KURVA S JURNAL MAHASISWA
Not a member yet
2187 research outputs found
Sort by
Perencanaan Geometrik Jalan Dengan Metode Bina Marga dan AASHTO Pada Ruas Jalan Kantor Camat Rantau Pulung – KM 106 Kabupaten Kutai Timur
Pembangunan jalan merupakan salahsatu tujuan dari pemerintah daerah untuk membuka akses jalan dari kawasan terisolir menjadi kawasan terbuka dengan demikian akan semakin banyak pembangunan lainnya yang mendukung dengan pemerintah daerah bertujuan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Hal ini mendukung sekali dengan terciptanya perekonomian yang lebih baik.Secara spesifik, Perencanaan Geometrik Jalan tersebut antara lain pada Alinyemen Horizontal meliputi : gaya sentrifugal, jari- jari tikungan, lengkung peralihan, superelevasi, bentuk lengkung Horizontal, jarak pandangan dan pelebaran tikungan. sedangkan untuk Alinyemen Vertikal, meliputi : kelandaian Alinyemen Vertikal, Lengkung Vertikal Cembung dan Cekung.Kecendrungan tikungan dan tanjakan serta penurunan jalan yang ada saat ini di jalan menuju Kantor Camat Rantau Pulung - Km 106 Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur tidak sesuai standar Perencanaan Geometrik Jalan, oleh karena itu harus di rencanakan ulang.1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang tersebut di atas,maka dapat dibuat rumusan masalah yang merupakan pertanyaan penelitian, adalah sebagai berikut :1. Perencanaan Geometrik Jalan berdasarkan Bina Margaa. Berapakah jarak pandang yang diperlukan pada ruas jalan tersebut ?b. Berapakah besarnya dimensiAlinyemen Horizontal ?c. Berapakah besarnya dimensiAlinyemen Vertikal ?2. Perencanaan Geometrik Jalan berdasarkan AASHTOa. Berapakah jarak pandang yang diperlukan pada ruas jalan tersebut ?b. Berapakah besarnya dimensiAlinyemen Horizontal ?c. Berapakah besarnya dimensiAlinyemen Vertikal ? 1.3 Batasan MasalahBerdasarkan pada skripsi ini, adapunbatasan masalah adalah :1. Lokasi Penelitian Ruas Jalan menujuKantor Camat Rantau Pulung – KM 106Kecamatan Rantau Pulung KabupatenKutai Timur.2. Perencanaan Geometrik Jalan menggunakan Metode Bina Marga dan Metode AASHTO.3. Tidak merencanakan tebal perkerasan.4. Tidak merencanakan PerhitunganBiaya
ANALISA PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN SIMPANG PATUNG LEMBUSWANA PADA STA. 0+000 – 3+000 KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA KOMPONEN 03-1732-1989-F
ABSTRAK Prasarana transportasi mempunyai peran yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, baik untuk kebutuhan pendistribusian barang atau jasa. Ketersediaan prasarana yang baik berpengaruh terhadap tingkat pelayanan transportasi dapat dilihat dari tingkat keamanan dan kenyamanan berkendara, namun dengan tingginya tingkat pertumbuhan lalu lintas berdampak pada kepadatan lalu lintas yang mengurangi kenyamanan berkendara. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan survey lapangan yang menghasilkan titik-titik kerusakan jalan saluran yang belum tersedia pada ruas jalan simpang patung lembuswana-tenggarong seberang (L2) serta data-data penunjang seperti LHR . Pengumpulan data sekunder yang berupa peta lokasi, data CBR, data curah hujan dan teori-teori lain yang berasal dari buku-buku dan internet yang menyangkut tentang pelapis tambahan (overlay) dan petunjuk desain drainase permukaan jalan.Dari penelitian ini didapatkan pelapis tambahan ruas jalan simpang patung lembuswana-tenggarong seberang (L2) serta ukuran dimensi saluran berbentuk trapesium dengan dimensi “ d = 55 cm, b = 100 cm” dan tinggi jagaan d = 52 cm.Kata Kunci : lapisan pekerasan lentur, Desain Saluran Permukaan Jalan
Irrigation Canal Design In Tana Lia Irrigation Area In Tana Tidung District Narth Kalimantan Utara
ABSTRACTTana lia is sub district in Tana Tidung District, North Kalimantan. There is potensial irrigation area ± 300 Hectare. The objective of this research is planning of developing irrigation and design of irrigation canal.Reveloping of irrigation tleeds irrigation canal design of primary, secondary and tersiary channels design of irrigation channel usad meteorology data : rainfall, temperature, humidity wind speed radiation, tophography, land use and soil prapertis.The result show that maximum water reed of irrigation is 1,692 lt/dt/ha. Dimensian trapezoid primary irrigation canal SM 1 area L = 370 m, b = 0,90 m, T = 2,10 m, and h = 1,22 m. Dimensian of trapezoid secondary irrigation channel SJ 1 area L = 450 m, b = 0,35 m, T = 0,75 m and h = 0,63 m. Dimensian of trapezoid tersiary irrigation channel ST 11 area L = 335 m, b = 0,25 m, T = 0,55 m and h = 0,55 m
