PRIMA - Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir
Not a member yet
    261 research outputs found

    PEMBUATAN PROGRAM KENDALI PERGERAKAN TOTE PADA FRAME SIMULATOR IRADIATOR MENGGUNAKAN PLC OMRON SERI CJ2M-CPU13

    Get PDF
    PEMBUATAN PROGRAM KENDALI PERGERAKAN TOTE PADA FRAME SIMULATOR IRADIATOR MENGGUNAKAN PLC OMRON SERI CJ2M-CPU13. Telah dilakukan pembuatan program kendali pergerakan tote pada frame simulator iradiator. Pergerakan tote pada frame simulator irradiator merupakan bagian sistem terpenting pada ruang simulator irradiator. Tote adalah suatu kotak yang membawa bahan material yang akan diiradiasi dalam ruang irradiator yang digerakan oleh sistem pneumatik yang dikontrol oleh sistem kendali. Sistem kendali ini memerlukan suatu program yang yang dibuat.dengan menggunakan CX-Programmer. Untuk memulai pembuatan diagram ladder, terlebih dahulu dibuat langkah-langkah pergerakan silinder pneumatik. Penentuan keadaan default silinder pneumatik, digunakan untuk penentuan pergerakan silinder pneumatik maju atau mundur. Terdapat 14 silinder pneumatik untuk menggerakkan tote dalam frame. Dalam satu siklus pergerakan diperlukan 9 langkah pergerakan silinder pneumatik, sehingga tote akan berpindah satu step. Telah dibuat program ladder diagram untuk menggerakkan tote di dalam sehingga bergeser satu step. Dengan pembuatan Sistem Instrumentasi dan Kendali ini, simulator iradiator dapat dioperasikan. Kata kunci : Pembuatan , PLC Omron CJ2M-CPU13, pergerakan tote, fram

    DESAIN AWAL PERANGKAT KOTAK FLUOROSKOPI PADA SISTEM PENCITRAAN BERBASIS RADIASI SINAR-X UNTUK KEAMANAN

    Get PDF
    ABSTRAK DESAIN AWAL PERANGKAT KOTAK FLUOROSKOPI SISTEM PENCITRAAN BERBASIS RADIASI SINAR-X UNTUK KEAMANAN. Desain awal perangkat kotak fluoroskopi pada sistem pencitraan berbasis sinar-X untuk keamanan telah dibuat. Desain awal ini dengan mempertimbangkan persyaratan desain antara lain kepresisian posisi komponen dan instrumen yang terkait. Perangkat ini menjadi bagian utama dari sistem mekanik untuk tempat penangkapan citra. Dengan sistem perangkat kotak fluoroskopi ini, sistem pencitraan berbasis radiasi sinar-X dapat diterapkan pada benda-benda yang mencurigakan yang perlu inspeksi. Komponen dan bahan utama untuk perangkat dalam desain ini antara lain adalah plastik PLA (polylactic acid) yang pejal untuk rangka utama untuk memperoleh konstruksi modul yang kokoh dengan massa modul yang tetap ringan yaitu kurang dari 30 kg. Penutup perangkat terbuat dari papan PCB yang berlapis tembaga untuk menyerap hamburan radiasi sinar-X. Selain itu perangkat ini juga memanfaatkan kertas DRZ sebagai media fluoroskopi dengan luasan 40 cm 40 cm dan kamera digital Raspberry sebagai komponen penangkap citra. Desain awal modul mekanik ini akan dilanjutkan untuk pembuatan desain rinci perangkat pencitraan berbasis radiasi untuk inspeksi keamanan. Kata kunci : Kotak fluoroskopi, pencitraan, keamana

