SKRIPSI Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan - Fakultas Ilmu Keolahragaan UM
Not a member yet
1757 research outputs found
Sort by
Pengembangan Variasi Latihan Shooting Dari Daerah Medium Range Pada Tim Ekstrakurikuler Bolabasket Putra SMA Negeri 9 Malang
ABSTRAKHidayatullah, Fajar. 2009.Pengembangan Variasi Latihan Shooting Dari DaerahMedium Range Pada Tim Ekstrakurilkuler Bolabasket SMA Negeri 9 Malang.Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas IlmuKeolahragaan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Oni BagusJanuarto, M.Kes., Pembimbing (II). Dr. Saichudin, M.Kes.Kata kunci: shooting dari daerah medium range, namun variasi latihan yang diberikanterkesan monoton dan diulang-ulang yang menyebabkan para siswa malas-malasandalam menjalankannya. Menurut Bompa (1987:19) “latihan harus bervariasi dengantujuan untuk mengatasi sesuatu yang monoton dan kebosanan dalam latihan, pelatihperlu pengetahuan dan sumber latihan yang banyak yang memungkinkan dapat berubahsecara periodik”.Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka peneliti mengembangkan variasilatihanshooting dari daerah medium range pada tim ekstrakurikuler bolabasket putraSMAN 9 Malang. Menembak (shooting) adalah suatu cara untuk mencetak poin denganmemasukkannya ke dalam ring.Shooting dari daerah medium range adalah shootingyang dilakukan pada area antara gariskey hole dan garis 3 point. Dalam melatih teknikshooting shooting dari daerah medium range ini dilakukan melaluibeberapa tahap yang meliputi analisis kebutuhan, pembuatan produk awal, uji cobaproduk, revisi produk pertama, uji lapangan, dan revisi produk akhir. Subyek penelitianadalah peserta ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 9 Malang.Dari pengembangan dan prosedur yang telah dilakukan, maka diperoleh hasilpengembangan variasi latihanshooting dari daerah medium range pada timekstrakurilkuler bolabasket SMA Negeri 9 Malang. Berdasarkan hasil penelitian ini,disarankan agar dilakukan uji coba secara berulang-ulang pada subyek yang lebih besardan diharapkan dapat disosialisasikan kepada sekolah-sekolah yang mempunyaikegiatan ekstrakurikuler bolabasket, yang ada disekitar tempat pengembangan produk,peneliti sendiriABSTRAK Hidayatullah, Fajar. 2009. Pengembangan Variasi Latihan Shooting Dari DaerahMedium Range Pada Tim Ekstrakurilkuler Bolabasket SMA Negeri 9 Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas IlmuKeolahragaan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Oni BagusJanuarto, M.Kes., Pembimbing (II). Dr. Saichudin, M.Kes.Kata kunci:Pengembangan, bolabasket, variasi latihan, shooting, medium range,ekstrakurikuler,siswa sekolah menengah atas.Bolabasket adalah olahraga yang dimainkan oleh dua regu yang salingmemasukkan bola ke keranjang lawan dengan tangan. Jadi inti dari permainanbobabasket adalah berusaha sebanyak mungkin untuk memasukkan bola pada keranjanglawan. Menurut Oliver (2004:13) "Meskipun banyak pemain bolabasket terus mencobamelakukan tembakan 3 angka, statistik mengungkapkan bahwa para penembak 3 angkaterbaik pun hanya berhasil 40 hingga 45 persen dari semua usaha lemparan tiga angkamereka sedangkan persentase tembakan tertinggi adalah tembakan dalam". Dalampenelitian ini subyek adalah tim ekstrakurikuler bolabasket putra SMAN 9 Malang.Pelatih ekstrakurikuler bolabsket SMA Negeri 9 Malang sudah seringkali memberikanlatihan shooting dari daerah medium range, namun variasi latihan yang diberikanterkesan monoton dan diulang-ulang yang menyebabkan para siswa malas-malasandalam menjalankannya. Menurut Bompa (1987:19) "latihan harus bervariasi dengantujuan untuk mengatasi sesuatu yang monoton dan kebosanan dalam latihan, pelatihperlu pengetahuan dan sumber latihan yang banyak yang memungkinkan dapat berubahsecara periodik".Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka peneliti mengembangkan variasilatihan shooting dari daerah medium range pada tim ekstrakurikuler bolabasket putraSMAN 9 Malang. Menembak (shooting) adalah suatu cara untuk mencetak poin denganmemasukkannya ke dalam ring. Shooting dari daerah medium range adalah shooting yang dilakukan pada area antara garis key hole dan garis 3 point. Dalam melatih teknikshootingdiperlukan latihan yang berulang-ulang, selain itu membutuhkan teknik dasaryang benar juga diperlukan variasi-variasi model latihan untuk mencegah kebosananberlatih.Model pengembangan ini adalah model yang bersifat deskriptif, yaitumenggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Padapengembangan variasi latihan shooting dari daerah medium range ini