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN RT.13 KAMPUNG MAKASAR DESA MAKARTI KECAMATAN MARANG KAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PERKERASAN KAKAU (RIGID PAVEMENT) ADALAH SALAH SATU JENIS PERKERASAN KOMPOSIT, SERING DIGUNAKAN UNTUK JALAN MENDUKUNG BEBAN KENDARAAN BERAT SERTA SERING TERJADI GENANGAN AIR. OLEH KARENA ITU DALAM MERENCANAKAN SUATU KONSTRUKSI PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) DIPERLUKAN PENELITIAN KOMPLEKS DAN SPESIFIK SHINGGA AKAN DIPEROLEH PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN BETON SEMEN SERTA TULANGAN BERUPA DOWEL DAN TIE BAR YANG MAMPU MENDUKUNG BEBAN YANG MELINTASI RUAS JALAN TERSEBUTRUAS JALAN RT.13 KAMPUNG MAKASSAR YANG TERLETAK DIKECAMATAN MARANG KAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, ADALAH RUANG JALUR LOKAL SEKUNDER YANG BANYAK DILALUI OLEH KENDARAAN RINGAN ATAUPUN BERAT, SERTA SERING DILANDA BANJIR, SEHINGGA PERLU DIKERJAKAN DENGAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)PERENCANAAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA RUAS JALAN RT.13 KAMPUNG MAKASSAR YANG TERLETAK DIKECAMATAN MARANG KAYU, HASILNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :1. TEBAL PERKERASAN BETON (RIGID PAVEMENT) = 16 CM DENGAN MUTU BETON K.250 (250 Kg/CM2)2.DOWEL (RUJI) : 22 MM, PANJANG 45 CM DENGAN JARAK ANTAR DOWEL = 30 CM3.TIE BAR : 12 MM, PANJANG 60 CM DENGAN JARAK ANTAR TIE BAR = 75 C
JURNAL MANAJEMEN LALU LINTAS SIMPANG TAK BERSINYAL JEMBATAN 1 SAMARINDA ILIR
ABSTRAK Judul: Manajemen Lalu Lintas Simpang Tak Bersinyal Jembatan I Samarinda Ilir, Ade Alfian. Simpang tak bersinyal di Kota Samarinda khususnya simpang Jembatan I dan simpang Jalan Lumba - Lumba saat ini berpotensi terjadi konflik lalu lintas. Hal ini disebabkan ruas jalan major merupakan jalan menuju pusat perekonomian, perkantoran pemerintah dan pemukiman.Berdasarkan rumusan masalah dan hasil perhitungan simpang tak bersinyal pada simpang Jembatan I dan simpang Jalan Lumba - Lumba di Kota Samarinda dengan menggunakan formulir USIG-I dan USIG-II pada Pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.Kapasitas (C) kondisi awal (existing) rata-rata simpang Jembatan I sebesar 2211,48 smp/jam dan arus lalu lintas (Q) sebesar 1898,60 smp/jam didapat derajat kejenuhan (DS) 0,86 > 0,85 dan kapasitas (C) kondisi jam puncak sebesar 2468,46 smp/jam, arus lalu lintas (Q) sebesar 1898,60 smp/jam didapat derajat kejenuhan (DS) 1,05 > 0,85. Dari perhitungan ini mengakibatkan persimpangan sering mengalami konflik dan interlocking, dari hasil perhitungan kondisi awal (existing) maka dilakukan perbaikan. Sedangkan, Kapasitas (C) kondisi awal (existing) rata-rata simpang Jalan Lumba - Lumba sebesar 2548,97 smp/jam dan arus lalu lintas (Q) sebesar 1424,94 smp/jam didapat derajat kejenuhan (DS) 0,56 0,85. Sehingga persimpangan ini perlu adanya evaluasi lebih lanjut untuk dilakukan perbaikan dikarenakan derajat kejenuhan pada jam puncak masih tinggi.Perbaikan selanjutnya dengan usulan pembuatan jembatan diantara Jembatan I dan Jembatan II, di mana kiranya jembatan dapat dibangun tepat di Jl. Kakap menyebrang menuju arah Jl. Mulawarman. Pengusulan ini dianalisa dengan mengambil 50% kend/jam dari survey LHR di Simpang Tak Bersinyal Jembatan I. Pada kondisi rata-rata didapat derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,43 0,85. Dari hasil yang didapat, pada kondisi rata-rata dan jam puncak nilai derajat kejenuhan (DS) terpenuhi. Kata Kunci : manajemen lalu lintas simpang tak bersinyal, kapasitas, derajat kejenuhan
PERENCANAAN JALAN PADA PEMBANGUNAN RUAS JALAN LINTAS SELATAN GEREJA-BALIKPAPAN STA 9+500 s/d STA 14+000 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Pada perencanaan suatu jalan sebaiknya menggunakan material lokal karena material lokal mutunya memenuhi persyaratan perkerasan jalan serta pada lereng melintang perkerasan dibuat kemiringan 2% dan lereng bahu jalan dibuat lebih besar agar air dapat mengalir dengan normal tanpa menimbulkan genangan air pada permukaan jalan.Dalam penelitian ini agar suatu jalan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan, supaya pada daerah tikungan ditambah pelebaran tikungan sesuai yang disyaratkan. Hal ini untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi
PERENCANAAN JALAN PADA PEMBANGUNAN RUAS JALAN LINTAS SELATAN GEREJA-BALIKPAPAN STA 9+500 s/d STA 14+000 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Pada perencanaan suatu jalan sebaiknya menggunakan material lokal karena material lokal mutunya memenuhi persyaratan perkerasan jalan serta pada lereng melintang perkerasan dibuat kemiringan 2% dan lereng bahu jalan dibuat lebih besar agar air dapat mengalir dengan normal tanpa menimbulkan genangan air pada permukaan jalan.Dalam penelitian ini agar suatu jalan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan, supaya pada daerah tikungan ditambah pelebaran tikungan sesuai yang disyaratkan. Hal ini untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi