Majalah Kedokteran Andalas
Not a member yet
    647 research outputs found

    Gambaran Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi Covid-19 Pada Mahasiswa FK Unand Angkatan 2020

    Get PDF
    Latar Belakang: Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi COVID-19 adalah salah satu bentuk Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berupa  reaksi lokal maupun sistemik yang tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin COVID-19.   Vaksinasi COVID-19 merupakan vaksinasi yang wajib diberikan kepada mahasiswa dalam rangka pencegahan penularan COVID-19. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala yang muncul setelah pemberian vaksin COVID-19 pada mahasiswa FK UNAND angkatan 2020. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan data primer yang diperoleh dengan metode consecutive sampling. Data didapatkan melalui kuesioner yang dikumpulkan dengan g-form. Subjek penelitian berjumlah 159 responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2020 yang sudah pernah divaksinasi COVID-19. Hasil: Penelitian ini menunjukkan persentase kejadian ikutan  pasca vaksinasi COVID-19 lebih sering terjadi pada perempuan (79,2%) dibandingkan laki-laki (20,8%). Vaksin Sinovac menyebabkan KIPI terbanyak dengan jumlah 68 dari 119 kasus positif (42,8%). Gejala KIPI tersering adalah nyeri pada lokasi suntikan yang terjadi pada 89 dari 159 mahasiswa (56,0%). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah kebanyakan KIPI terjadi pada perempuan, dan gejala KIPI yang paling sering timbul adalah nyeri pada lokasi suntikan

    Prevalensi dan Faktor Risiko Self-Injury pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2021 dan 2022

    Get PDF
    Latar Belakang: Self-injury merupakan gangguan kesehatan mental yang banyak dialami oleh remaja dan dewasa muda. Faktor risiko yang dapat mendorong terjadinya perilaku self-injury yaitu jenis kelamin, usia, gangguan perilaku, gangguan mental, perundungan, dan permasalahan interpersonal. Objektif: Mengetahui prevalensi dan faktor risiko self-injury pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2021 dan 2022. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan pertanyaan kuesioner. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 288 orang mahasiswa. Hasil: Mahasiswa kedokteran yang pernah melakukan self-injury sebanyak 49 orang (17%). Responden yang pernah melakukan self-injury cenderung memiliki karakteristik berikut, yaitu berjenis kelamin perempuan (77,5%), riwayat gangguan tidur (79,6%), riwayat gangguan makan (69,3%), permasalahan dengan teman (49%), riwayat mengalami perundungan (40,8%), riwayat mengalami pelecehan seksual (26,5%), riwayat gangguan mntal (26,5%), memiliki permasalahan dengan dosen (22,4%), merokok (10,2%), konsumsi alkohol (2%). Kesimpulan: Seperlima mahasiswa pernah melakukan tindakan self-injury. Terdapat berbagai faktor risiko perilaku self-injury pada mahasiswa yang perlu diperhatikan

    Kebutuhan Spiritual Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

    Get PDF
    Tujuan: Mengetahui kebutuhan spiritual pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif, cara pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner Spiritual Needs Questionnaire (SpNQ) yang terdiri dari 19 pertanyaan yang diberikan kepada  pasien. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Instalasi Dialisis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling pada 165 pasien. Hasil: Didapatkan bahwa pasien membutuhkan kebutuhan spiritual dari yang tertinggi meliputi kebutuhan beragama (95,2%), kebutuhan memberi (92,7%), kebutuhan kedamaian (92,1%), dan kebutuhan makna keberadaan (87,9%). Kesimpulan: Penelitian ini menujukkan bahwa pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa sangat membutuhkan kebutuhan spiritual. Diharapkan penelitian ini mampu membantu tenaga kesehatan dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien.Â

    Analisis Ekspresi Protein c-Fos pada Cell Line Kanker Payudara

    Get PDF
    Tujuan: Untuk menganalisis ekspresi protein c-Fos pada cell line kanker payudara. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni menggunakan metode imunositofluoresens untuk melihat jumlah intensitas ekspresi protein c-Fos dengan sampel penelitian adalah cell line MCF-7 mewakili kanker payudara subtipe luminal A, cell line SKBR3 mewakili kanker payudara subtipe HER2+, dan cell line HaCat mewakili sel normal. Ekspresi protein c-Fos diinduksi dengan EGF 50 ng/mL, ATP 100µM dan gabungan ATP+EGF selama 45 menit. Perhitungan intensitas protein c-Fos menggunakan aplikasi imageJ. Hasil penelitian ekspresi c-Fos dianalisis menggunakan uji oneway anova  apabila p<0.05 dianggap berbeda secara signifikan. Hasil: Ekspresi protein c-Fos pada cell line yang diberi perlakuan ATP dan EGF meningkat dibandingkan kontrol. Peningkatan intensitas protein c-Fos terdapat pada ketiga jenis cell line. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada ketiga jenis sel berdasarkan jenis induksi (p>0,05). Kesimpulan: Pemberian ATP, EGF dan kombinasi ATP+EGF meningkatkan intensitas protein c-Fos pada cell line kanker payudara tipe MCF-7 dan SKBR3

