Journal of Empowerment
Not a member yet
    59 research outputs found

    MEMBANGUN DESA DENGAN DENGAN PENERAPAN LITERASI BERBASIS DIGITAL GOVERNANCE

    No full text
    ABSTRAKDi era modern dengan banyaknya pengguna internet merupakan suatu peluang tersendiri bagi pemerintah dalam meningkatkan pelayanan yang efektif dan efisien. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan, didapatkan permasalahan yaitu belum adanya operator khusus sehingga informasi yang ditampilkan di website kurang update selain itu masyarakat juga belum banyak yang mengetahui aplikasi Sistem Informasi Desa Melek IT (SIDEMIT). Metode yang digunakan meliputi survey atau observasi, Focus Group Discussion (FGD), ceramah dan pendampingan. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu desa dalam pendigitalisasian pelayanan publik . Hasil dari kegiatan ini yaitu terbentuknya operator untuk website desa yang berasal dari karang taruna yang sebelumnya telah mendapat pelatihan, sehingga dari hal tersebut informasi yang ditampilkan di website desa dapat terupdate, selain itu adanya  video tutorial pelayanan pada aplikasi SIDEMIT, dan sosialisasi juga dilakukan kepada kepada masyarakat Desa Mangkubumi sehingga perwakilan dari beberapa elemen masyarakat yang hadir dapat mengetahui dan menyebarluaskan informasi terkait dengan website dan aplikasi SIDEMIT.  ABSTRACTIn the modern era with the large number of internet users, it is an opportunity for the government to improve services that are effective and efficient. Based on the results of initial observations made, it was found that the problem was that there was no special operator so that the information displayed on the website was not updated. In addition, not many people knew about the IT Literacy Village Information System (SIDEMIT) application. The methods used include surveys or observations, Focus Group Discussions (FGD), lectures and mentoring. This activity aims to assist villages in digitizing public services. The result of this activity is the formation of operators for village websites who come from youth organizations who have previously received training, so that from this the information displayed on the village website can be updated, besides that there are video tutorials on services on the SIDEMIT application, and socialization is also carried out to Mangkubumi Village community so that representatives from several elements of the community present can find out and disseminate information related to the SIDEMIT website and application

    PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN KEWIRAUSAHAN UMKM ULTRA MIKRO MELALUI PEMANFAATAN DIGITAL MARKETING

    Get PDF
    ABSTRAKKegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kewirausahaan di Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur,berlangsung selama satu bulan memfokuskan pada pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Ultra Mikro (Umi). Permasalahan yang ditemui di kelurahan Solokpandan adalah kurangnya kesadaran para pelaku UMKM UMi tentang kegunaan digital marketing, mereka beranggapan bahwa digital marketing hanya merupakan tempat untuk terjadinya transaksi. Tujuan KKN Kewirausahaan ini adalah untuk : memberikan pemahaman, bimbingan, dan pelatihan digital marketing. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan dan pendampingan penggunaan digital marketing Hasil dari rangkain kegiatan pengabdian ini adalah pengembangan salah satu produk UMKM UMi Keripik Singkong. Pelaku UMKM UMi didampingi telah mempunyai akun digital marketing dengan desain kemasan dan foto-foto produk yang menarik. Pendampingan yang dilakukan telah mampu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan pemanfaatan teknologi sehingga akan meningkatkan kepercayaan diri pelaku usaha untuk bersaing di pasar digital. ABSTRACTThe Entrepreneurship Thematic Community Service Program (CSP) in Solokpandan Village, Cianjur District, Cianjur Regency, was held for 1 month, focuses on developing Ultra Micro Small and Medium Enterprises (UMi-MSME) The problem encountered in Solokpandan sub-district was the lack of awareness of UMi-MSME about using of digital marketing, they thought that digital marketing is only a place for transactions. The objectives of this Entrepreneurship Community Service Program were to: provide understanding, guidance and training on digital marketing. This activity was carried out by training and mentoring methods in the use of digital marketing. The result of this series of service activities was the development of one of the UMKM UMi cassava chips products. The UMi-MSME was accompanied by having a digital marketing account with attractive packaging designs and product photos. The assistance provided has been able to increase awareness of the importance of science and the use of technology so that it will increase the confidence of business actors to compete in the digital market.

    PELATIHAN PENYUSUNAN MODUL AJAR YANG INOVATIF, ADAPTIF, DAN KOLABORATIF

    Get PDF
    ABSTRAK   Istilah Modul Ajar yang digulirkan Sekolah Penggerak memunculkan permasalahan di sekolah. Perbedaan pengertian dan acuan Modul Ajar Baru (MAB) versi Sekolah Penggerak dengan makna Modul Ajar Lama (MAL) pada kurikulum sebelumnya, perlu diatasi. Tulisan ini bertujuan menyamakan persepsi melalui pelatihan di SMP dan SMK Al-Medina Cianjur. Kesamaan persepsi dianggap penting sebagai landasan bagi kegiatan berikutnya. Dengan metode kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa serta guru, pelatihan dilakukan luring dan daring. Pemberian materi dan diskusi dilakukan secara tatap muka sedangkan kegiatan pembimbingan serta evaluasi kegiatan dilakukan secara daring. Hasil kegiatan ini berupa  dua versi Modul Ajar,  yakni (1) modul ajar transformasi (karya inovatif) yang  mengacu Kurikulum 2013,  dan (2) Modul Ajar yang adaptif mengacu Kurikulum Sekolah Penggerak. Selain itu, diperoleh  tingkat keberterimaan kegiatan  pelatihan yang dominan berada pada kategori “Baik” dan “Sangat Baik”. Para guru dan mahasiswa merasakan peningkatan soft skill-nya setelah mengikuti pelatihan.  ABSTRACTThe term Teaching Module introduced by Sekolah Penggerak raises problems in schools. Differences in the meaning and reference of the Teaching Module version in the Sekolah Penggerak, which are different from the meaning in the previous curriculum, need to be addressed. This paper aims to equalize perceptions through training in SMP and SMK Al-Medina Cianjur. In the Collaborative method between lectures, students, and teachers, the training is carried out offline and online. The provision of material and discussion is carried out face-to-face, while the mentoring and evaluation activities are carried out online. The results of this activity are in the form of two versions of the Teaching Module, namely (1) the transformation teaching module (innovative work) which refers to the 2013 Curriculum, and (2) the adaptive Teaching Module refers to the Driving School Curriculum. In addition, the level of acceptance of training activities was obtained. More than half of the participants received Good and Very Good. Teachers and students improve their soft skills, they can arrange and differentiate the Teaching Module according to curriculum references

    WORKSHOP APLIKASI SURAT MENYURAT BERBASIS WEB BAGI KARYAWAN UNTUK MNINGKATKAN KUALITAS AFESIENSI KERJA

    Get PDF
    ABSTRAK Keurangnya pengetahuan, skill, dan pelatihan merupakan salah satu faktor kurangnya efesiensi kerja pada pegawai. Tujuan pelatihan ini yaitu agar para karyawan dapat meningkatkan efesiensi kinerja. Metode kegiatan ini berupa workshop penggunaan web persuratan guna meningkatkan efesiensi kerja. Kegiatan ini di laksanakan di Perumda Tirta Hidayah Kota Bengkulu. Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang karyawan yang ada di Perumda tersebut. Evaluasi dilakukan melalui Aplikasi Zoom yang melibatkan seluruh peserta karyawan dari Perumda. Pelatihan dan pendampingan penggunaan Web persuratan tidak hanya dilakukan melalui tatap muka, tim pengabdian juga menjelaskan kepada mitra untuk dapat berkonsultasi dengan menggunakan telpon dan aplikasi Whatsapp. Hasil dari kegiatan pengabdian agar karyawan dapat meningkatkan efesiensi kerja dengan menggunakan Web persuratan.ABSTRACTLack of knowledge, skills, and training is one factor in the lack of work efficiency for employees. The purpose of this training is so that employees can improve performance efficiency. The method of this activity is in the form of a workshop on the use of web correspondence to improve work efficiency. This activity was carried out at Perumda Tirta Hidayah, Bengkulu City. This activity was attended by 10 employees in the Perumda. The evaluation is carried out through the Zoom application which involves all employee participants from Perumda. Training and assistance on the use of Web correspondence is not only done face-to-face, the service team also explains to partners to be able to consult using the telephone and the Whatsapp application. The results of service activities are so that employees can improve work efficiency by using the web correspondence

