Jurnal Pustakawan Indonesia
Not a member yet
    176 research outputs found

    PERILAKU PENCARIAN INFORMASI ASN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN LABUHANBATU

    Get PDF
    Penelitian dan pengembangan berperan penting dalam peningkatan kebijakan dan penyelenggaraan pemerintah. Sebagai bentuk keseriusan pemerintah meningkatkan peran kelitbangan dalam penyelenggaraan pemerintah telah dilakukan pembagian urusan secara konkuren mulai dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu melalui Badan Penelitian dan Pengembangan telah menangani urusan kelitbangan sejak tahun 2017. Walaupun baru berumur beberapa tahun, Balitbang Kabupaten Labuhanbatu telah berhasil meningkatkan produktivitas hasil pertanian petani pada tahun 2019 dan memperoleh penghargaan kategori Kabupaten Sangat Inovatif dalam Innovative Government Award (IGA) pada tahun 2020. Keberhasilan tersebut tentunya tidak lepas dari dukungan kepala daerah dan para ASN didalamnya. Hal yang sangat menarik adalah terkait informasi yang digunakan oleh para ASN dalam menjalankan tugasnya. Informasi yang digunakan tentunya sangat dipengaruhi oleh perilaku pencarian informasi itu sendiri. Penelitian terkait perilaku pencarian informasi sebenarnya sudah banyak dilakukan akan tetapi dominan pada dunia akademik. Menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan model David Ellis penulis mencoba melihat perilaku pencarian informasi ASN Balitbang Kabupaten Labuhanbatu. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ASN Balitbang Kabupaten Labuhanbatu telah melakukan serangkaian kegiatan dan Langkah yang terstruktur dalam pencarian informasi dimana informasi yang telah ditemukan digunakan sebagai bahan dalam penyelesaian pekerjaan.Research and development plays an important role in improving government policies and administration. As a form of the government's seriousness in increasing the role of R&D in the administration of government, a concurrent division of affairs has been carried out starting from the central, provincial and district/city levels. The Labuhanbatu Regency Government through its Research and Development Agency has been handling R&D affairs since 2017. Even though it is only a few years old, the Labuhanbatu Regency research and development agency has succeeded in increasing the productivity of farmers' agricultural products in 2019 and was awarded the Very Innovative Regency category in the Innovative Government Award (IGA) in 2020. This success certainly cannot be separated from the support of the regional head and the civil servant in it. What is very interesting is related to the information used by civil servant in carrying out their duties. The information used is of course greatly influenced by the information seeking behavior it self. Research related to information seeking behavior has actually been done a lot but is dominant in the academic world. Using descriptive quantitative methods using the David Ellis model, the author tries to see the information seeking behavior of civil servant research and development agency Labuhanbatu Regency. The results of the study show that the civil servant research and development agency Labuhanbatu Regency has carried out a series of activities and structured steps in the search for information where the information that has been found is used as material in completing the work

    Potret pelaksanaan pengembangan koleksi di perpustakaan IPB University

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen-komponen dalam pengembangan koleksi di Perpustakaan IPB Univesity. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus eksploratoris. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pengembangan koleksi sudah menggunakan pedoman tertulis yaitu kebijakan pengembangan koleksi yang direvisi setiap tiga tahun sekali. Komponen pelaksanaan pengembangan koleksi yang pertama adalah mengumpulkan dan menganalisa kebutuhan masyarakat pemustaka terutama sivitas akademika IPB, ke-dua menyusunan kebijakan seleksi yang teretuang dalam kebijakan pengembangan koleksi, ke-tiga melakukan seleksi yaitu pemilihan bahan perpustakaan berdasarkan hasil analisis kebutuhan, ke-empat melakukan proses pengadaan disertai dengan penerimaan semua bahan perpustakaan baik melalui pembelian, hadian maupun pertukaran, ke-lima adalah melakukan penyiangan koleksi yaitu mengeluarkan koleksi yang tidak relevan dan ke-enam adalah melaksanakan evaluasi, baik evaluasi koleksi maupun evaluasi keterpakaian koleksi. &nbsp

    Pemanfaatan buku bahasa indonesia pada skripsi Fakultas pertanian ipb university tahun 2015-2019 berbasis analisis sitasi