    Exploring the Link Between Oxidative Stress Reduction and Liver Function Improvement in Jaundiced Rats with Lactococcus lactis D4

    Get PDF
    Objective: To explore the correlation between the reduction of oxidative stress and liver enzyme function in rats with obstructive jaundice, using malondialdehyde (MDA) levels as a biochemical marker, and its impact on serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) levels; Method: This experimental study used a post-test only randomized control group design in three groups of Rattus norvegicus strain Wistar rats with an obstructive jaundice model. The rats underwent biliary duct ligation and received Lactococcus lactis D4 starter fermented milk for 7 days. Oxidative stress was assessed by measuring MDA levels and Liver function was assessed by measuring levels of SGOT ; Result: The correlation analysis show an r-value of 0.886 revealed that there a very strong positive correlation between MDA and SGOT levels after LLD4 administration; Conclusion: Lactococcus lactis D4 starter fermented milk can improve liver function, indicated by decreased MDA levels and SGOT  levels in experimental animals

    Facial Nerve Paresis in Ramsay Hunt Syndrome

    Get PDF
    Introduction: Ramsay Hunt syndrome (SRH) is known as otic herpes zoster or geniculate ganglion herpes zoster, which is a late complication of Varicella-Zoster Virus (VZV) infection, which causes inflammation of the geniculate ganglion of cranial nerve VII. The SRH triad is ipsilateral facial paralysis, otalgia, and vesicular rash. Case Report:28 year old man with complaints of slanted face since 5 days ago. Right ear pain occurred 2 weeks ago, 1 day later a fluid-filled nodule appeared on the right earlobe and right cheek. On physical examination, yellowish crusts were found on the right side of the face, the auris dextra showed erythema and crusting in the turbinate and antihelix regions. In the Schirmer test the ratio of right and left tears is > 50%, the acoustic reflex is right (-) left (+). The patient was diagnosed with House-Brackmann grade III peripheral facial nerve paresis, good motor function 70% at the level of the geniculate ganglion et causaRamsay Hunt syndrome. Patients are given antiviral therapy, high doses of corticosteroids tapering offand physiotherapy. Conclusion: Management of patients with Ramsay Hunt syndrome by administering antivirals, high doses of corticosteroids, physiotherapy and rehabilitation.Keywords: ramsay hunt syndrome, varicella zoster virus, herpes zoster oticu

    Gambaran Kejadian Infeksi STH Pada Murid SDN 33 Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah Padang

    Get PDF
    Latar Belakang: Infeksi cacing usus atau yang lebih dikenal dengan kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Pada saat awal terinfeksi, penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala sehingga kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Jenis yang paling sering menginfeksi manusia berasal dari kelompok soil transmitted helminth. Infeksi ini lebih banyak menginfeksi anak usia sekolah. Objektif: Mengetahui gambaran kejadian infeksi pada murid SDN 33 Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Metode: Penelitian deskriptif dengan melibatkan 33 murid dari kelas I-VI. Pemeriksaan tinja dilakukan dengan menggunakan metode langsung. Data sosiodemografi dan faktor risiko kecacingan dikumpulkan melalui kuesioner, sedangkan status gizi dinilai berdasarkan IMT/U. Hasil: Menunjukkan 3,0 % (1 orang) murid terinfeksi dengan tipe infeksi tunggal oleh spesies Trichuris Trichiura. Anak yang terinfeksi umumnya memiliki kebiasaan menggigit kuku, bermain di tanah, dan tidak selalu memakai alas kaki saat keluar ruangan. Umur orang tua responden terinfeksi berada direntang 39-48 tahun, tamatan SLTA, tidak bekerja, dan memiliki pendapatan keluarga yang tergolong tinggi. Status gizi anak terinfeksi tergolong normal. Kesimpulan Hanya satu anak yang ditemukan terinfeksi soil transmitted helminth

    Pola Kuman dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Kasus Infeksi Daerah Operasi di Departemen Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2020-2022

