaksaraan Fungsional dengan satuan pendidikan Kelompok Belajar yang perlu diperhatikan adalah penggunaan metode yang tepat yang sesuai dengan karakteristik warga belajar, supaya warga belajar merasa tertarik dan berminat untuk mengikuti proses pembelajaran di Keaksaraan Fungsional tanpa ada paksaan. Sesuai dengan fenomena tersebut, penelitian ini difokuskan pada pertanyaan dasar, bagaimana penerapan Metode Iqro’ pada pembelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung)?. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mendiskripsikan tentang: 1) latar belakang diterapkannya Metode Iqro’ pada pembelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung), 2) penerapan Metode Iqro’ pada pembelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung), 3) alasan warga belajar berminat dalam mengikuti pembelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung) dengan penerapan Metode Iqro’. Berdasarkan masalah fokus penelitian tersebut maka penelitian ini diungkap dengan menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi kasus untuk mengungkap secara holistik fenomena yang terjadi secara menyeluruh dan mendalam pada Kelompok Belajar Merpati. Sumber data dalam penelitian dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: person, place dan activity. Semua sumber data tersebut digali melalui tekhnik observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode iqro’ pada pembelajaran calistung di keaksaraan fungsional dasar merpati berdasarkan atas latar belakang warga yang lebih bisa mengaji/membaca huruf arab daripada membaca huruf alfabeth, penerapannya hanya dasar-dasarnya saja yang kemudian dikembangkan lagi dengan memberikan bacaan-bacaan pendek/ayat- ayat pendek yang disadur dari Al-Qur’an beserta pemaknaannya disertai tekhnik penyampaian yang menyenangkan telah mampu menjawab kebutuhan warga tentang belajar sehingga dapat menarik minat warga untuk belajar dan dalam penerapannya juga terdapat kelebihan antara lain Metode Iqro’ dapat memberikan kemudahan bagi Tutor dalam menyampaikan materi dan bagi warga belajar mendapatkan kemudahan dalam menerima materi sedangkan kekurangannya antara lain jika warga belajar tidak rajin menghadiri proses pembelajaran, karena penerapan metode ini dilakukan secara beruntun atau bersambung. Sehingga semakin sering warga belajar tidak hadir maka akan semakin tertinggal, warga sama sekali tidak memahami huruf arab/ ataupun latin, karena permulaan penyampaian materi dengan menggunakan huruf arab. Kekurangan dalam penerapan Metode Iqro’ tersebut jika tidak diatasi akan berimbas pada lambatnya proses pembelajaran. Kata Kunci : Metode iqro’, Program Keaksaraan Fungsional, Pendidikan Luar Sekolah