    Get PDF
    Introduction. Procurement of library collections must be effective and efficient. So far, it has been assumed that IPB University students prefer to use Indonesian books, but from some observations on books collection, quite a lot of Indonesian books’ due  date slips are  blank. This means that the book was never borrowed by the user. One way to measure the usability of a collection is to use citation analysis. Objectives. This study aims to 1) determine the availability of Indonesian language books cited in the undergraduate theses of the Faculty of Agriculture IPB University 2015-2019 in the collection of the IPB University Library; 2) identify Indonesian language books that are widely used by students of IPB University, Faculty of Agriculture in writing undergraduate theses 2015-2019; 3) knowing the average age of obsolescence of Indonesian language books cited in the 2015-2019 IPB University, Faculty of Agriculture undergraduate  theses; 4) find out which Indonesian language book publishers are cited the most by the 2015-2019 Faculty of Agriculture undergraduate theses.   Methods. This research is a quantitative research, using one of the bibliometric methods, namely citation analysis. Data collection is done by observing the bibliography in each undergraduate thesis, all Indonesian books in the bibliography will be recorded on an Excel-based note sheet. Results. The results showed that Indonesian language books cited in the undergraduate theses of the Faculty of Agriculture, IPB University 2015-2019 were available in the collections of the IPB University Library as much as 18.0 % for the Department of Soil Science and Land Resources, 22.0 % for the Department of Agronomy and Horticulture, 22.0 % for the Department of Plant Protection and 16.0 % for the Department of Landscape Architecture. The most cited books by undergraduate theses at the Faculty of Agriculture are “Soil and Water Conservation” for the Department of Soil Science and Land Resources, “Plant Breeding Techniques” for the Department of Agronomy and Horticulture, “Pesticides and Their Applications” for the Department of Plant Protection, and “Garden Maintenance” for the Department of Landscape Architecture. The obsolescence of the cited books is between 12-15 years. The publishers whose books have been cited the most are Gadjah Mada University Press, Kanisius and Penebar Swadaya.Pendahuluan. Pengadaan koleksi perpustakaan haruslah efektif dan efisien. Selama ini  diasumsikan bahwa mahasiswa IPB University lebih senang menggunakan buku-buku bahasa Indonesia, namun  dari beberapa pengamatan pada koleksi buku cukup banyak buku-buku bahasa Indonesia yang catatan peminjamannya (slip tanggal kembali) dalam keadaan kosong. Artinya buku itu tidak pernah dipinjam oleh pengguna.  Salah satu cara untuk mengukur keterpakaian koleksi adalah menggunakan analisis sitasi. Tujuan.   Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui ketersediaan buku-buku bahasa Indonesia yang disitasi di skripsi Fakultas Pertanian IPB University 2015-2019 pada koleksi  Perpustakaan IPB University; 2) mengidentifikasi buku bahasa Indonesia yang banyak dimanfaatkan mahasiswa Fakultas Pertanian IPB University pada skripsi tahun 2015-2019; 3) mengetahui rata-rata usia keusangan buku bahasa Indonesia yang disitasi dalam skripsi Fakultas Pertanian IPB University 2015-2019; 4) mengetahui penerbit buku bahasa Indonesia yang paling banyak disitasi oleh skripsi Fakultas Pertanian 2015-2019. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan salah satu metode bibliometrika, yaitu analisis sitasi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati daftar pustaka pada setiap skripsi, semua buku bahasa Indonesia yang ada di daftar pustaka akan dicatat pada lembar catatan berbasis Excel. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan buku-buku bahasa Indonesia yang disitasi di skripsi Fakultas Pertanian IPB University 2015-2019 tersedia di koleksi Perpustakaan IPB University sebanyak 18,0 % untuk Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, 22,0 % untuk Departemen Agronomi dan Hortikultura, 22,0 % untuk Departemen Proteksi Tanaman dan 16,0 % untuk Departemen Arsitektur Lanskap. Buku yang paling banyak disitasi berdasarkan departemen di Fakultas Pertanian adalah “Konservasi Tanah dan Air”, “Teknik Pemuliaan Tanaman”, “Pestisida dan Aplikasinya”, dan “Pemeliharaan Taman”. Keusangan buku-buku yang disitasi berada antara 12-15 tahun. Penerbit yang bukunya paling banyak disitasi adalah Gadjah Mada University Press, Kanisius dan Penebar Swadaya

