Teknik Mesin "TEKNOLOGI"
Not a member yet
106 research outputs found
Sort by
Rancang Bangun Alat Pengering Kue Tradisional ”Putu Kacang” untuk Industri Rumah Tangga
Tujuan penelitian ini adalah dapat mengeringkan kue putu kacang secara kontinyu, menurunkan kandungan air pada putu kacang sampai 5 %, dan menentukan suhu dan waktu pengering yang optimal. Metode penelitian untuk mencapai tujuan adalah merancang, membuat, merakit, menguji alat pengering dengan berbagai variasi temperatur, dan menganalisa data hasil pengujian. Berdasarkan hasil pembuatan alat pengering putu kacang telah diperoleh prototipe alat pengering dengan spesifikasi; Daya listrik 600 Watt, Temperatur Pengering sampai dengan 250OC, dengan kapasitas 450 biji. Alat ini dapat mengeringkan kue putu kacang sebanyak 450 biji dengan kadar air sampai 5% selama 3, 4, dan 5 jam pada pada temperatur 50, 60, dan 70OC. Suhu dan waktu yang optimal untuk mencapai kadar air 5% adalah pada suhu 70OC dengan waktu pengeringan selama 3 jam. Kata Kunci : Alat Pengering, Putu Kacang
AnalisisPerubahan Tekanan dan Temperatur Kondensor Menggunakan Refrigeran R-22 pada AC 1 PK
Gas refrigeran AC pada tekanan dan temperatur tinggi kemudian meninggalkan kompressor AC (pemampatan gas akan menyebabkan naiknya temperatur) dan masuk ke kondensor AC dimana gas didinginkan menjadi bentuk cair. Refrigerasi adalah pengeluaran kalor dari suatu ruangan dan kemudian mempertahankan keadaannya sedemikian rupa sehingga temperaturnya lebih rendah dari temperatur lingkungannya. Suhu/temperatur pada waktu proses kondensasi ini terjadi masih lebih tinggi dari temperatur udara disekitarnya. Oleh karena itu refrigeran yang mengalir keluar dari kondensor menuju TXV melalui “filter drier” masih akan mengalami proses perpindahan kalor yang akan menurunkan suhu refrigeran lebih rendah lagi dari suhu cair jenuhnya (saturated liquid).Proses penurunan suhu setelah melalui titik “saturated liquid” ini disebut proses subcooling dan wujud refrigeran disebut “subcooled liquid”. Penelitian yang akan dilaksanakan bersifat kajian teoritis dan eksperimental eksperimental. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Penurunan tekanan masuk kondensor ke tekanan keluar kondensor terjadi tapi tidak signifikan hanya sekitar 5 Psi. sedangkan penurunan temperatur masuk ke temperatur keluar kondensor terjadi penurunan yang sangat signifikan yaitu sekitar 40 0C, dengan demikianbahwa proses kondensasi di dalam kondensor tidak mempengaruhi tekanan atau tekanan relatif tetap dan menurunkan temperatur dari temperatur tinggi ke temperatur rendah.Kata-kata kunci: AC, Kondensor, Tekanan dan temperatu
Analisis Gaya-gaya Hambatan Dinamis Pada Kendaraan
Pada penelitian ini akan dibuktikan dengan cara menganalisis gaya-gaya hambatan pada kendaraan pada berbagai tingkat kecepatan, kondisi jalan (material jalan, dan belokan) dan beban dari kendaraan. Berat kendaraan divariasikan pada tiga tingkat yaitu berat kosong, menengah dan penuh, sedangkan kecepatan divariasikan pada 5 kecepatan, 35 km/h, 50 km/h, 65 km/h, 80 km/h, dan 95 km/h, diperoleh gaya hambatan pada kendaraan yang paling tinggi terjadi pada hambatan belokan yaitu pada kecepatan 95 km/h dan berat kendaraan 1375 kg yaitu sebesar 66678,6988 kgf
Analisis Kinerja Mesin Diesel Yanmar L-40-E-DT Terhadap Kandungan Karbon Monoksida (CO) pada Emisi Gas Buang