    PENINGKATAN PENGALAMAN KERJA SISWA SEKOLAH KEJURUAN BERBASIS PRAKTIK LAPANGAN PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA KEDIRI

    Get PDF
    ABSTRAKPendidikan merupakan hal yang sangat penting agar kita dapat berkompetisi dalam dunia kerja serta mampu mengembangkan skill yang dimiliki. Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai upaya untuk meningkatkan keterampilan siswanya, salah satunya dengan mengadakan praktik kerja lapangan (PKL). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa dengan dilaksanakannya PKL, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pawyatan Daha 1 Kediri dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman kerja pada Dinas Pendidikan Kota Kediri. Dengan menggunakan metode service learning, pelaksanaan praktik kerja lapangan oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pawyatan Daha 1 Kediri berjalan cukup baik dan memberikan manfaat terhadap peningkatan pengalaman di dunia kerja, yaitu menambah dan mengasah keterampilan, mengenalkan siswa pada dunia kerja yang sesunggunya, dan menyiapkan lulusan sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Pada konteks ini, tujuan kegiatan PKL yang ditargetkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Pawyatan Daha 1 Kediri sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan magang yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri.ABSTRACTEducation is very important so that we can compete in the world of work and be able to develop our skills. Vocational High Schools have efforts to improve the skills of their students, one of which is by holding fieldwork practices (PKL). This study aims to prove that with the implementation of PKL, students of Pawyatan Daha 1 Kediri Vocational High School can improve their abilities and work experience at the Kediri City Education Office.  By using the service learning method, the implementation of fieldwork practices by students of Pawyatan Daha 1 Kediri Vocational High School went quite well and provided benefits for increasing experience in the world of work, namely adding and honing skills, introducing students to the real world of work, and preparing graduates as quality human resources. In this context, the objectives of PKL activities targeted by Pawyatan Daha 1 Kediri Vocational High School are in accordance with the standard operating procedures (SOP) for the implementation of internships implemented by the Kediri City Education Office

    TIKTOK SEBAGAI MEDIA KAMPANYE PENGELOLAAN SAMPAH MASKER DI MASA PANDEMI BAGI GENERASI Z

    Get PDF
    ABSTRAK Volume sampah masker pakai di masa pandemi meningkat signifikan, maka perlu adanya literasi untuk mengelola sampah masker dengan baik. Pengabdian ini bertujuan untuk mengajak masyarakat terutama generasi z untuk melakukan upaya penanggulangan sampah masker sekali pakai. Kegiatan kampanye ini merupakan pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Integratif yang dilaksanakan secara virtual. Sosialisasi melalui media TikTok dilaksanakan mulai bulan Juli 2021 selama satu bulan untuk memberikan edukasi dampak dari sampah masker terhadap kesehatan dan lingkungan serta memberikan informasi cara membuang sampai sekali pakai dengan benar, sehingga sampah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bentuk lain yang tidak mencemari lingkungan. Tiktok banyak   digunakan generasi Z dalam pencarian informasi.  Kampanye ini menghasilkan 4 produk video berisi pesan lingkungan, kesehatan dan inovasi diunggah pada beberapa akun TikTok pribadi,  akun beritaradio.com milik PR FM dan anshoe.who. Nilai yang ada dalam  kampanye ini diantaranya tutorial edukasi pengelolaan sampah masker sekali pakai dengan benar, inovasi sampah masker didaur ulang menjadi beberapa jenis benda yang bermanfaat oleh LIPI, dijadikan ecobrick dan dijadikan airfreshner. Nilai pesan kampanye ini  mengajak  generasi Z untuk lebih peduli lingkungan dan kesehatan.  ABSTRACTThe volume of disposable mask waste during the pandemic has increased significantly, so literacy is needed to manage mask waste properly. This community service aims to invite the community, especially Generation Z, to make efforts to overcome the waste of disposable masks. This campaign is a virtual community service for lecturers and students participating in the Integrative Community Service. Socialization through the TikTok media was carried out starting in July 2021 for one month to provide education on the impact of mask waste on health and the environment, as well as providing information on how to properly dispose of once-use so that the waste can be used into other forms that do not pollute the environment. Generation Z widely uses Tiktok in searching for information. This campaign resulted in 4 video products containing environmental, health, and innovation messages uploaded on several personal TikTok accounts, @beritaradio.com and @anshoe.who. The values in this campaign include educational tutorials on managing single-use mask waste properly, innovation of mask waste being recycled into several types of valuable objects by LIPI, used as eco-bricks, and used as air fresheners. The value of this campaign message invites Generation Z to be more concerned about the environment and health