    Get PDF
    Latar Belakang: Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah infeksi pada lokasi insisi yang muncul dalam 30–90 hari setelah tindakan operasi. Pedoman penggunaan antibiotik di rumah sakit perlu disesuaikan dengan hasil surveilans pola kuman dan uji kepekaan antibiotik. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif potong lintang dengan data sekunder berupa hasil kultur mikrobiologi dan rekam medis pasien IDO di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2020–2022. Dari 28 pasien yang terdata, 18 memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Kelompok usia terbanyak yang mengalami IDO adalah wanita usia subur 15–49 tahun (77,8%). Kultur mikrobiologi menunjukkan kuman terbanyak adalah Escherichia coli (27,8%), diikuti Acinetobacter baumannii, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter cloacae, dan Staphylococcus aureus. Uji kepekaan menunjukkan kuman Gram negatif sebagian besar sensitif terhadap amikasin dan meropenem, sedangkan kuman Gram positif sensitif terhadap gentamisin, klindamisin, tetrasiklin, dan vankomisin. Antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan adalah seftriakson (66,7%). Kesimpulan: Escherichia coli merupakan penyebab utama IDO pada pasien obstetri dan ginekologi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Amikasin dan meropenem efektif untuk kuman Gram negatif, sementara gentamisin, klindamisin, tetrasiklin, dan vankomisin efektif terhadap kuman Gram positif. Seftriakson menjadi antibiotik profilaksis yang paling banyak diresepkan, sehingga perlu evaluasi kesesuaiannya dengan pola kuman lokal

    Case Report of Esophageal Food Impaction in Partially Edentulous Patient

    Get PDF
    Introduction: Esophageal food impactionis a medical ailment characterised by the obstruction of the oesophagus due to food becoming stuck. Loss of teeth can lead to food impaction, which lowers the ability to chew and create a bolus. This can cause bigger food particles that interfere with swallowing. Objective: Understanding diagnosis dan management of Esophageal Food Impaction in which partially Edentulous as risk factor.  Case Report: A 60-year-old man came with complaints of having difficulty in swallowing since 3 days before admission. There was history of feeling something stuck in his throat after swallowing a chunk of meat. Oral cavity examination revealed missing 21 of teeth. There was standing secretion in pyriform sinus. The patient was managed with diagnostic and therapeutic esophagoscopy with diagnosis of impaction of "meat" food in the esophagus. A chunk of meat was removed at the level of 18 cm away from upper incisor. After removal, difficulty of swallowing was improved. Conclusion: Food bolus impaction “meat†can be successfully removed using rigid esophagoscopy without any complications. There was significant improvement in symptoms after removal of food impaction. Loss of teeth is a risk factor for food impaction in this case.Â

    Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Antioksidan Terhadap Kadar Malondialdehyde Pada Tikus Model Hiperglikemia

    Get PDF
    Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberiak ekstrak Moringa Oleifera terhadap kadar malondialdehyde pada tikus wistar model hiperglikemia. Metode: Penelitian ini melibatkan 20 ekor tikus strain wistar betina yang berumur 8-12 minggu dengan bobot 200-250 gram yang memenuhi kriteria inklusi maupun ekslusi. Tikus dibagi menjadi kelompok empat, yaitu Kelompok kontrol negatif (K-), Kontrol positif (K+), Perlakuan 1 (P1) dan Perlakuan 2 (P2). Kelompok P1 hanya diberikan makan dan minum standar saja, tanpa perlakuan. Kelompok K+ diinjeksi aloksan secara Intraperotoneal dengan dosis 100 mg/kgBB sehingga tikus menjadi hiperglikemia, P1 diberi injeksi aloksan menjadi hiperglikemia dan diberikan ekstrak moringa oleifera dengan dosis 250 mg/kgBB dan P2 injeksi aloksan menjadi hiperglikemia dan diberikan ekstrak moringa oleifera dengan dosis 500 mg/ kgBB selama 21 hari, Pada hari ke-22 semua kelompok diambil darah untuk dilakukan pemeriksaan kadar malondialdehyde. Hasil: Rerata kadar malondialdehid pada K-, K+, P1 dan P2 berturut-turut, yaitu 1,81±0,06 nmol/mL, 3,81±0,24 nmol/mL, 2,55±0,30 nmol/ mL, 2,09±0,21 nmol/mL, dengan nilai p=0,01. Kesimpulan : Pemberian ekstrak moringa oleifera sebagai antioksidan berpengaruh terhadap penurunan kadar malondialdehi

    569

    full texts

    638

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Majalah Kedokteran Andalas
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