إنجاز تعلم طلبة الصف الثالث الناجحين من الصف الثاني و طلبة الصف الثالث الناجحين من الصف الأول الخاص من معهد الخريجين بكلية المعلمين الإسلامية

Studi Perbandingan antara Prestasi Belajar Siswa Kelas III dari Kelas II dengan Siswa Kelas III dari Kelas I Khusus Pondok Alumni (KPA) di Kulli-yatu-l-Mu'allimin Al-Islamiyah Pondok Modern Gontor Ponorogo Tahun Ajar-an 14111412 Suwito Kulliyatu-l-Mu'allimin Al-Islamiyah sebagai Lembaga Pendidikan Islam setingkat Madrasah Tsanawiyah dan 'Aliyah bertujuan mencetak guru-guru Islam. Sesuai dengan tujuan itu diajarkan di dalamnya Ilmu Pe ngetahuan Agama, Ilmu Pengetahuan Umum, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris. Penelitian sederhana ini bertujuan mengungkap perbedaan antara prestasi belajar siswa Kelas III dari Kelas II dengan siswa Kelas III dari Kelas I KPA. KPA merupakan jalur pendidikan di samping jalur yang telah ada yaitu jalur Kelas Biasa dan Jalur Kelas Experimen. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode dokumenter, guna memperoleh data prestasi belajar siswa, metode observasi, dan wawancara, guna memperoleh data lain yang memperkuat penelitian ini. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas III, Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling untuk siswa Kelas III dari Ke-las I KPA dan metode random sampling bersyarat untuk siswa Kelas III da-ri Kelas II. Sampel untuk masing-masing kelompok yaitu 32, jadi jumlah dua kelompok 64 siswa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: Ada perbedaan yang significant antara prestasi belajar siswa Kelas III dari Kelas II dengan siswa Kelas III dari Kelas I KPA secara umum, dan secara khusus ada perbedaan yang significant antara prestasi belajar siswa Kelas III dari Kelas I KPA dalam Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Agama dan Ilmu Pengetahuan Umm, dan tidak ada perbedaan yang significant (non-signifi-cant) dalam Bidang Studi Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Dari hasil yang diperoleh perlu disarankan kepada Direktur KMI agar siswa yang diterima di Kelas I KPA nilainya tidak terlalu rendah, membuat kriteria khusus untuk kenaikan kelas mengingat kelas KPA tidak ada kelas lain yang sepadan dengannya, dimungkinkan untuk meniadakan ja-lur Kelas KPA bila dinyatakan bahwa prestasi mereka tidak mencapai tar get yang diharapkan. Juga kepada guru-guru pengajar diharapkan mengintensifikan dalam mengajarnya dan menyarankan kepada siswa lebih ΚΡΑ khususnya untuk lebih giat dan membaca Ilmu Pengetahuan Umum yang tidak diajarkan di Kelas I agar hasil yang diperoleh di Kelas III nya sebanding dengan siswa Kelas III dari Kelas II. Penelitian ini terbatas pada pengungkapan prestasi belajar dengan tidak membahas beberapa masalah pengaruh belajar maupun faktor-faktor lain yang mempengaruhinya, maka penulis berharap adanya peneliti lanjut yang membahas tentang hal tersebut guna mencapai tujuan Institusional sekolah ini

التمويل بالتقسيط في المصارف الإسلامية

يختص موضوع هذا البحث بدراسة ف تسليط الضوء ع قضية نظام التقسيط ف التمويل المصرف الإسلمي، حيث أن التقسيط يدور حول أسلوب التمويل ع نطاقات متعددة، لأجل تلبية حاجات الناس. وقد اتبع الباحث مجموعة من المنهجيات العلمية التي تناول بها موضوعه، فمن خلل المنهج الستقارئي قام الباحث باستقراء المصادر الرئيسة لمادة البحث فيما يتعلق بقضية التمويل بالتقسيط، والستفادة من البحوث والدراسات السابقة التي لها علقة بالموضوع. أما المنهج التحليل فاستخدمه الباحث لبيان مفهوم التمويل بالتقسيط وتوضيح مشوعيته وعدة صوره المطبقة ف المصارف الإسلمية. وخلصت الدراسة لمجموعة من النتائج، من أهمها: أن صيغة التقسيط تعتب من أهم الأسالب المتبعة ف التمويًل، والتي تطورت أسالبها وتوسعت مجالت تطبيقاتها ف عصرنا الآن، وأكثر استخداما ف المصارف الإسلمية، بالإضافة إل صورة التمويل بالتقسيط المطبقة ف المصارف الإسلمية تكون ع ناتجة عن عقد القرض بتوفي التمويل بصيغة قرض السن، وعقد البيع بتوفي تمويل المرابة أو الستصناع، وعقد الإجارة بتوفي الإجارة المنتهية بالتمليك، وعقد المشاركة بتوفي تمويل المضاربة أو المشاركة المتناقص