    Big data implementation for agriculture commodity knowledge management

    Get PDF
    Big data in the era of the industrial revolution can be an important source of information in various fields including agriculture. Agricultural commodity data from upstream to downstream becomes important information that will become knowledge in increasing productivity. Knowledge management can be an option in managing various agricultural commodity information. This study aims to describe the big data of agriculture which is the source of knowledge management in agricultural commodities. Agricultural commodities that can be managed big data in accordance with the Echelon I unit that oversees it can be in the form of food crops, horticultural crops, livestock and plantations. Bigdata management requires technology support and human resources management. Through knowledge management of agricultural commodities, various knowledge both tacit and explicit from within the institution itself will be well documented and beneficial to the institution. The implementation of knowledge management for agricultural commodities will go through a process of creating, storing knowledge, sharing knowledge and applying knowledge. The implementation of knowledge management must be supported by human resources (people), processes (processes) and technology (technology). Through the implementation of knowledge management in agricultural commodities will increase the role of libraries within the Indonesian Ministry of Agriculture in supporting agricultural development. If so far the role of the library has not been taken into account, through knowledge management will become a reference in the development of agricultural commodities.Big data di era revolusi industri dapat menjadi sumber informasi penting dalam berbagai bidang termasuk pertanian. Berbagai data komoditas pertanian dari hulu sampai hilir menjadi informasi penting yang akan menjadi pengetahuan dalam meningkatkan produktivitasnya. Manajemen pengetahuan dapat menjadi pilihan dalam pengelolaan berbagai informasi komoditas pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan big data pertanian yang menjadi sumber manajemen pengetahuan pada komoditas pertanian. Komoditas pertanian yang dapat dikelola big datanya sesuai dengan unit Eselon I yang membawahinya dapat berupa tanaman pangan, tanaman hortikultura, peternakan dan perkebunan. Pengelolaan bigdata membutuhkan dukungan teknologi dan SDM pengelolanya.  Melalui manajemen pengetahuan komoditas pertanian, berbagai pengetahuan baik tacit maupun explicit dari dalam lembaga sendiri akan terdokumentasikan dengan baik dan bermanfaat bagi lembaga. Implementasi manajemen pengetahuan untuk komoditas pertanian akan melalui proses penciptaan, penyimpanan pengetahuan, berbagi pengetahuan dan aplikasi pengetahuan. Implementasi manajemen pengetahuan harus didukung oleh sumber daya manusia (people), proses (process) dan teknologi (technologi). Melalui implementasi manajemen pengetahuan komoditas pertanian akan meningkatkan peran serta perpustakaan lingkup Kementan RI dalam mendukung pembangunan pertanian. Jika selama ini perpustakaan perannya belum diperhitungkan, melalui manajemen pengetahuan akan menjadi rujukan dalam pengembangan komoditas pertania

    Tingkat produktivitas penerbitan karya tulis ilmiah : Studi Kasus Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian

