Jurnal Studi Sosial
Not a member yet
    233 research outputs found

    STUDI PERBANDINGAN KETRAMPILAN SOSIAL (SOCIAL SKILL) MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MURDER DAN TIME TOKEN ARRENDS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG.

    No full text
    This research is motivated by the low social skills of students in Integrated Social Studies subjects in class VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung. This study aims to compare students' social skills using the MURDER type of cooperative learning model and Time Token Arrends by paying attention to the assignment technique in Integrated Social Studies. The results of data analysis show (1) There are differences in social skills between students whose learning uses the MURDER type cooperative learning model with the cooperative learning model Time Token Arrends type. (2) There is an interaction between the learning model and the assignment of social skills in Integrated Social Studies subjects (3) There are differences in the social skills of students taught using the MURDER type cooperative learning model better than the Time Token Arrends.Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya keterampilan sosial (social skill) siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII SMP Negeri 19  Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keterampilan sosial (social skill)) siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe MURDER dan Time Token Arrends dengan memperhatikan teknik penugasan pada mata pelajaran IPS Terpadu. Hasil analisis data menunjukkan (1) Ada perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe MURDER dengan model pembelajaran kooperatif tipe Time Token Arrends.  (2) Ada interaksi antara model pembelajaran dengan teknik penugasan terhadap keterampilan sosial (3) Ada perbedaan ketrampilan sosial siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe MURDER lebih baik daripada Time Token Arrends. Kata kunci: keterampilan sosial (social skill), time token, MURDER, teknik penugasan. 

    Pengembangan Media Puzzle 3D Pkn Untuk Menumbuhkan Nilai-Nilai Demokrasi Pada Peserta Didik Kelas X

    Get PDF
    The purpose of this study was to develop 3D Puzzle media on Civics Subjects at MA Karang Karang NU. This research was conducted using the research and development model and ASSURE development design which described the results of the development of 3D Puzzle media on Civics learning to foster democratic values in class X MA NU Tanjung Karang students based on the results of the trial. The results obtained from this research are the development of learning media in the form of 3D puzzles in Civics learning at MA NU Tanjung Karang  so that they effectively produce learning conditions that are interactive, inspiring, fun, challenging and motivating. In addition, it can foster democratic values such as freedom, equality, solidarity, tolerance, respect for honesty, and civilization.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media Puzzle 3D pada Mata Pelajaran PKn di MA NU Tanjung Karang.  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan serta desain pengembangan ASSURE yang akan mendeskripsikan hasil dari pengembangan media Puzzle 3D pada pembelajaran PKn untuk menumbuhkan nilai-nilai demokrasi pada peserta didik kelas X MA NU Tanjung Karang berdasarkan hasil uji coba. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pengembangan media pembelajaran berupa Puzzle 3D pada pembelajaran PKn di MA NU Tanjung Karang untuk menumbuhkan nilai-nilai demokrasi peserta didik sehingga efektif menghasilkan kondisi pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik. Selain itu, dapat menumbuhkan nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan, persamaan, solidaritas, toleransi, menghormati kejujuran, dan keadaban.Kata kunci: pengembangan media, puzzle 3D, pembelajaran PKn, nilai demokras

    Keterampilan Sosial Menggunakan Model Pembelajaran TPS Dan Model TSTS Memperhatikan Sikap

    Get PDF
    The study based on low level of social skills and attitudes from the classroom VIII SMP N 1 Abung Selatan. The purpose of this research is use of model TPS and TSTS to perceive the difference the social skills. The methodology used the apparent experiment approach. Look at the level of explanations, this research is comparative research. The research results show that (1) there is a difference in social skill students who learning use cooperative lesson type TPS compared with TSTS type on the subjects of social studies, (2) students who use cooperative lesson type TSTS more important than type TPS to the students who have negative against, (3) students who uses cooperative lesson type TPS more important than  type TSTS to the students who have a positive response, and (4) there are classroom interactions between of social skills and students against on the subject of social studies.Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan sosial dan sikap siswa di kelas VIII SMP N 1 Abung Selatan.  Tujuan penelitian ini adalah penggunaan model TPS dan model TSTS untuk melihat perbedaan keterampilan  sosial dengan memperhatikan sikap siswa.  Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan eksperimen semu. Melihat tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan keterampilan sosial siswa yang menggunakan model TPS dibandingkan dengan model TSTS pada mapel IPS, (2) keterampilan sosial siswa yang menggunakan model  TSTS lebih efektif dibandingkan menggunakan model TPS pada siswa yang memiliki sikap negatif, (3) keterampilan sosial siswa yang menggunakan model TPS lebih efektif dibandingkan menggunakan model TSTS pada siswa yang memiliki sikap positif, dan (4) ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan sikap siswa terhadap keterampilan sosial siswa pada mapel IPS.Kata kunci: TSTS, TPS, keterampilan sosial, sika

    Analisis Keterampilan Sosial Siswa Pada Pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Pardasuka

