Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
Not a member yet
235 research outputs found
Sort by
POTENSI HASIL DAN KANDUNGAN PATI GALUR MUTAN UBI JALAR SARI PADA LOKASI BERBEDA
Penelitian mutasi induksi untuk perbaikan sifat tanaman ubijalar varietas sari telah dilakukan di PATIR — BATAN. Telah diperoleh 4 galur mutan generasi M1V5 ( D15.7.5; D15.7.7; D15.7.8; dan D15.7.9 ) hasil iradiasi stek batang cv. Sari dengan dosis 40 Gy. Galur-galur tersebut telah ditanam di 4 lokasi yang berbeda yaitu Propinsi Jawa Barat ( Bogor dan Kuningan ) dan Propinsi Jawa Timur ( Malang dan Mojokerto ). Galur mutan, c.v. Sari dan kultivar lokal sebagai pembanding ditanam pada jarak tanam 0,25 x 1 m pada plot berukuran 4 x 5 m. Panen dilakukan setelah tanaman berumur 4 bulan kemudian dilakukan analisis kandungan gula dan pati dari umbi dengan menggunakan alat Spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi umbi tertinggi 44,11 ton/ha ditemukan pada galur D15.7.5 di lokasi Mojokerto. Galur tersebut juga stabil pada keempat lokasi uji dengan hasil rata-rata 30,04 ton/ha. Mojokerto merupakan lokasi terbaik dibandig 3 lokasi lainnya. Kadar pati bahan kering dicapai 96,47 % pada galur D15.7.9, sedang kadar gula tertinggi diperoleh 8,80 % pada galur mutan D15.7.5. Semua galur mutan berproduksi, berkadar pati dan gula lebih tinggi dibanding tanaman induknya.
 
PENELITIAN BOCORAN BENDUNGAN SENGGURUH, MALANG, DENGAN TEKNIK PERUNUT RADIOISOTOP
Penelitian bocoran bendungan Sengguruh, Malang, telah dilakukan dengan teknik perunut radioisotop. Penelitian ini dilakukan dengan menaburkan perunut radioisotop 198Au sekitar 20-30 meter di bagian hulu daerah yang diteliti dan dibiarkan 10 jam untuk bercampur dan bergerak mengikuti dinamika air waduk. Selama tahapan ini seluruh pintu keluar airharus tertutup rapat, sehingga pergerakan air diharapkan hanya disebabkan oleh bocoran yang terjadi. Posisi pergerakan radioisotop 198Au dapat dijejak dengan menggunakan detektor. Gambar isokontour cacahan hasil dari penjejakan ini dapat memberikan pola pergerakan sekaligus lokasi bocoran. Dari hasil interpretasi gambar isokontour cacahan yang dilakukan sebanyak enam kali dengan selang 1 hari antara penjejakan menunjukkan adanya konsistensi pola pergerakan perunut 198Au yang mengerucut dan terkonsentrasi di suatu titik di sekitar pintu pelimpah waduk. Hal ini menunjukkan adanya bocoran disekitar pintu pelimpah waduk.
 
PENGGUNAAN KONSENTRASI HORMON PROGESTERON UNTUK DETEKSI STATUS REPRODUKSI TERNAK SAPI PERAH post partum
Pemantauan fisiologis terhadap pulihnya ovarium untuk dapat beraktivitas kembali post partum telah dilakukan dengan menggunakan 54 ekor ternak sapi perah Frisian Holstein (FH) multiparus. Ternak terkelompok menjadi 2 populasi; sebanyak 23 ekor ternak mendapat pakan dan minum ad libitum serta tambahan konsentrat dengan perbandingan 1:2 untuk konsentrat dan produksi susu (K1), dan sebanyak 31 ekor ternak mendapat perlakuan serupa dengan K1 dan diberi tambahan pakan suplemen UMMB sebanyak 300 g/ekor/hari mulai dari 1 bulan menjelang kelahiran hingga 2 bulan post partum (K2). Layanan IB pada ternak K2 didasarkan pada informasi hasil pemantauan hormon progesteron sedangkan pada K1 didasarkan pada pengamatan birahi secara konvensional atau visual. Pengamatan fisiologis ovarium dilakukan dengan mengukur konsentrasi progesteron dalam susu yang dimulai dari 1 bulan prepartum hingga 2 bulan post partum. Pemberian pakan suplemen memberikan pengaruh yang nyata (P < 0.01) terhadap kembali berfungsinya ovarium post partum. Tenggang waktu antara kelahiran dan ovulasi I post partum, antara kelahiran dan IB I, antara kelahiran dan kebuntingan, serta jarak antara dua kelahiran masing-masing untuk ternak K1 dengan K2 adalah: 99,2 ±10,2 vs 55,5±4,6 hari; 136,1±6,9 vs 96,7±13,6 hari; 198,7±14,9 vs 103,0±3,0 hari; dan 403,8±7,7 vs 371,3±15,6 hari. Selain itu, aplikasi teknik RIA progesteron dan pemberian pakan suplemen memberikan perbaikan dari kinerja reproduksi ternak sapi perah secara keseluruhan yang ditandai dengan jumlah IB per kebuntingan (service per conception; S/C), masing-masing untuk ternak K1 dengan K2, yaitu 3,4 vs 2,3. Keadaan ini menunjukkan bahwa aplikasi teknik RIA progesteron dapat meningkatkan efisiensi layanan IB dan pakan suplemen dapat memperpendek tenggang waktu antara kelahiran hingga kebuntingan berikutnya (days open) ternak sehingga waktu antar kelahiran pada ternak sapi perah dapat dipersingkat.
 