COMPARISON OF WAQF-LINKED SUKUK REGULATIONS IN ASEAN: AN ANALYSIS OF MAQĀṢID AL-SYARĪ’AH ACCORDING TO AL-SHĀṬIBĪ

Waqf-linked sukuk has enormous potential for developing Islamic finance and economic empowerment of the Muslim community in ASEAN. Data from the last five years show the rapid development of waqf-linked sukuk in ASEAN countries. However, a comprehensive study has not compared regulations on Waqf-linked sukuk in ASEAN countries from the perspective of maqāṣid al-syarī’ah. Appropriate regulations must support this rapid development. In managing waqf, ethics and Islamic economic values based on monotheism, morality, humanity, and equality must be considered rather than just productivity and value addition. This study aims to compare regulations on Waqf-linked sukuk in ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Singapore, and Brunei Darussalam) and analyze them from the perspective of maqāṣid al-syarī’ah. This is a qualitative study using normative legal research with a conceptual approach. The primary data used are laws and regulations, fatwas, official documents, and related literature from various ASEAN countries. In analyzing, the researcher uses comparative methods and interpretation of maqāṣid al-syarī’ah based on al-Shāṭibī's theory. This study's results indicate variations in the implementation of Waqf-linked sukuk regulations in ASEAN countries. Indonesia has a relatively comprehensive regulatory framework, Malaysia focuses on product development, Singapore emphasizes innovation and digitalization, while Brunei Darussalam is still in the early stages of regulatory development. In maqāṣid al-syarī’ah, according to al-Shāṭibī, it is explained that regulations in these countries have generally fulfilled the principles of Kulliyāt al-dīn al-khams, namely hifż al-dīn, hifż al-'aql, and hifż al-māl. However, there is potential to improve hifż al-nasl and hifż al-nafs by optimizing the distribution of waqf proceeds for social programs and economic empowerment of the people. This research is expected to provide a role model for policymakers, especially in waqf-linked sukuk regulations in ASEAN, by referring to maqāṣid al-syarī’ah to achieve more optimal waqf goals

HAMZAH FANSURI PIONIR TASAWUF WUJUDIYAH DI NUSANTARA

Dalam panorama sejarah intelektual Islam di Nusantara, sosok Hamzah Fansuri berdiri tegak sebagai mercusuar yang memancarkan cahaya spiritualitas yang mendalam sekaligus kontroversial. Sebagai pionir tasawuf Wujudiyah di kawasan Melayu, pemikiran dan karyakaryanya telah mengalami proses dialektika yang panjang—didamba sekaligus ditentang, dijunjung sekaligus dipersoalkan. Buku yang hadir di hadapan pembaca ini merupakan upaya sistematis untuk menelusuri jejak intelektual dan spiritual seorang tokoh yang tidak hanya berhasil melakukan domestikasi ajaran tasawuf dalam konteks budaya Melayu, tetapi juga membuka ruang baru bagi ekspresi metafisika Islam dalam khazanah sastra Nusantara. Sebagai volume pertama dari serial “Pemikiran Tasawuf Ulama Nusantara,” karya ini hadir pada momentum yang tepat ketika diskursus tentang Islam di Nusantara dan karakteristik keislaman di kawasan Melayu-Indonesia semakin mendapat perhatian; baik dalam lingkup akademis maupun publik yang lebih luas. Hamzah Fansuri merepresentasikan suatu titik krusial dalam genealogi pemikiran Islam di Nusantara—suatu simpul tempat bertemunya tradisi metafisika Ibn ‘Arabi, spiritualitas Persia, dan kearifan lokal Melayu dalam sintesis yang unik dan orisinal

The Contribution of Zakat, Infaq, Sadaqa, and Waqf (Ziswaf) Strategic Management in Developing the Prosperity of Ummah

As a country with the largest muslim population in the world, Indonesia is still far behind in developing the potential of zakat, infaq, sadaqa, and waqf (ziswaf) which should be optimized. This requires a mature strategy in managing to maximize the potential of ziswaf. This study aims to examine the development of ziswaf strategic management at the Baitul Al-Qur'an Social Fund Institution (LDSBQ) which has a vision and mission based on Islamic sharia and aims to prosper the Ummah. This research uses a qualitative approach with a descriptive analysis method, while the data collection instruments use interviews, observation, and documentation. Sources were taken from various references related to the topic of the problem, namely journals, books, and other articles. The results showed that the three main programs of LDSBQ are First, scholar smile; engaged in education. Second, smile healthy; is engaged in the health sector. Third, independence smile; which is a movement for community independence in the economic field, and is supported by socialreligious activities such as waqf and da'wah programs. While the fundraising strategy uses a potential network of student and teacher guardians, a network of Gontor alumni colleagues, program socialization through social media, online and offline donation services, and program-based waqf. With a real sector-based movement, social community activities can have a significant impact on the welfare of the ummah to gain happiness in this world and the hereafter