Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI
Not a member yet
    78 research outputs found

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN AfL MELALUI STRATEGI PEMBERIAN BALIKAN UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Kelas XI IPA MA Al-Islam Jamsaren Surakarta Tahun Pelajaran

    Get PDF
    Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran kolaboratif dengan AfL melalui strategi pemberian balikan yang dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika dan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI IPA MA Al-Islam Jamsaren Surakarta setelah mengikuti pembelajaran tersebut. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode observasi, angket dan tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah rata - rata persentase perhatian siswa dan banyaknya siswa yang tuntas minimal 70% dengan KKM sebesar 70. Model pembelajaran kolaboratif dengan AfL melalui strategi pemberian balikan yang dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk memecahkan masalah pada LKS dan mengerjakan soal AfL, kemudian berdiskusi membahas LKS, mempresentasikan hasil diskusi, memberikan klarifikasi sebagai pemberian balikan, mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan membahas sekilas soal AfL, serta memberikan hasil pekerjaan siswa sebelum pertemuan selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi perhatian siswa pada pra siklus sebesar 48,92%, setelah dilalukan tindakan siklus I mengalami peningkatan sebesar 17,97% menjadi 64,29% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 17,27% menjadi 81,56%. Rata – rata perhatian siswa melalui hasil angket  pra siklus sebesar 53,82%, pada siklus I mengalami peningkatan 12,28% menjadi 66,10% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 15,46% menjadi 81,56%. Sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah 50% dan pada siklus II persentase siswa yang tuntas adalah 77,27%

    EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 20

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara pembelajaran dengan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan pendekatan scientific dan model pembelajaran langsung; (2) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan AQ tinggi, sedang dan rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan AQ tinggi, sedang atau rendah; (4) pada masing-masing tingkat kecerdasan AQ, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran AIR dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2016/2017. Sampel yang digunakan yaitu 2 kelas dengan jumlah total siswa pada masing-masing kelas adalah 34 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Hasil penelitian ini: (1) model pembelajaran AIR dengan pendekatan scientific memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung; (2) Kecerdasaran AQ memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi datar, (3) pada masing-masing model pembelajaran matematika, prestasi belajar matematika siswa AQ tinggi sama baiknya dengan AQ sedang, prestasi belajar matematika siswa AQ tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa AQ rendah dan prestasi belajar matematika siswa dengan AQ sedang sama baiknya dengan AQ rendah; (4) Pada masing-masing tingkat kecerdasan AQ, pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran AIR dengan pendekatan scientific menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi bangun ruang sisi data

    EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI BENTUK ALJABAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa yang diberikan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan pendekatan Scientific (model STAD Scientific) atau model pembelajaran langsung (model langsung); manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik; pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik; dan pada masing-masing kategori gaya belajar, manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa yang diberikan model STAD Scientific atau model langsung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Surakarta tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 192 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrumen tes prestasi belajar dan angket gaya belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava, yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada model langsung; siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama; pada model STAD Scientific, siswa dengan gaya belajar visual dan auditorial, auditorial dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama dan siswa dengan gaya belajar visual memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan gaya belajar kinestetik, sedangkan pada model langsung, siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama; pada kategori gaya belajar visual, siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang diberikan model langsung, sedangkan pada kategori gaya belajar auditorial dan kinestetik, siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa yang diberikan model langsun

    ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP AL IRSYAD SURAKARTA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI TEGAK TAHUN AJARAN 2011/2012

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) kemampuan menulis matematis siswa dalam mengerjakan soal pada pokok bahasan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi tegak (2) faktor- faktor yang mempengaruhi kemampuan  menulis matematis siswa dalam mengerjakan soal matematika yang berhubungan dengan geometri khususnya pada pokok bahasan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi tegak.Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observesi, tes, dan wawancara. Observasi dan wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis matematis siswa.. Tes digunakan untuk mendapatkan data kemampuan menulis matematis siswa. Berdasarkan hasil tes 1 ada tiga kelompok siswa berdasar indikator kemampuan menulis. Pada setiap kelompok diambil satu subjek penelitian untuk kemudian diberi tes II dan diwawancara. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling Snow Ball yang memungkinkan peneliti mengambil sampel tambahan untuk kelengkapan data sehingga pada akhirnya terdapat empat subjek penelitian Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur. Teknik analisis data yang dilakukan meliputi reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data  yang digunakan adalah triangulasi data yakni triangulasi waktu dan sumber.Hasil penelitian ini adalah (1) dari 4 subjek penelitian, subjek nomor 13 memenuhi ketiga indikator menulis matematis, subjek nomor 15 memenuhi indikator Drawing, subjek nomor 18 dan subjek nomor 22 memenuhi indikator Mathematical Expressions dan Drawing. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis siswa adalah dari guru dan siswa sendiri. Faktor dari guru adalah dalam proses kegiatan belajar-mengajar guru tidak membiasakan menuliskan jawaban dengan memperhatikan aspek-aspek menulis matematis. Faktor-faktor dari dalam diri siswa adalah (a) siswa tidak menuliskan jawaban dengan lengkap karena sudah terbiasa. (b) Siswa belum menguasai materi dengan baik sehingga dalam mengerjakan tidak runtut. (c) Siswa sebenarnya mampu menuliskan langkah jawaban dengan lengkap tetapi tidak konsisten

    JENIS-JENIS PERTANYAAN YANG DIAJUKAN GURU BERDASARKAN MAKSUD DAN DIMENSI KOGNITIF REVISI TAKSONOMI BLOOM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1)  jenis-jenis pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan maksud dan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika kelas VIII pada kegiatan pendahuluan, (2) jenis-jenis pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan maksud dan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika kelas VIII pada kegiatan inti, (3) jenis-jenis pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan maksud dan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika kelas VIII pada kegiatan penutup. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus. Subjek utama dalam penelitian ini adalah seorang guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Gemolong. Subjek bantu dalam penelitian ini adalah tiga orang siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gemolong. Data dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru dalam pembelajaran, yang didukung dengan pernyataan-pernyataan hasil wawancara terhadap subjek utama dan subjek bantu terkait pertanyaan yang diajukan guru. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif. Pengambilan data dilakukan dengan merekam pembelajaran yang diampu oleh subjek utama sebanyak 7 kali, sehingga dihasilkan 7 rekaman pembelajaran pada waktu yang berbeda. Dari 7 rekaman pembelajaran tersebut, dipilih 4 rekaman yang memberikan data terlengkap untuk selanjutnya dianalisis secara mendalam. Wawancara dilakukan terhadap subjek utama dan subjek bantu. Uji validitas data pada penelitian ini dilakukan dengan pengecekan data (member check) oleh subjek utama.

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK KELAS X PADA MATERI PROGRAM LINIER (Penelitian Dilakukan di SMK Taruna Farmasi Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015)

    Get PDF
    Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Taruna Farmasi Karanganyar. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah setidaknya rata-rata persentase kerjasama siswa mencapai 75% dan setidaknya banyaknya siswa yang tuntas minimal 75% dengan KKM sebesar 75.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dapat meningkatkan kerjasama siswa dan prestasi belajar siswa adalah: 1) Kegiatan awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menginformasikan pembagian kelompok belajar siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) pada kegiatan inti. Guru menginformasikan bahwa akan ada penghargaan diakhir pembelajaran bagi siswa yang aktif selama proses pembelajaran. Kemudian siswa diberikan apersepsi. 2) Kegiatan inti, siswa dihadapkan kepada masalah yang memancing siswa untuk berpikir. Guru memberikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.  3) Kegiatan penutup, guru merefleksi hasil pembelajaran dengan proses tanya jawab dan guru dapat menunjuk siswa jika tidak ada yang angkat tangan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari pada hari itu. Guru memberikan kuis individu dan menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata kerjasama siswa pada  Prasiklus sebesar 15,54%. Pada siklus I rata-rata kerjasama siswa mengalami peningkatan sebesar 31,13% menjadi 46,67% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 30,90% menjadi 77,57%. Sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 0%, pada siklus II persentase siswa yang tuntas adalah 77,78%. Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran dan hasil tes siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Taruna Farmasi Karanganyar tahun ajaran 2014/2015

    EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN 2016/2017 DITINJAU D

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari kreativitas belajar matematika. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model pembelajaran STAD dengan pendekatan problem posing dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 14 Surakarta tahun 2016/2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan metode dokumentasi untuk data awal yang berupa nilai UTS Semester I tahun 2016/2017 kelas VII, metode angket untuk data kreativitas belajar matematika, dan metode tes untuk data tes prestasi belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Selanjutnya dilakukan uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Hasil penelitian ini adalah (1) model pembelajaran STAD dengan pendekatan problem posing memberikan prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung, (2) siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar sama baiknya dengan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang. Siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah, (3) pada tiap model pembelajaran, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar sama baiknya dengan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah, (4) pada tiap kategori kreativitas belajar matematika, siswa yang dikenai model STAD dengan pendekatan problem posing memberikan prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dikenai model pembelajaran langsung

    EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC DAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang paling baik antara pendekatan Problem Solving, Realistic Mathematic dan pembelajaran konvensional pada materi relasi dan fungsi, (2) manakah yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik, siswa dengan gaya kognitif field independent atau siswa dengan gaya kognitif field dependent pada materi relasi dan fungsi, (3) apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan gaya kognitif siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah pada materi relasi dan fungsi.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) pendekatan Problem Solving dan Realistic Mathematic menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang sama baiknya, serta kedua pendekatan tersebut menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional pada materi relasi dan fungsi, (2) siswa dengan gaya kognitif field independent menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik daripada siswa dengan gaya kognitif field dependent pada materi relasi dan fungsi, (3) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan gaya kognitif matematika siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika matematika pada materi relasi dan fungs

    PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.I SMP Negeri 3 Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan tes. Teknik analisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif. Validasi data dari partisipasi siswa dan proses pembelajaran dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menyimpulkan penggunaan metode pemecahan masalah dengan pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan partisipasi siswa. Pada siklus I, rata-rata persentase kemampuan komunikasi matematis yang berhasil dicapai siswa sebesar 57,03% dan pada siklus II rata-rata persentase kemampuan komunikasi matematis siswa mengalami peningkatan sebesar 11,53% menjadi 68,56%. Pada siklus I diperoleh rata-rata persentase partisipasi siswa mencapai 68,75% dan pada siklus II rata-rata persentase partisipasi siswa mengalami peningkatan sebesar 18,75% menjadi 87,50%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pemecahan masalah dengan pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan partisipasi siswa kelas VIII.I SMP Negeri 3 Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013

    EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan RME atau pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi barisan dan deret, (2) manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan gaya kognitif field independent atau siswa dengan gaya kognitif field dependent pada materi barisan dan deret, (3) manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang megikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan RME atau siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional pada masing-masing gaya kognitif siswa pada materi barisan dan deret.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan RME menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi barisan dan deret, (2) siswa dengan gaya kognitif field independent menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan gaya kognitif field dependent pada materi barisan dan deret, (3) pada siswa dengan gaya kognitif field independent dan field dependent, siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan RME menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional pada materi barisan dan dere

    77

    full texts

    78

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