    Get PDF
    Researchers as a community of creators and users of scientific knowledge play an important role in scientific research/study. CRDABGR researchers have the ability to write scientific papers to explore thoughts, ideas / ideas so that they can be known and utilized by the wider community and as a means of formal communication between researchers and their parent institutions. Researchers have high productivity if researchers produce a lot of scientific papers published in journals. The more they are read and used as national and international references, new information/theories will be produced. Further research is needed, especially measuring the productivity of writers in journals. The study method uses a descriptive bibliometric approach document analysis design with quantitative data for publications that have been published in 2016-2020. Data collection techniques by collecting research publications. The study was conducted in Bogor in January – May 2021. Based on the results of the study, it was found that the highest number of CRDABGR researchers in the category of food plants (269 manuscripts) published nationally was 402 articles with the year published in 2016 (124 articles) through collaboration 4 authors. Scientific papers with the highest number of titles in 2016 (129/25.75%) published in journals with productive researchers Puji Lestari (71 titles). It is advisable for CRDABGR researchers to further improve their publications with international reputation to improve the quality and quantity of scientific papers produced.Peneliti sebagai komunitas pencipta dan pengguna pengetahuan ilmiah berperan penting dalam penelitian/pengkajian ilmiah. Peneliti BB Biogen memiliki kemampuan menulis KTI untuk mengekplorasi pemikiran,  gagasan/ide agar dapat diketahui serta dimanfaatkan masyarakat luas   dan sebagai sarana komunikasi formal antara   peneliti dengan lembaga induknya. Peneliti memiliki produktivitas tinggi apabila peneliti banyak menghasilkan KTI yang diterbitkan di jurnal Semakin banyak dibaca dan dimanfaatkan sebagai referensi nasional dan internasional akan menghasilkan informasi/ teori baru. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut khususnya mengukur produktivitas penulis di jurnal-jurnal. Metode pengkajian mengunakan rancangan analisis dokumen pendekatan bibliometrik deskriptif dengan data kuantitatif publikasi yang telah diterbitkan tahun 2016-2020. Teknik pengumpulan data mengumpulkan publikasi peneliti. Pengkajian dilakukan di Bogor pada bulan Januari – Mei 2021. Berdasarkan hasil kajian didapat bahwa jumlah KTI peneliti BB Biogen kategori subjek tertinggi pada subjek tanaman pangan (269 naskah) yang diterbitkan nasional sebanyak 402 tulisan dengan tahun terbit  tahun 2016 (124 tulisan) melalui kolaborasi 4 penulis. KTI dengan  jumlah judul  terbanyak tahun 2016 (129/25,75%) yang diterbitkan di jurnal dengan peneliti produktif Puji Lestari (71 judul)  dari Kelompok Peneliti Biomolekuler. Sebaiknya peneliti BB Biogen lebih meningkatkan lagi dalam penebitan bereputasi internasional untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas KTI yang dihasilkan

    Media sosial instagram sebagai jaringan komunikasi sociopreneur

    Get PDF
    Meningkatnya kelompok sociopreneur ikan cupang menggunakan media sosial Instagram sebagai jaringan komunikasi dalam di wilayah Tangerang memanfaatkan sebagai media penjualan, branding, promosi. Namun akhirnya berkembang hingga di luar wilayah Tangerang. Data tersebut menjelaskan total pengguna Instagram di Indonesia mencapai 59.840.000. Pengguna Instagram menunjukkan pada gender perempuan paling dominan di Indonesia. Tercatat jumlah mencapai 50,8 persen, lebih unggul dari pada pria yang hanya 49,2 persen meskipun beda tipis. Rumusan masalah dalam kajian ini adalah bagaimana media sosial Instagram sebagai jaringan komunikasi pada kelompok sociopreneur ikan cupang dalam meningkatkan produktivitas di wilayah Tangerang. Instagram memiliki fungsi dan peran sebagai media yang membantu untuk komunikasi interaktif antar kelompok sociopreneur. Kajian ini agar mengetahui media sosial Instagram sebagai jaringan komunikasi pada kelompok sociopreneur ikan cupang dalam meningkatkan produktivitas di wilayah Tangerang terjalin komunikasi interaktif yang dapat memberikan informasi bermanfaat bagi banyak orang khususnya bagi pemula yang ingin memulai atau mencoba berbisnis ikan cupang (peternak, jocky, breeder, pemain kontes, pecinta, juri kontes) dapat mereka lakukan sesuai yang dibutuhkan. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena ingin menggali informasi lebih mendalam bagaimana Instagram sebagai media sosial yang digunakan komunikasi antara kelompok sociopreneur ikan cupang melalui jaringan komunikasi di wilayah Tangerang dalam meningkatkan produktivitas. Hasil Kajian ini menggunakan teori konvergensi interaksi simbolik dengan menganalisa tingkatan jaringan komunikasinya sebagai berikut: 1. Tingkatan Individu, 2. Tingkat Klik, 3. Tingkat sistem. Dengan demikian maka dapat terjalin kedekatan yang dapat menciptakan sebuah motivasi untuk dapat terus meningkatkan produktifitas dan bisnis mereka secara online, hal ini juga dapat menjadikan acuan untuk dapat hidup lebih baik, sejahtera dan makmur secara lahir dan batin di dalam kelompok percupangan. &nbsp

    Identifikasi kebutuhan layanan perpustakaan sains dan teknologi nuklir berbasis Inklusi sosial