dilakukan melaluibeberapa tahap yang meliputi analisis kebutuhan, pembuatan produk awal, uji cobaproduk, revisi produk pertama, uji lapangan, dan revisi produk akhir. Subyek penelitianadalah peserta ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 9 Malang.Dari pengembangan dan prosedur yang telah dilakukan, maka diperoleh hasilpengembangan variasi latihan shooting dari daerah medium range pada timekstrakurilkuler bolabasket SMA Negeri 9 Malang. Berdasarkan hasil penelitian ini,disarankan agar dilakukan uji coba secara berulang-ulang pada subyek yang lebih besardan diharapkan dapat disosialisasikan kepada sekolah-sekolah yang mempunyaikegiatan ekstrakurikuler bolabasket, yang ada disekitar tempat pengembangan produk,peneliti sendiri dan peneliti lain untuk dikembangkan ke arah lebih lanjut. dan peneliti lain untuk dikembangkan ke arah lebih lanjut.diperlukan latihan yang berulang-ulang, selain itu membutuhkan teknik dasaryang benar juga diperlukan variasi-variasi model latihan untuk mencegah kebosananberlatih.Model pengembangan ini adalah model yang bersifat deskriptif, yaitumenggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Padapengembangan variasi latihanPengembangan, bolabasket, variasi latihan, shooting, medium range,ekstrakurikuler,siswa sekolah menengah atas.Bolabasket adalah olahraga yang dimainkan oleh dua regu yang salingmemasukkan bola ke keranjang lawan dengan tangan. Jadi inti dari permainanbobabasket adalah berusaha sebanyak mungkin untuk memasukkan bola pada keranjanglawan. Menurut Oliver (2004:13) ”Meskipun banyak pemain bolabasket terus mencobamelakukan tembakan 3 angka, statistik mengungkapkan bahwa para penembak 3 angkaterbaik pun hanya berhasil 40 hingga 45 persen dari semua usaha lemparan tiga angkamereka sedangkan persentase tembakan tertinggi adalah tembakan dalam”. Dalampenelitian ini subyek adalah tim ekstrakurikuler bolabasket putra SMAN 9 Malang.Pelatih ekstrakurikuler bolabsket SMA Negeri 9 Malang sudah seringkali memberikanlatiha
STUDI TENTANG HAMBATAN BELAJAR SISWA PUTRI KELAS VII DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MATERI KEBUGARAN JASMANI DI SMP 1 NEGERI MALANG
ABSTRAKWati, Neny Citra. 2009. " Studi Tentang Hambatan Belajar Siswa Putri Kelas VII Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Materi Kebugaran Jasmani di SMP Negeri 1 Malang". Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Siti Nurrochmah, M.Kes. (II) Drs. Lokananta Teguh Hari Wiguno, M. Kes.Kata kunci: hambatan belajar siswa putri, pembelajaran pendidikan jasmani, kebugaran jasmani.Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan mutu hasil belajar siswa adalah mutu proses belajar mengajar. Peningkatan mutu hasil belajar tidak akan tercapai apabila dalam proses belajar mengajar terdapat hambatan-hambatan belajar. Maka tujuan pembelajaran, institusional, dan pendidikan nasional juga tidak bisa tercapai. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama kegiatan PPL banyak siswa yang mengalami hambatan. Hal ini dilihat dari beberapa siswa yang memperoleh hasil evaluasi dibawah standar nilai minimum. Selain itu terlihat dari motivasi mereka dalam melakukan kegiatan kebugaran jasmani seperti: sit up, push up, back up, dan lain-lain, guru masih memanggil para siswa untuk melakukan kegiatan tersebut, beberapa siswa tidak melakukan kegiatan terutama siswa putri. Hal ini berbeda ketika mengajar materi permainan (bolabasket, sepakbola, bolavoli) guru tidak perlu memanggil siswa dalam melakukan kegiatan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji hambatan belajar yang dialami siswa putri kelas VII dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan materi Kebugaran Jasmani di SMP Negeri 1 Malang. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII siswa putri SMP Negeri 1 Malang terdapat 7 kelas paralel sebanyak 138 siswa putri. Maka tiap-tiap kelas diambil 50 % orang siswa putri dan jumlah keseluruhan 7 kelas paralel dijadikan sampel penelitian. Dengan demikian penelitian ini adalah penelitian populasi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa hambatan belajar dari faktor intern aspek kesehatan, aspek atropometrik, aspek intelegensi, aspek minat yang dialami oleh siswa saat mengikuti materi kebugaran jasmani di SMP Negeri 1 Malang masih dalam kategori rendah aspek minat 9,64%. Sedangkan hambatan belajar dari faktor ekstern aspek sarana dan prasarana, aspek guru, aspek teman kelas yang dialami oleh siswa saat mengikuti materi kebugaran jasmani di SMP Negeri 1 Malang dalam kategori rendah aspek sarana prasarana dan aspek guru 