    SOSIALISASI PENCEGAHAN PENYAKIT MULUT DAN KUKU SEBAGAI UPAYA MENJAGA STABILITAS EKONOMI MASYARAKAT

    Get PDF
    ABSTRAK Mata pencaharian masyarakat Desa Panggungasri adalah pertanian dan sebagian besar dari mereka memiliki hewan ternak sapi dan kambing. Memiliki ternak memang memberikan manfaat bagi pemiliknya, namun adanya virus penyakit yang mengancam, secara ekonomi dapat merugikan para peternak di desa. Salah satunya yaitu virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyakit ini menular dengan menyerang hewan berkuku belah, baik hewan ternak maupun hewan liar seperti sapi, kerbau, domba, kambing, dan lainnya. Salah satu upaya untuk menangani kasus tersebut adalah dengan sosialisasi mengenai pencegahan PMK di masyarakat. Tujuan sosialisasi ini ialah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penanganan dan pencegahan PMK yang tepat. Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi, pemberian informasi berupa edukasi dengan media leaflet dan praktek langsung pada hewan ternak bersama peserta. Parameter keberhasilan kegiatan PkM ini adalah peserta memenuhi target 32 orang. Peserta sosialisasi antusias mengikuti sosialisasi awal akhir acara bahkan mengikuti praktek bersama dokter hewan terhadap ternak yang terkena virus PMK. Kegiatan sosialisasi ini memberikan solusi yang baik bagi masyarakat dalam mengantisipasi penyakit PMK sehingga stabilitas ekonomi masyarakat tetap terjaga. ABSTRACTThe livelihood of the people of Panggungasri Village is agriculture and most of them have cattle and goats. Owning livestock does provide benefits for the owner, but the existence of a threatening disease virus can economically harm the farmers in the village. One of them is the Foot and Mouth Disease (FMD) virus. This disease is transmitted by attacking cloven hoofed animals, both livestock and wild animals such as cows, buffaloes, sheep, goats, and others. One of the efforts to handle this case is by socializing the prevention of FMD in the community. The purpose of this socialization is to educate the public about the importance of proper handling and prevention of FMD. The method used is the socialization method, providing information in the form of education using leaflets and hands-on practice on farm animals with participants. The parameter for the success of this PkM activity is that participants meet the target of 32 people. The socialization participants enthusiastically participated in the socialization at the beginning of the event and even took part in the practice with veterinarians on livestock affected by the FMD virus

    PROGRAM PEMBUATAN PUPUK KOMPOS GUNA MENINGKATKAN KUANTITAS HASIL PANEN DAN PENGUSIR HAMA TIKUS BAGI PETANI

    Get PDF
    ABSTRAKKompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut. Dalam hal ini kotoran kambing dan sampah daun kering sebagai bahan dasar pupuk organik yang dipergunakan dalam pertaniannya sendiri maupun diperjualbelikan. Sehingga laporan pengabdian ini bertujuan agar masyarakat Desa Banjarsari dapat membuat kompos berbahan kotoran kambing dan sampah daun kering guna meningkatkan kuantitas hasil panen maupun pengusir hama tikus. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan dengan tiga tahapan: tahap persiapan, tahap sosialisasi dan aplikasi, serta tahap akhir. Tahap persiapan dilakukan dengan pengumpulan sampah daun kering. Tahap sosialisasi dilakukan dalam rapat warga, serta pelatihan pembuatan kompos dari fermentasi menggunakan EM4 pada Kotoran Kambing dan sampah daun kering. Tahap akhir terdiri dari pembuatan laporan akhir. Hasil yang diharapkan adalah masyarakat Desa Banjarsari mampu membuat pupuk kompos padat berbahasan dasar kotoran kambing dan sampah daun kering yang dapat digunakan dalam pertanian, maupun dikomersilkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. penggunaan aplikasi berdasarkan dokumentasi aplikasi hingga simbolis serah terima aplikasi. ABSTRACTCompost is organic material that has undergone a weathering process due to interactions between microorganisms or spoilage bacteria that work in the organic material. In this case, goat dung and dry leaf waste are used as basic ingredients for organic fertilizers that are used in their own agriculture or traded. So that this service report aims to make the people of Banjarsari Village able to make compost made from goat manure and dry leaf waste in order to increase the quantity of crop yields and rat repellent. The community service method is carried out in three stages: the preparation stage, the socialization and application stage, and the final stage. The preparation stage is carried out by collecting dry leaf waste. The socialization stage was carried out in community meetings, as well as training in making compost from fermentation using EM4 on Goat Manure and dry leaf waste. The final stage consists of making a final report. The expected result is that the people of Banjarsari Village are able to make solid compost based on goat manure and dry leaf waste that can be used in agriculture, as well as commercialized so that it can improve the community's economy