    Get PDF
    Pemerintah saat ini menggalakkan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Perpustakaan Sains dan Teknologi Nuklir sebagai perpustakaan khusus, dapat berperan dalam memberdayakan pemustaka dalam konteks inklusi sosial agar produk yang dihasilkan oleh peneliti dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Selain itu, yang utama adalah untuk meningkatkan keberterimaan, masyarakat awam terhadap iptek nuklir melalui layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial sangat tepat. Tujuan dalam makalah ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pengumpulan data dari literatur dan dokumen ilmiah produk hasil penelitian bidang iptek nuklir. Berdasarkan hasil dan pembahasan, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan pustakawan yaitu mengembangkan layanan perpustakaan dengan mengidentifikasi pengguna, pengembangan koleksi, kelembagaan dan layanan, kajian kelayakan teknis dan operasional serta upaya yang dilakukan saat ini. Beberapa upaya yang harus dilakukan pustakawan yaitu dengan melakukan penataan fisik, Inventarisasi, identifikasi dan pemilihan koleksi, melakukan kemas ulang koleksi, melakukan jejaring perpustakaan. Konsep layanan inklusi sosial yang dapat dilakukan dengan memberikan layanan Internal kepada keluarga pegawai dan selain pegawai seperti cleaning services melalui ceramah atau pelatihan. Selain itu layanan eksternal dengan mengundang tokoh untuk memperoleh informasi megenai kebutuhan masyarakat agar dapat memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan. Dapat disimpulkan bahwa pustakawan pada perpustakaan sains dan teknologi nuklir sangat perlu melakukan layanan perpustakaan inklusi sosial agar produk iptek nuklir bermanfaat secara optimal dan dapat diterima secara positif oleh masyarakat luas. &nbsp

    University Libraries in Industrial Era 4.0

    No full text
    Tuntutan adanya perubahan terhadap perpustakaan perguruan tinggi di era industri 4.0 semakin nyata. Tulisan ini didasarkan pada berbagai studi literatur terkait tuntutan pengguna perpustakaan perguruan tinggi masa kini akan layanan yang bersifat non-konvensional, walaupun masih ada tuntutan pada layanan yang konvensional. Dibahas juga hasil pengamatan pada web perpustakaan dari perguruan tinggi terkemuka yang memperlihatkan betapa perpustakaan-perpustakaan tersebut telah melakukan transformasi layanannya dengan tidak hanya menyediakan informasi dan mendiseminasikan informasi kepada penggunanya, tetapi berperan aktif dalam proses penelitian sivitas akademika dari persiapan penelitian sampai dengan mempublikasikan hasil penelitian. Kompetensi pustakawan menghadapi era industri 4.0 juga dibahas pada tulisan ini.&nbsp