    PENENTUAN TITIK AWAL GERAKAN SILINDER PNEUMATIK PADA FRAME SIMULATOR IRADIATOR UNTUK LANGKAH PERGERAKAN TOTE

    Get PDF
    PENENTUAN TITIK AWAL GERAKAN SILINDER PNEUMATIK PADA FRAME SIMULATOR IRADIATOR UNTUK LANGKAH PERGERAKAN TOTE. Telah dilakukan penentuan titik awal gerakan pneumatik Simulator Irradiator untuk langkah pergerakan tote pada simulator iradiator. Pergerakan silinder pneumatik pada frame iradiator pada iradiator gama Merah Putih desain Izotop sebagai acuan. Frame adalah tempat untuk mengiradiasi bahan/produk. Bagian ini merupakan rangka dari struktur proses pergerakan tote mengitari sumber gamma Co-60 yang mampu menampung 72 tote. Lintasan tote terdiri dari dua tingkat. Masing-masing tingkat memiliki 4 jalur. Komponen rel disediakan untuk pergeseran tote dalam satu jalur. Untuk dapat memaksimalkan pergerakan transportasi produk di dalam frame, telah dibuat tahapan urutan pergerakan silinder pneumatik yang mendorong tote atau menarik tote dari rak transportasi produk pada frame.Terdapat 14 pneumatik yang terpasang, 6 pneumatik bernomor genap dipasang pada rak bagian bawah, 6 pneumatik bernomor ganjil dipasang pada rak bagian atas, sedangkan 2 pneumatik dipasang secara vertikal. Dari hasil penentuan titik awal gerakan pneumatik ini, dihasilkan urutan pergerakan silinder pneumatik, yaitu sebanyak 9 langkah, sesuai dengan desain sistem mekanisme transportasi produk pada frame. Selanjutnya akan dibuat sistem instrumentasi dan kendali pergerakan silinder pneumatik menggunakan PLC. Kata kunci : Titik awal,Simulator Iradiator, Frame, pergerakan silinder pneumati

    Keterangan Terbitan

    No full text

    Keterangan Terbitan

    No full text

    PRELIMINARY STUDY ON GAMMA-RAY CARGO SCANNER DESIGN FOR INDONESIAN PORTS

    Get PDF
    Cargo scanning has become a popular method of preventing illicit goods from entering a particular country. The manual inspection system would consume time and cost; therefore, a non-intrusive inspection is desirable. The use of x-ray has replaced the manual system in many places, however, due to its nature of penetration, it cannot describe the content of the cargo precisely. The use of gamma-ray would increase the resolution image produces, hence verifying the content of the cargo as stated in the documents. Indonesia which has about 636 seaports has a high need for such system since smuggling of goods and human trafficking is very common in the country. Few existing gamma-ray cargo scanning systems have been installed in several ports in Indonesia, however, it is still imported and costs a fortune. The Nuclear Energy Agency of Indonesia initiates the development of such system with the increase of local content starting from its design until the manufacturing. This study will show the existing system and try to propose some mechanical and electrical user requirements for the system. The use of local content should become the primary consideration in the design to reduce the cost of the development. Keywords: Gamma Ray, Cargo Inspection, Securit

    OPTIMALISASI BIAYA PEMBANGUNAN IRADIATOR GAMMA MERAH PUTIH SEBAGAI PILOT PROJECT KOMERSIAL

    Get PDF
    OPTIMALISASI BIAYA PEMBANGUNAN IRADIATOR GAMMA MERAH PUTIH SEBAGAI PILOT PROJECT KOMERSIAL. Meski sebenarnya membutuhkan banyak iradiator gamma, Indonesia baru memiliki satu yang dikelola oleh industri swasta. Pada tahun 2015-2017 BATAN membangun prototip Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP) dalam rangka penguasaan teknologi dan sekaligus untuk menunjukkan bahwa iradiator gamma layak komersial. Setelah teknologi dikuasai, maka iradiator gamma berikutnya dapat dibangun dengan biaya lebih efisien. Beberapa komponen biaya IGMP tidak relevan dengan tujuan komersial. Optimalisasi biaya IGMP dilakukan untuk dapat direplikasi sebagai iradiator gamma komersial. Fasilitas IGMP terdiri dari kombinasi berbagai bidang perekayasaan: sipil, mekanik, kelistrikan dan instrumentasi. Di bidang sipil, beberapa komponen pembiayaan tidak relevan dengan tujuan komersial: gedung perkantoran tidak perlu, spesifikasi desain untuk storage area layak dikoreksi, dan spesifikasi arsitektur harus disesuaikan dengan standar pabrik. Di bidang mekanik dan instrumentasi, optimalisasi biaya dapat dilakukan dengan meningkatkan kandungan lokal terkait safety related system. Beberapa kasus over desain dan over price juga dapat dihindari dalam rangka penghematan biaya. Sedangkan untuk kelistrikan, optimalisasi biaya dapat dilakukan dengan mendesain ulang catu daya sesuai dengan hanya kebutuhan iradiator gamma. Dengan berbagai optimalisasi tersebut, biaya pembangunan fasilitas iradiator gamma skala komersial dapat ditekan menjadi sekitar Rp. 49,6M,- atau 62% dari harga IGMP. Bila konsultan, peralatan meubel dan peralatan operasional lainnya juga disiapkan sehingga diperoleh sebuah fasilitas komersial siap operasi, maka dibutuhkan biaya sekitar Rp. 58,3M atau 68% lebih murah dari model IGMP. Perlu dicatat, besaran biaya tersebut merupakan perkiraan yang dilakukan pada akhir 2020. Kata kunci : optimalisasi, biaya, pembangunan, iradiator gamma, komersial

    KAJIAN TEKNOLOGI INSTRUMEN UNTUK ANALISIS PLASTIK SINTILASI BERBASIS POLISTIRENA

    Get PDF
    KAJIAN TEKNOLOGI INSTRUMEN UNTUK ANALISIS PLASTIK SINTILASI BERBASIS POLISTIRENA. Plastik Scintilasi dengan bahan dasar polistirena merupakan salah satu komponen dari portal monitor radiasi sebagai detektor. Prinsip dasar detektor plastik sintilasi ini mengubah energi radiasi menjadi cahaya ultraviolet dan menjadi cahaya tampak berupa kilau cahaya ungu pada rentang panjang gelombang 400 ~ 500 nm, yang kemudian diubah lagi menjadi sinyal listrik oleh photomultiplier tube. Kajian teknologi instrumen untuk analisis plastik sintilasi sebagai detektor telah dilakukan terhadap Spektrofotometer UV-Vis, Spektrofotometer Emisi Atom, dan Photomultiplier Tube (PMT). Spektrofotometer UV-Vis, dan Spektrofotometer Emisi Atom menggunakan sumber cahaya ultraviolet atau cahaya tampak, sehingga yang berfungsi hanyalah dopan sekunder, sedangkan dopan primer tidak berfungsi. Sementara itu photomultiplier tube berfungsi untuk menguji kemampuan plasik sintilasi mendeteksi sinar gamma berdasarkan sinyal listrik yang ditimbulkan. Sinyal listrik yang ditimbulkan menunjukkan bahwa dopan primer maupun dopan sekunder yang berada di dalam plastik sintilasi sebagai shifter gelombang berfungsi dengan baik karena mampu mengubah radiasi sinar gamma menjadi gelombang cahaya tampak dan dapat membedakan dua energi dari dua sumber radiasi sinar gamma yang berbeda. Jadi Photomultiplier Tube digunakan untuk menganalisis kemampuan plastik sintilasi mendeteksi radiasi sinar gamma, dan untuk mengukur panjang gelombang cahaya kilau plastik sintilasi digunakan Spektrofotometer UV-Vis atau Spektrofotometer emisi atom. Kata kunci: Photomultiplier Tube, Plastik Sintilasi, Spektrofotometer, Dopan, Shifte

    PENENTUAN KARAKTERISTIK FUNGSI GEOMETRI DAN FUNGSI ANISOTROPI SUMBER IRIDIUM-192 UNTUK BRAKITERAPI DENGAN MENGGUNAKAN MCNP