Pembakaran bahan bakar akan menghasilkan gas buang (emisi). Atmosfer yang bisa disebut udara yang terdiri dari gas utama, yaitu Oksigen (O2) sebanyak kurang lebih 21% volume dan Nitrogen (N2) sebanyak kira-kira 78% dari bagian atmosfer. Sisa 1% lainnya dari berbagai gas, yaitu Argon (Ar) sebanyak 0,94%, sisanya 0,06% terdiri dari CO2, CO, HC, NOx, SOx, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kinerja mesin mesin diesel Yanmar L-40-E-DT terhadap kandungan karbon monoksida (CO) pada emisi gas buang. Pada pengujian ini dilakukan variasi pembebanan yaitu 750,1000 dan 1250 gram pada putaran mesin konstan 3000 rpm. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa Semakin besar pembebanan pemakaian bahan bakar kadar carbon monoksid naik dari 0 sampai 0,1 %. Perubahan Efisiensi thermal sangat mempengaruhi penurunan dan kenaikan unsur- unsur kimia yang terkandung didalam gas buang, Efisiensi Thermal 16,66 – 24,33%, menghasilkan carbon monoksid sebesar 0,1 %. Carbonmonksid yang dihasilkan oleh gas buang Mesin Diesel Yanmar L 40 sebesar 0,1% lebih kecil dari 0,3% masih dalam kondisi yang diizinkan, layak untuk dioperasikan. Kata kunci: Kinerja mesin, Emisi gas buang C
Analisis Kekuatan Tarik Las Baja Lunak ST 37 dengan Menggunakan Elektroda RD-260 dan Lion-26
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dan tujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan sambungan las kampuh V dengan menggunakan elektroda jenis RD-260 diameter 2,6 mm, dan Lion-26 diameter 2,6 mm hasil pengelasan baja lunak (mild steel) ST 37. Jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 10 buah yang dibagi dalam dua kelompok, kelompok pertama sebanyak 5 buah dilas dengan elektroda jenis RD-260 diameter 2,6 mm, dan kelompok kedua dilas dengan elektroda jenis Lion-26 diameter 2,6 mm. Sampel benda uji ditarik menggunakan mesin uji tarik untuk mengetahui nilai kekuatan tarik sambungan las dari masing-masing sampel dengan cara memberikan beban atau gaya secara perlahan-lahan sampai benda uji putus. Tegangan tarik Baja ST 37 setelah dilas dengan menggunakan elektroda RD-260 diameter 2,6 mm, dan elektroda Lion-26 diameter 2,6 mm masing-masing sebesar 42,298 kg/mm2 dan 45,228 kg/mm2 dengan tingkat perbedaan sebesar 1,299 kg/mm2, Sehingga besarnya kekuatan tarik sambungan las kampuh V dengan menggunakan elektroda RD-26 diameter 2,6 mm, dan elektroda Lion-26 diameter 2,6 mm pada pengelasan baja lunak ST 37 tidak ada perbedaan yang signifikan. Kata Kunci: Kekuatan Tarik, Baja Lunak ST 3
Potensi Panas Bumi Sebagai Sumber Energi Alternatif Dalam Penyediaan Tenaga Listrik Nasional
Dalam upaya mempercepat pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia, Pemerintah melaksanakan inventarisasi, survei, dan eksplorasi panas bumi di seluruh wilayah Republik Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaan prospek panas bumi di Indonesia. Kelengkapan informasi yang didapatkan, direpresentasikan dalam bentuk kelas potensi. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan, diketahui bahwa potensi panas bumi Indonesia sampai dengan akhir tahun 2008 adalah 27.791 MW. Potensi tersebut berasal dari 253 lokasi daerah panas bumi yang telah teridentifikasi yang mana 61,3% daerah masih pada tahap penyelidikan pendahuluan, 33,20% pada tahap penyelidikan rinci, 3,13% pada tahap pemboran eksplorasi dan siap dikembangkan serta 2,73% daerah yang telah berproduksi. Data tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa peningkatan status potensi dari kelas sumber daya menjadi cadangan terduga rata-rata sebesar 170 MW per tahun. Upaya lain yang dilakukan Pemerintah adalah menetapkan 12 WKP baru dengan total potensi mencapai 1056 MW. Dengan tambahan WKP baru tersebut, saat ini keseluruhan ada 30 WKP panas bumi dengan total potensi mencapai 8500 MW. Namun dengan target pemanfaatan energi panas bumi mencapai 9500 MW pada tahun 2025, Pemerintah harus berupaya lebih keras untuk menyiapkan daerah panas bumi lainnya menjadi WKP baru dan mendorong agar WKP yang telah ditetapkan segera dikembangkan. Kata Kunci : Potensi, Panas Bumi, Energi Listri