    PELATIHAN DAN PASANGGIRI MAMAOS DAN MAENPO SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA

    Get PDF
    ABSTRAK  Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur nomor 10 tahun 2020 dan Peraturan Bupati nomor 18 tahun 2021perihal penerapan tiga pilar budaya Cianjur yaitu budaya Ngaos, Mamaos, dan Maenpo, dirasa belum sepenuhnya diimplementasikan terutama di kalangan generasi muda yang cenderung lebih tertarik dengan budaya asing. Padahal budaya daerah merupakan faktor penting dalam pendidikan karakter generasi muda.Hal ini menyebabkan perlunya upaya yang berkesinambungan dari berbagai pihak dalam pengimplemantasian perda tersebut. Dikemas dalam kegiatan pelatihan dan pasanggiri, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap mamaos dan maenpo di lingkup SMAN 1 Mande di desa Bobojong, sebagai desa binaan. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama satu bulan dan diakhiri dengan kegiatan pasanggiri sebagai bentuk evaluasi. Dari kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa siswa tidak memiliki pengetahuan yang baik terhadap tiga pilar budaya  karena kurangnya media dan fasilitas penunjang. Namun respon siswa terhadap kegiatan pelatihan dan pasanggiri cukup baik, sehingga kegiatan sejenis direkomendasikan untuk terus dilanjutkan dengan cakupan yang lebih luas dan waktu yang lebih panjang. ABSTRACTThe Cianjur District Regulation number 10 of 2020 and the regent regulation number 18 of 2021 regarding the implementation of the three pillars of Cianjur culture, Ngaos, Mamaos, and Maenpo, are considered to have not been fully implemented, especially among the younger generation who tend to be more interested in foreign cultures. Meanwhile, local culture plays a significant role in character-building among the young generation. This causes the need for sustainable efforts from various parties in implementing the regulation. Packaged in training and pairs of activities, this community service activity aims at fostering the love of the younger generation towards Mamaos and Maenpo in SMAN 1 Mande in Bobojong, as a fostered village. The training activity was carried out for one month and ended with a competition that acts as a form of evaluation. From this service activity, it can be concluded that students do not have enough knowledge of the three pillars of culture due to the lack of media and supporting facilities. However, the student's response to the training and competition was relatively good, so it is recommended that such activities to be continued in a wider scope and a longer period of time

    MENGEMBANGKAN MINAT DAN MOTIVASI BERBICARA DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI STORYTELLING

    Get PDF
    Kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris merupakan salah satu hal penting yang sebaiknya dikuasai oleh mereka yang ingin berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang linguistik yang berbeda. Namun, penguasaan bahasa Inggris bisa terkendala oleh rendahnya motivasi siswa dalam belajar. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam berbicara bahasa Inggris melalui kegiatan storytelling. Kegiatan ini dilakukan di salah satu lembaga pendidikan di Bekasi yang bernama Pesantren Motivasi Indonesia. Kegiatan ini terdiri dari pengenalan storytelling, teknik-teknik storytelling dan contoh-contoh cerita populer yang dapat digunakan untuk belajar bahasa Inggris. Di akhir sesi, para peserta diajak menunjukkan kemampuan mereka untuk bercerita. Setelah kegiatan, para peserta menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk berbicara dalam Inggris. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari kegiatan-kegiatan serupa yang berguna terhadap peningkatan kemampuan dań motivasi bahasa Inggris.

    57

    full texts

    59

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Journal of Empowerment
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