SINTESIS HIDROGEL SUPERABSORBEN POLI (AKRILAMIDA-KOKALIUM AKRILAT) DENGAN TEKNIK RADIASI DAN KARAKTERISASINYA
Satu seri hidrogel superabsorben telah disintesis menggunakan teknik radiasi gamma pada suhu ruangan dari akrilamida (AAm) dan kalium akrilat (KA). Larutan yang mengandung 15% kalium akrilat dengan beragam konsentrasi AAm (10-16%) diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis 20-40 kGy. Hidrogel hasil iradiasi dikarakterisasi dengan fourier transform infra red spectroscopy (FTIR). Pengaruh dosis iradiasi dan konsentrasi AAm terhadap fraksi gel, kinetika swelling dan equilibium degree of swelling (EDS) dievaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada dosis 20 kGy dan konsentrasi AAm 10 % diperoleh fraksi gel optimum 99,08 % dan swelling maksimum 420 g/g. Pengujian kemampuan adsorpsi hidrogel terhadap ion logam Cu 2+ dan ion logam Fe3+ juga dilakukan. Hidrogel poli (AAm-ko-KA) dapat mengadsorpsi 95 % ion logam Cu 2+ dalam waktu 10 menit dan hingga 55 % ion Fe3+ dalam waktu 80 menit. Hidrogel tersebut sangat potensial untuk dipakai sebagai soil conditioner dan absorben ion logam.
 
TEKNOLOGI ISOTOP ALAM UNTUK MANAJEMEN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI AIR TANAH
Indonesia secara iklim dan kondisi hidrogeologi mempunyai banyak kantong akifer yang merupakan sumber air tanah. Pada berbagai daerah banyak muncul mata air mulai debit skala kecil hingga besar yang menandai adanya potensi air tanah. Air tanah merupakan cadangan air yang potensial untuk digunakan semaksimal mungkin bagi berbagai keperluan seperti air minum, industri dan pariwisata. Kota besar seperti Jakarta, Bandung dan lainnya sebagian besar mengandalkan air tanah untuk keperluan industri dan hotel. Eksploitasi pemanfaatan air tanah untuk hal tersebut perlu dikontrol dan dilakukan sistem manajemen monitoring. Penelitian eksplorasi secara geofisik dan hidrogeologi yang menunjukan besarnya cadangan air tanah belum cukup untuk dapat digunakan sebagai justifikasi untuk eksploitasi, masih perlu parameter lain yaitu tentang asal-usul dan umur air tanah. Kedua faktor tersebut merupakan bagian pertimbangan dari sistem konservasi dan kesetimbangan air. Teknologi alternatif yang sangat cepat untuk menentukan kedua parameter tersebut adalah tenik isotop alam 18O, 2H dan 14C yang telah dikembangkan lebih dari tiga dekade dan digunakan di banyak negara diberbagai belahan dunia. Teknik isotop 18O dan 2H digunakan sebagai sidik jari untuk menentukan asal usul air (origin) sedangkan isotop 14C digunakan untuk menentukan umur air tanah. Isotop 18O dan 2H merupakan isotop stabil dalam bentuk senyawa air dan ikut dalam siklus hidrologi. Konsentrasinya yang sangat spesifik dalam air hujan pada berbagai elevasi digunakan sebagai sidik jari untuk menentukan daerah imbuh air tanah dan asal usulnya. Isotop 14C merupakan isotop alam bersifat radioaktif dengan waktu paruh 5730 tahun ikut dalam siklus hidrologi dan masuk ke dalam sistem air tanah melalui senyawa gas CO2 terlarut. Isotop 14C dapat menentukan umur air tanah dan mengindikasikan potensi/jumlah air tanah. Studi eksplorasi dan monitoring eksploitasi air tanah terpadu secara geohidrologi, geofisik dan isotop merupakan solusi untuk manajemen pengelolaan air tanah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Berbagai contoh studi terpadu tersebut telah dilakukan pada berbagai sumber air tanah seperti Jakarta, Bontang dll dan memberikan sumbangan yang berarti untuk sistem manajemen pengelolaan terpadu sistem akifer.