5,71%.Dari kedua faktor faktor intern dan faktor ekstern yang meliputi faktor fisiologis aspek kesehatan, aspek antopometrik, faktor spikologis aspek intelegensi, aspek minat, aspek sarana dan prasarana, aspek guru, aspek teman kelas. Diketahui dari hasil persentase hambatan dari faktor intern dan faktor ekstern sebagian besar dari aspek minat dan sebagian kecil aspek kesehatan. Dengan demikian sebagian besar faktor intern minat dan faktor ekstern aspek teman kelas menjadi hambatan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan materi kebugaran jasmani siswa putri di SMP Negeri 1 Malang.Dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Sebagai masukan atau informasi untuk mengetahui hambatan-hambatan belajar yang dialami siswa, dan memperbaiki kinerja proses guru ketika dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan materi kebugaran jasmani. Hal ini untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani dan pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan
Tingkat pengetahuan instruktur senam aerobik se-malang raya
Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan gerak merupakan hal yang sangat penting bagi seorang instruktur senam aerobik. Pendalaman terhadap ilmu pengetahuan sangat mempengaruhi kualitas gerakan yang sangat rentan terhadap ancaman kesakitan dan cedera yang timbul akibat gerak itu sendiri. Untuk itu instruktur senam aerobik dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan fisiologi, ilmu gizi, cedera olahraga, tes dan pengukuran kesegaran jasmani, dan kepelatihan dasar yang diperlukan dalam meningkatkan kinerja agar kualitas kinerja yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi tubuh dan meningkatkan kesehatan serta kesegaran jasmani, namun hal tersebut belum mendapat perhatian yang serius, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah Tingkat Pengetahuan Instruktur Senam Aerobik Se-Malang Raya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji tentang tingkat pengetahuan instruktur senam aerobik se-Malang Raya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah instruktur senam aerobik berjumlah 95 orang yang mengikuti Pelatihan Instruktur Senam Aerobik Se- Malang Raya. Instrumen yang digunakan adalah tes tulis. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif berupa rata-rata dan persentase.Berdasarkan hasil tes tulis pengetahuan instruktur senam aerobik se-Malang Raya, sebanyak 95 instruktur adalah sebagai berikut, tingkat ilmu pengetahuan pendukung instruktur senam aerobik berkisar antara 60,32 – 67,37 dengan kategori cukup. Tingkat pengetahuan masing-masing ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut, tingkat pengetahuan fisiologi sebagian besar adalah cukup dengan jumlah instruktur sebanyak 32 (33,68%), tingkat pengetahuan ilmu gizi besar adalah cukup dengan jumlah instruktur sebanyak 42 (44,21%), tingkat pengetahuan cedera olahraga sebagian besar adalah cukup dengan jumlah instruktur sebanyak 44 ( 46,31%), tingkat pengetahuan tes dan pengukuran kebugaran jasmani sebagian besar adalah kurang dengan jumlah instruktur sebanyak 34 (35,79%), dan tingkat pengetahuan kepelatihan dasar sebagian besar adalah cukup dengan dengan jumlah instruktur sebanyak 42 (43,16%).Peneliti mengharapkan agar tingkat pengetahuan instruktur senam aerobik tidak hanya pada kategori cukup saja, tetapi pada kategori baik atau baik sekali. Peneliti mengharapkan agar instruktur senam aerobik berusaha untuk meningkatkan pengetahuan, dengan cara mengikuti sertifikasi, seminar, dan lokakarya yang berhubungan dengan senam aerobik
Studi tentang pembinaan lingkungan fisik sekolah sehat SMA Negeri Adiwiyata di Kota Malang
Tercapainya kehidupan lingkungan sekolah sehat dapat mendukung proses belajar mengajar, maka diharapkan siswa dapat menerapkan lingkungan hidup sehat di sekolah, di lingkungan keluarga, dan masyarakat. Hal tersebut dapat terlaksana bila lingkungan sekolah dibina dan dikembangkan secara sehat melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan melaksanakan Trias UKS dan mensukseskan 8 Gol UKS.SMA Negeri 10 Malang adalah sekolah sebagai Calon Sekolah Adiwiyata yaitu Program dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian Lingkungan Hidup. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pembinaan lingkungan fisik SMA Negeri 10 Malang sebagai sekolah Adiwiyata.