    Get PDF
    PENENTUAN KARAKTERISTIK FUNGSI GEOMETRI DAN FUNGSI ANISOTROPI SUMBER IRIDIUM-192 UNTUK BRAKITERAPI DENGAN MENGGUNAKAN MCNP. Brakiterapi adalah bentuk radioterapi dimana sumber radiasi ditempatkan sedekat mungkin dengan daerah kanker atau jaringan tubuh yang menderita kanker dan memerlukan pengobatan secara radiasi. Penggunaan brakiterapi untuk pengobatan kanker berpedoman pada protokol perencanaan yang mengacu pada Laporan American Association of Physicists in Medicine Task Group No. 43 (AAPM TG-43). Laporan tersebut berisikan standar perhitungan dosis sumber radiasi yang digunakan dalam brakiterapi, yang meliputi kuat air-kerma, konstanta laju dosis, fungsi geometri, fungsi dosis radial, dan fungsi anisotropi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan fungsi geometri dan fungsi anisotropi dari sumber radiasi gamma Iridium-192 (Ir-192) untuk brakiterapi yang dibuat oleh Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) – BATAN. Penentuan fungsi geometri menggunakan formula dari AAPM TG-43. Sedangkan untuk menentukan fungsi anisotropi, selain digunakan formula dari AAPM TG-43, juga diperlukan pemodelan dan simulasi dengan menggunakan software Monte Carlo N-Particle (MCNP). Telah berhasil ditentukan fungsi geometri dan fungsi anisotropi dari sumber radiasi gamma Ir-192 yang sesuai dengan rekomendasi dari AAPM TG-43. Ketersediaan data ini diperlukan agar penggunaan sumber radiasi gamma Ir-192 untuk brakiterapi menghasilkan dosis iradiasi yang tepat dalam pengobatan kanker dan aman bagi jaringan sehat di sekitar kanker. Kata kunci : Brakiterapi, Iridium-192, AAPM TG-43, fungsi geometri, fungsi anisotropi, MCNP

    KAJIAN OPERASIONAL LABORATORIUM PENGUJIAN ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY (EMC) UNTUK PERANGKAT NUKLIR

    Get PDF
    KAJIAN OPERASIONAL LABORATORIUM PENGUJIAN ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY (EMC) UNTUK PERANGKAT NUKLIR. Perkembangan teknologi elektronik / kelistrikan telah merambah ke berbagai bidang teknologi lain termasuk teknologi nuklir. Gelombang elektromagnetik merupakan salah satu dari unsur teknologi yang digunakan, dan dalam penggunaannya mempunyai dampak positip maupun negatip. Untuk itu diperlukan peraturan dalam bentuk standard yang harus dipatuhi bagi pengguna teknologi elektronik / kelistrikan tersebut. Dalam makalah ini akan dikaji pentingnya standardisasi-EMC perangkat beserta laboratorium pengujinya yang terakreditasi dan persyaratan tambahan untuk laboratoriun pengujian-EMC instrumentasi nuklir. Beberapa standard-EMC beserta laboratorium pengujiannya dan perangkat hukum yang terkait dengan pemanfaatan sumber radioaktif dikaji untuk mendapatkan informasi bagaimana pengujian-EMC untuk instrumentasi nuklir harus dijalankan. Standard SNI/IEC tentang EMC, Standard SNI ISO/IEC 17025 tentang laboratorium pengujian, UU. RI. Nomor 10 Tahun 1997, PP. RI No.33 Tahun 2007, PP. RI No. 5 Tahun 2021, dan Peraturan BAPETEN No.6 Tahun 2015 menjadi dasar tindakan dalam penentuan operasional laboratorium pengujian-EMC tersebut. Laboratorium pengujian-EMC untuk perangkat nuklir yang memerlukan sumber radioaktif dalam pemanfaatannya dapat dilaksanakan pada laboratorium Pengujian-EMC umum dengan tambahan persyaratan keberadaan Petugas Proteksi & Keamanan Radiasi serta Program Proteksi & Keamanan Radiasi ketika pengujian dijalankan. Izin keberadaan sumber radioaktif ketika proses pengujian berlangsung ada pada pemilik perangkat nuklir yang diuji, yang dapat didelegasikan pada petugas yang dtunjuk ketika pengujian berlangsung. Kata kunci : Elektromagnetik Kompatibilitas, Pengujian-EMC, Akreditasi, perangkat nuklir

    183

    full texts

    261

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    PRIMA - Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