    Get PDF
    The purpose of this research is to findout the social activity social studies learning in SMP Negeri 3 Pardasuka. This research used a qualitative approach, and decrypted analysis of students social skills on social studies learning in SMP Negeri 3 Pardasuka naturally and genuinely. The results of this research which is social skills students on social studies learning in SMP Negeri 3 Pardasuka students have been spotted capable in, social skills like ventured to ask a teacher when there are subjects that are not intelligible, dare to pass an opinion without harming others hearts, starting to like, study group and began to dare to take on before class. Someone who has personal identificattion confident entered on social skills of them can appreciate his own business, and dare to state your opinion.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keterampilan sosial siswa pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Pardasuka.  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, sebab akan mendiskripsikan analisis keterampilan sosial siswa pada pembelajaran IPS SMP Negeri 3 Pardasuka secara natural dan apa adanya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu keterampilan sosial siswa pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Pardasuka peserta didik sudah terlihat cakap dalam keterampilan sosial, seperti memberanikan diri untuk bertanya kepada guru ketika ada mata pelajaran yang tidak dimengerti, berani menyampaikan pendapat tanpa melukai hati orang lain, mulai menyukai belajar kelompok, dan mulai berani untuk mengerjakan soal didepankelas. Ciri-ciri pribadi seseorang yang memiliki sikap percaya diri yang masuk pada ciri-ciri keterampilan sosial diantaranya bisa menghargai usahanya sendiri, dan berani menyampaikan pendapat. Kata kunci: keterampilan sosial, pembelajaran IP

    Analisis Pemahaman Konsep Sosialisasi Dan Internalisasi Nilai Budaya Dalam Sikap Menjunjung Tinggi Persatuan Masyarakat Di Desa Pancasila Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

    Get PDF
    This study aims to analyze and explain the understanding of the concept of socialization and internalization of cultural values in an attitude of upholding community unity in the Pancasila. The results of this study conclude that 1) Understanding the concept of socialization in upholding community unity in the Pancasila Village is in the category of "very bad". 2) Internalization of cultural values in upholding community unity in the Pancasila Village is in the category of "not good”.Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menjelaskan pemahaman konsep sosialisasi dan internalisasi nilai budaya dalam sikap menjunjung tinggi persatuan masyarakat di Desa Pancasila. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 1) Pemahaman konsep sosialisasi dalam sikap menjunjung tinggi persatuan masyarakat di Desa Pancasila dalam kategori “sangat tidak baik, 2) Internalisasi nilai budaya dalam sikap menjunjung tinggi persatuan masyarakat di Desa Pancasila dalam kategori “tidak baik”.Kata kunci: Sosialisasi, Budaya dan Persatua

    STRATEGI PENERAPAN ICE BREAKING DIPADUKAN DENGAN METODE GROUP DISCUSSION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA TADRIS IPS IAIN METRO

    Get PDF
    This study aims to analyze and describe how the implementation of the Ice Breaking strategy combined with the Group Discussion method can improve the creativity of students in social studies at IAIN Metro. The subjects of this study were social studies students in semester 3 and 5, totaling 96 students. The method used is classroom action research, with II cycles in which there are planning, implementation, observation and reflection. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation. Through this strategy, it can significantly enhance the creativity of students at IPS IAIN Metro. In the first cycle, the creativity of the students had not yet reached the indicator, then the researchers conducted an evaluation and improvement. in the second cycle there was an increase in creativity and motivation to learn significantly to achieve the expected success indicators. In the first cycle the average value was 27.48% and a significant increase occurred in the second cycle the average value was 84.37%.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana strategi penerapan Ice Breaking dipadukan dengan metode Group Discussion dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa tadris IPS IAIN Metro. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa tadris IPS semester 3 dan 5 yang berjumlah 96 mahasiswa. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, dengan II siklus yang didalamnya terdapat perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Melalui strategi ini dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa tadris IPS IAIN Metro secara signifikan. Pada siklus I kreativitas mahasiswa belum mencapai indikator, lalu peneliti melakukan evaluasi dan perbaikan. pada siklus ke II terjadi peningkatan kreativitas dan motivasi belajar secara signifikan hingga mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu  dari 96 mahasiswa. Pada siklus I nilai rata-rata 27,48% dan peningkatan signifikan terjadi pada siklus II nilai rata-rata menjadi 84,37%.Kata kunci: Group Discussion, Ice Breaking, Kreativitas

    Efektivitas Model Pembelajaran VCT dan CTL Untuk Menumbuhkan Minat Wirausaha Siswa SMK

    Get PDF
    This study aimed to determine the effectiveness of VCT and CTL models to encourage the students’ entrepreneurial interest. The method used was experimental with a comparative approach. The research sample was determined by cluster random sampling technique. The results of the study showed: (1) There was a difference in entrepreneurial interest between students who learned using VCT and those who learned using CTL , (2) The entrepreneurial interest in students who learned using VCT performed better than those who learned using CTL on the students with high adversity quotient, (3) The entrepreneurial interest in students who learn using CTL performed better than those who learned using VCT on the students with low adversity quotient, (4) There is a relation between learning models and adversity quotient in students entrepreneurial interest.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran VCT dan CTL untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa, dengan memperhatikan kecerdasan siswa dalam mata pelajaran Kewirausahaan. Metode yang digunakan eksperimen dengan pendekatan komparatif. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Ada perbedaan minat kewirausahaan antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran VCT dan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran CTL, (2) Minat wirausaha siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran VCT lebih baik daripada yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran CTL pada siswa yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi, (3) Minat wirausaha siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran CTL lebih baik daripada yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran VCT pada siswa yang memiliki kecerdasan adversitas rendah, (4) Ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kecerdasan adversitas terhadap minat siswa dalam berwirausaha.Kata kunci:  model pembelajaran VCTCTL, kecerdasan adversitas, minat wirausaha.          

    ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL INKUIRI SOSIAL PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 WAY LIMA

    Get PDF
    This study aims to determine students' critical thinking skills through social inquiry models in learning sociology. The research method used is descriptive research method. Data collection techniques used are tests, observation sheets, interviews and documentation. Data analysis technique used is qualitative data analysis technique which is directed to obtain information about critical thinking skills indicators that emerge through social inquiry models when sociology learning takes place. The research subjects are all students of class XII IPS2, amounting to 20 people obtained through purposive sampling techniques . The results showed that the indicators of students' critical thinking skills that emerged through the application of social inquiry models during sociology learning took place in different categories. In addition, the results of the study showed the difficulties of students when reaching indicators of critical thinking skills through social inquiry in learning sociology.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa melalui model inkuiri sosial pada pembelajaran sosiologi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, lembar observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang diarahkan untuk memperoleh informasi mengenai indikator keterampilan berpikir kritis yang muncul melalui model inkuiri sosial pada saat pembelajaran sosiologi berlangsung.Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas XII IPS2 yang berjumlah 20 orang yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang muncul melalui penerapan model inkuiri sosial pada saat pembelajaran sosiologi berlangsung memiliki kategori yang berbeda. Selain itu hasil penelitian menunjukkan adanya kesulitan siswa pada saat mencapai indikator keterampilan berpikir kritis melalui inkuiri sosial pada pembelajaran sosiologi. Kata kunci: keterampilan berpikir kritis, inkuiri sosia

    Kecakapan Personal dan Sosial Kelas XI dalam Pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri Kalirejo

    Get PDF
    The purpose of this study was to analyze personal and social skills. The research method used qualitative research and data collection techniques with observation, interviews, and documentation. The analysis of the research was descriptive. The results showed that students' personal skills in Sociology learning which consisted of indicators of self-awareness and rational skills were still low. The low indicators of self-awareness skills consisting of a) managing time, b) work great, and c) responsible because it was obtained from the results of cheating. Likewise with the indicator of rational skills, namely a) explore and find information, b) processing information, and c) problem solving was also low because students were not focused. While students' social skills varied, the indicators of verbal communication were low because they lack understanding of the material, while non-verbal scores were high because students enjoyed learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kecakapan personal dan sosial. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis penelitiannya adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecakapan personal siswa pada pembelajaran sosiologi yang terdiri dari indikator kecakapan kesadaran diri dan rasional masih rendah. Rendahnya  indikator kecakapan kesadaran diri  yang terdiri dari a) mengelola waktu, b) bekerja hebat, c) bertanggungjawab karena diperoleh dari hasil menyontek. Demikian juga pada indikator kecakapan rasional  yaitu a) menggali dan menemukan informasi, b) mengolah informasi c) memecahkan masalah juga rendah karena siswa tidak fokus. Sedangkan kecakapan sosial siswa bervariasi yaitu indikator komunikasi verbal rendah karena kurang memahami materi, sementara pada non verbal bernilai tinggi karena siswa senang dalam belajar. Kata Kunci: kecakapan personal, kecakapan sosial, pembelajaran sosiologi

    Perbandingan Keterampilan Sosial Antara Penggunaan Model Jigsaw dan TSTS Dengan Minat Belajar

    Get PDF
    This study aimed to determine the differences of social skills in which the  learning using Jigsaw and TSTS models with interest in learning. the research used an experimental method with a comparative approach. The technique in collecting data used observation and questionnaires. The results showed that there were differences in social skills between the students who learned using the Jigsaw learning model compared to those who learned the TSTS model. Social skills of students who learned using the Jigsaw learning model were higher than students who learned using TSTS with high interest in learning. The social skills of the students who learned using Jigsaw is lower than TSTS in students who have a low interest in learning, There is an interaction between the Jigsaw learning model and TSTS with students' learning interest in social skills.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial yang pembelajarannya menggunakan model Jigsaw dan TSTS dengan minat belajar. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan komparatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Jigsaw dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model TSTS, Keterampilan sosial siswa yang pembelajaranya menggunakan model pembelajaran Jigsaw lebih tinggi dibandingkan TSTS pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi, Keterampilan sosial siswa yang pembelajarannya menggunakan model Jigsaw lebih rendah dibandingkan TSTS pada siswa yang memiliki minat belajar rendah, Ada interaksi antara model pembelajaran Jigsaw dan TSTS dengan minat belajar siswa pada keterampilan sosial. Kata kunci: keterampilan sosial, jigsaw, tsts, minat belajar

    94

    full texts

    110

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Studi Sosial
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