    Rekonstruksi Peran Perpustakaan dan Intervensi Pustakawan kepada Pemustaka

    Get PDF
    Introduction. In the era of information technology that causes the emergence of disruptive technology, libraries face very formidable challenges. Many businesses have gone bankrupt or at least reduced their employees due to this disruptive technology. Many of their jobs have been replaced by machines or robots. Libraries must develop new services so as not to be affected by this technology. Some libraries work has been taken over by machines, such as circulation of library materials and even digital libraries are now starting to operate. The concept of an intervention zone is determined by the nature of the user's problem and the stages of the user process leading to the identification of mediation and education levels. According to Kuhlthau, there are five levels of mediation, namely: organizer, locator, identifier, advisor, and counselor. If the user can work alone in finding information, then the librarian does not need to intervene to mediate the user. With a digital library, users no longer need to physically visit the library because all services can be done through devices. This study is a literature review that discusses the level of service or mediation according to Kuhlthau to meet the information needs of users. Methods and Data Collection. The literature was collected from the internet and the library's print collection. Data analysis. From the collected literature, notes of important points were made which were then analyzed descriptively. Results and Discussion. Kuhlthau introduced an information service that he called intervention to users. According to Kuhlthau, there are two basic library services in which professional librarians are involved in the intervention, namely bibliographic reference and instruction. Reference services are mediation to users to assist with the location and use of resources and information. This kind of mediation can be a simple mediation, but it can also be a lengthy mediation that involves a complex and very lengthy information search process. The concept of an intervention zone is determined by the nature of the user's problem and the stages of the user process leading to the identification of mediation and education levels. According to Kuhlthau, there are five levels of mediation, namely: organizer, locator, identifier, advisor, and counselor. If the user can work alone in finding information, then the librarian does not need to intervene to mediate the user. However, if the user is not able to do the search on his own, then the presence of the librarian to intervene, namely mediating the user is very necessary Conclusion. According to Kuhlthau, there are five levels of mediation, namely: organizer, locator, identifier, advisor, and counselorPendahuluan. Dalam era teknologi informasi yang kemudian melahirkan teknologi disruptive perpustakaan menghadapi tantangan yang sangat berat. Banyak unit-unit usaha yang akhirnya gulung tikar atau setidaknya mengurangi karyawannya akibat teknologi disruptive ini. Sebagian pekerjaan mereka sudah digantikan oleh mesin atau robot. Perpustakaan harus “menciptakan” layanan-layanan baru agar tidak termakan oleh teknologi ini. Sebagian kerja perpustakaan sudah diambil alih oleh mesin, seperti transaksi peminjaman bahan perpustakaan pada perpustakaan konvensional dan bahkan perpustakaan digital saat ini sudah mulai beroperasi. Dengan perpustakaan digital maka pemustaka memang tidak perlu lagi mendatangi secara fisik perpustakaan sebab semua layanannya sudah dapat dilakukan melalui gawai. Kajian ini merupakan kajian literatur yang membahas tingkatan layanan atau mediasi menurut Kuhlthau untuk pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka Metode dan Pengumpulan Data. Literatur dikumpulkan dari akses ke internet dan koleksi cetak perpustakaan. Analisis Data. Dari literatur yang dikumpulkan dibuatkan catatan poin penting yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil dan Pembahasan. Kuhlthau memperkenalkan layanan informasi yang disebutnya sebagai intervensi kepada pemustaka. Menurut Kuhlthau ada dua layanan perpustakaan dasar di mana pustakawan profesional terlibat dalam intervensi tersebut yaitu referensi dan instruksi bibliografi. Layanan referensi adalah mediasi kepada pemustaka untuk membantu lokasi dan penggunaan sumber dan informasi. Mediasi seperti ini bisa mediasi sederhana, tetapi juga bisa mediasi yang panjang yang melibatkan proses pencarian informasi yang rumit dan sangat panjang. Konsep zona intervensi ditentukan oleh sifat masalah pemustaka dan tahapan proses pemustaka mengarah pada identifikasi tingkat mediasi dan pendidikan. Menurut Kuhlthau ada lima level mediasi yaitu: organizer (pengatur), locator (pencari lokasi), identifier (pengidentifikasi), advisor (penasihat), dan counselor (konselor). Jika pemustaka bisa bekerja sendiri dalam mencari informasi maka pustakawan tidak perlu melakukan intervensi untuk memediasi pemustaka tersebut. Namun jika pemustaka tidak mampu melakukan pencarian sendiri maka kehadiran pustakawan untuk mengintervensi yaitu memediasi pemustaka sangat diperlukan Kesimpulan. Ada lima level mediasi menurut Kuhlthau yaitu: organizer (pengatur), locator (pencari lokasi), identifier (pengidentifikasi), advisor (penasihat), dan counselor (konselor)

    Pelaksanaan perawatan dan pelestarian bahan perpustakaan di Perpustakaan IPB University

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan perawatan dan pelestarian bahan perpustakaan serta kendala dalam pelaksanaannya di Perpustakaan IPB University. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan pelestarian dan pemeliharaan bahan perpustakaan di perpustakaan IPB University belum dilaksanakan secara maksimal sebagaimana mestinya. Banyak bahan perpustakaan yang masih dalam keadaan rusak karena beberapa kendala diantaranya keterbatasan dana yang khusus untuk kegiatan ini serta terbatasnya sarana dan prasarana dan tenaga ahli yang mampu untuk mengerjakan kegiatan perawatan dan pelestarian bahan perpustakaan. Kegiatan perawatan dan pelestarian di Perpustakaan IPB University masih dilakukan dengan sangat sederhana, seperti: membersihkan rak tempat penyimpanan bahan pustaka dan penjilidan buku rusak. &nbsp

    160

    full texts

    176

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Pustakawan Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