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah lingkungan fisik SMA Negeri 10 Malang sebagai sekolah Adiwiyata dan SMA Negeri 6 Malang sebagai sekolah kontrol/pembanding. Lingkungan fisik sekolah sehat yang meliputi gedung sekolah, sarana-sarana kebersihan sekolah, halaman dan kebun sekolah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan lingkungan fisik sekolah sehat SMA Negeri Adiwiyata yaitu SMA Negeri 10 Malang memperoleh kategori baik dengan persentase 87,54%, sedangkan SMA Negeri 6 Malang sebagai sekolah kontrol/pembanding memperoleh kategori cukup baik dengan persentase 68,83%.Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembinaan lingkungan fisik sekolah sehat di SMA Negeri 10 Malang sudah memenuhi kategori baik. Sedangkan hasil penelitian lingkungan fisik sekolah sehat di SMA Negeri 6 Malang memperoleh kategori cukup baik, sehingga pembinaan lingkungan fisik di SMA Negeri 10 Malang perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi
Pengembangan model latihan menyerang dalam permainan sepakbola di Persatuan Sepakbola Garuda Kraksaan Probolinggo
Abstrak beluam ad
Studi Tentang Pelaksanaan Program Kerja UKS di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen Sebagai Juara Harapan 1 Lomba UKS Tingkat Propinsi
ABSTRAK Pujianto, Wahyu.2009. Studi tentang Pelaksanaan Program Kerja UKS di SDN Panggungrejo 04 sebagai Juara Harapan I Lomba UKS Tingkat Propinsi Tahun 2008. Skripsi. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Mulyani Surendra, M.S, (II) dr. Hartati Eko Wardani, M.Si.Med. Kata kunci: pelaksanaan, program kerja Usaha Kesehatan Sekolah. Kesehatan merupakan salah satu hal sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, sehat merupakan modal utama untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif dan mempunyai etos kerja yang tinggi. Salah satu upaya pemerintah adalah memasukkan pendidikan kesehatan di sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat lanjutan dengan membentuk kebiasaan hidup sehat para siswa melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS yang baik diawali dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Jika salah satu program tidak terlaksana maka akan mempengaruhi program yang lainnya. Program kerja UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Agar kegiatan UKS tetap terlaksana, maka diadakanlah lomba UKS. Tujuan diadakannya penelitian ini secara umum yaitu untuk mengetahui pelaksanaan program kerja UKS di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen, sedangkan secara khusus yaitu untuk mengetahui pelaksanaan program pendidikan kesehatan di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen, untuk mengetahui pelaksanaan program pelayanan kesehatan di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen dan untuk mengetahui pelaksanaan program pembinaan lingkungansekolah sehat di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen. Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriftif kuantitatif karena hasilnya berupa angka-angka yang menggambarkan terlaksananya program kerja UKS ataukah tidak. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen pada bulan Juni 2009, dengan responden: 8 pembina UKS, 50 anggota Kader Tiwisada dan 38 siswa. Untuk mendapatkan data maka penelitian ini menggunakan instrumen dalam bentuk angket. Untuk menarik kesimpulan penelitian maka data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis persentase Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan program UKS di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen secara umum termasuk kategori baik, sedangkan pelaksanaan program UKS di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen secara khusus yaitu pendidikan kesehatan termasuk kategori baik, pelayanan kesehatan termasuk kategori baik dan pembinaan lingkungan sekolah sehat termasuk dalam kategori baik. Dengan diketahuinya hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan kepada pembina UKS, anggota Kader Tiwisada dan siswa di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen untuk lebih meningkatkan pelaksanaan program kerja UKS melalui pengembangan program kerja UKS agar menjadi lebih baik, dan melaksanakan program-program kerja UKS yang masih belum terlaksana agar di tahun-tahun berikutnya tetap bisa mengikuti lomba UKS baik di tingkat Kabupaten, Propinsi bahkan Nasional. ABSTRAK Pujianto, Wahyu.2009. Studi tentang Pelaksanaan Program Kerja UKS di SDN Panggungrejo 04 sebagai Juara Harapan I Lomba UKS Tingkat Propinsi Tahun 2008. Skripsi. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Mulyani Surendra, M.S, (II) dr. Hartati Eko Wardani, M.Si.Med. Kata kunci: pelaksanaan, program kerja Usaha Kesehatan Sekolah. Kesehatan merupakan salah satu hal sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, sehat merupakan modal utama untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif dan mempunyai etos kerja yang tinggi. Salah satu upaya pemerintah adalah memasukkan pendidikan kesehatan di sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat lanjutan dengan membentuk kebiasaan hidup sehat para siswa melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS yang baik diawali dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Jika salah satu program tidak terlaksana maka akan mempengaruhi program yang lainnya. Program kerja UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Agar kegiatan UKS tetap terlaksana, maka diadakanlah lomba UKS. Tujuan diadakannya penelitian ini secara umum yaitu untuk mengetahui pelaksanaan program kerja UKS di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen, sedangkan secara khusus yaitu untuk mengetahui pelaksanaan program pendidikan kesehatan di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen, untuk mengetahui pelaksanaan program pelayanan kesehatan di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen dan untuk mengetahui pelaksanaan program pembinaan lingkungansekolah sehat di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen. Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriftif kuantitatif karena hasilnya berupa angka-angka yang menggambarkan terlaksananya program kerja UKS ataukah tidak. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen pada bulan Juni 2009, dengan responden: 8 pembina UKS, 50 anggota Kader Tiwisada dan 38 siswa. Untuk mendapatkan data maka penelitian ini menggunakan instrumen dalam bentuk angket. Untuk menarik kesimpulan penelitian maka data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis persentase Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan program UKS di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen secara umum termasuk kategori baik, sedangkan pelaksanaan program UKS di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen secara khusus yaitu pendidikan kesehatan termasuk kategori baik, pelayanan kesehatan termasuk kategori baik dan pembinaan lingkungan sekolah sehat termasuk dalam kategori baik. Dengan diketahuinya hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan kepada pembina UKS, anggota Kader Tiwisada dan siswa di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen untuk lebih meningkatkan pelaksanaan program kerja UKS melalui pengembangan program kerja UKS agar menjadi lebih baik, dan melaksanakan program-program kerja UKS yang masih belum terlaksana agar di tahun-tahun berikutnya tetap bisa mengikuti lomba UKS baik di tingkat Kabupaten, Propinsi bahkan Nasional
PROFIL WASIT BOLAVOLI NASIONAL ALUMNI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DITINJAU DARI SIKAP KEPEMIMPINAN
ABSTRAK Putra, Rangga Ardia. 2008. Profil Wasit Bolavoli Nasional Alumni Universitas Negeri Malang Ditinjau Dari Sikap Kepemimpinan. Skripsi, Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang, Pembimbing: (I) Dr. Saichudin, M.Kes, Pembimbing (II) Drs. Oni Bagus Januarto, M.Kes. Kata kunci : Wasit bolavoli Nasional, Alumni Universitas Negeri Malang, Sikap kepemimpinan Permainan bolavoli saat ini sudah menjadi cabang olahraga rakyat, dari kota besar sampai ke pelosok desa, pria maupun wanita, tua-muda, setiap hari main bolavoli. Tetapi sekarang bolavoli tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas teknik permainan suatu tim bolavoli, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas wasit Penelitian ini mendiskripsikan profil Agus Setiyono dan sikap kepemimpinannya dalam memimpin pertandingan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek salah seorang wasit nasional yaitu Agus Setiyono. Pengumpulan data dilakukan dengan membuat angket dan melakukan wawancara dengan subyek. Untuk memperoleh keabsahan data peneliti juga mewawancarai orang terdekat subyek. Setelah diperoleh hasil wawancara, peneliti melakukan analisa data dengan mengelompokkan data tentang Agus Setiyono dan melakukan wawancara dengan orang terdekat Agus Setiyono yang hasilnya bahwa semua keterangan yang disampaikan oleh Agus Setiyono benar sesuai dengan kenyataan. Untuk menjadi seorang wasit diperlukan usaha dan kerja keras serta disiplin selain itu diperlukan pengetahuan tentang perwasitan. Agus Setiyono memiliki sikap kepemimpinan yang adil, tegas, dan kharismatik. Selain itu Agus Setiyono merupakan wasit bolavoli yang netral. Disarankan kepada para wasit daerah kota Malang serta mahasiswa Universitas Negeri Malang agar mencontoh profil dan sikap kepemimpinan yang dimiliki oleh Agus Setiyono