Jurnal Politeknik Negeri Jakarta
Not a member yet
2061 research outputs found
Sort by
Perancangan Sistem Pendingin pada Prototipe Mesin Injeksi Molding Double Barrel
Kebutuhan produk plastik semakin meningkat di Indonesia, menurut Datareksa Institute pada tahun 2023, meningkat sebesar 5% dalam lima tahun terakhir dan diproyeksikan terus meningkat sebesar 6% dalam 10 tahun ke depan. Observasi pada prototipe mesin mesin injeksi molding double barrel di laboratorium pengembangan produk teknik mesin Politeknik Negeri Jakarta menunjukkan beberapa kekurangan seperti sistem pendingin tidak efektif yang berdampak pada kualitas produk dan siklus produksi yang lama. Memodifikasi prototipe mesin injecksi molding double barrel dengan mengintegrasikan sistem pendingin air pada cetakan molding dapat mengatasi kekurangan prototipe sebelumnya dengan menambahkan sistem pendingin air yang terhubung langsung pada cetakan molding. Metode penelitian yang digunakan adalah metode VDI 2221 yang melibatkan mendesain sistem pendingin, pembuatan dan pengujian prototipe dengan simulasi Dinamika fluida komputasi atau CFD serta evaluasi kerja pada sistem pendingin untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi siklus produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi pendinginan sebesar 32 detik dengan suhu akhir 41 derajat celsius artinya penambahan sistem pendingin air mampu mengurangi durasi siklus produksi.Kebutuhan produk plastik semakin meningkat di Indonesia, menurut Datareksa Institute pada tahun 2023, meningkat sebesar 5% dalam lima tahun terakhir dan diproyeksikan terus meningkat sebesar 6% dalam 10 tahun ke depan. Observasi pada prototipe mesin mesin injeksi molding double barrel di laboratorium pengembangan produk teknik mesin Politeknik Negeri Jakarta menunjukkan beberapa kekurangan seperti sistem pendingin tidak efektif yang berdampak pada kualitas produk dan siklus produksi yang lama. Memodifikasi prototipe mesin injecksi molding double barrel dengan mengintegrasikan sistem pendingin air pada cetakan molding dapat mengatasi kekurangan prototipe sebelumnya dengan menambahkan sistem pendingin air yang terhubung langsung pada cetakan molding. Metode penelitian yang digunakan adalah metode VDI 2221 yang melibatkan mendesain sistem pendingin, pembuatan dan pengujian prototipe dengan simulasi Dinamika fluida komputasi atau CFD serta evaluasi kerja pada sistem pendingin untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi siklus produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi pendinginan sebesar 32 detik dengan suhu akhir 41 derajat celsius artinya penambahan sistem pendingin air mampu mengurangi durasi siklus produksi
Karakteristik Sifat Mekanik pada Hasil 3D Printing untuk Fabrikasi Cover Motor Controller
Teknologi 3D printing adalah salah satu metode fabrikasi yang membawa perubahan besar dalam industri manufaktur. Pencetakan 3D printing dengan teknologi Fused Deposition Modelling, sangat memungkinkan dalam memproduksi prototipe dan komponen dengan waktu yang lebih singkat. Telah diketahui bahwa bahan, teknik pencetakan, dan parameter pencetakan yang berbeda mempengaruhi sifat mekanik dari objek yang dicetak. Penelitian ini berfokus pada penggunaan material termoplastik seperti Polypropylene, Acrylonitrile Butadiene Stryrene dan komposit plastik dengan penguat glass fiber serta maleic anhydride dalam memproduksi. Penelitian ini melakukan kajian lebih lanjut terhadap hubungan antara dua parameter pencetakan, yaitu pola infill pattern dan kerapatan infill density dilakukan pada bahan filamen yang sudah ditetapkan untuk komposisinya. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental dengan memvariasikan lima jenis pola infill pattern terpilih grid, gyroid, hexagon, concentric, cubic dengan dua kerapatan infill denisty 50% dan 75%. Hasil pada pengujian tarik juga menunjukkan bahwa valid adanya pengaruh besar perbedaan nilai uji tarik dengan parameter tersebut. Peningkatan densitas merupakan salah satu efek pengaruh dalam kenaikan nilai uji tarik dari keseluruhan pola infill pattern yang ada. Nilai pengujian tarik terbaik ditemukan pada pola infill concentric dengan kepadatan 75% dengan rata rata kekuatan tarik maksimum 15,24 N/mm², regangan 2,84% dan modulus elasitas 980,14 N/mm².Teknologi 3D printing adalah salah satu metode fabrikasi yang membawa perubahan besar dalam industri manufaktur. Pencetakan 3D printing dengan teknologi Fused Deposition Modelling, sangat memungkinkan dalam memproduksi prototipe dan komponen dengan waktu yang lebih singkat. Telah diketahui bahwa bahan, teknik pencetakan, dan parameter pencetakan yang berbeda mempengaruhi sifat mekanik dari objek yang dicetak. Penelitian ini berfokus pada penggunaan material termoplastik seperti Polypropylene, Acrylonitrile Butadiene Stryrene dan komposit plastik dengan penguat glass fiber serta maleic anhydride dalam memproduksi. Penelitian ini melakukan kajian lebih lanjut terhadap hubungan antara dua parameter pencetakan, yaitu pola infill pattern dan kerapatan infill density dilakukan pada bahan filamen yang sudah ditetapkan untuk komposisinya. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental dengan memvariasikan lima jenis pola infill pattern terpilih grid, gyroid, hexagon, concentric, cubic dengan dua kerapatan infill denisty 50% dan 75%. Hasil pada pengujian tarik juga menunjukkan bahwa valid adanya pengaruh besar perbedaan nilai uji tarik dengan parameter tersebut. Peningkatan densitas merupakan salah satu efek pengaruh dalam kenaikan nilai uji tarik dari keseluruhan pola infill pattern yang ada. Nilai pengujian tarik terbaik ditemukan pada pola infill concentric dengan kepadatan 75% dengan rata rata kekuatan tarik maksimum 15,24 N/mm², regangan 2,84% dan modulus elasitas 980,14 N/mm²
Prosedur Kepabeanan, Imigrasi dan Karantina dalam Mendukung Penyelenggaraan Event MICE/ Event Internasional : Christina Lipuringtyas Rudatin
One of the most crucial aspects in organizing a MICE event is Customs, Immigration and Quarantine. Customs, Immigration and Quarantine activities are never separated from the implementation of MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) events. Customs, Immigration and Quarantine activities play an important role in the sustainability of the implementation of MICE events both during pre, during and post events. The smoothness of Customs, Immigration and Quarantine procedures in organizing MICE events can be both an opportunity and a threat to the MICE industry. The implementation of Customs, Immigration and Quarantine activities that are measured and careful can be an opportunity for the bargaining position of the destination in the eyes of the world, the destination will have the opportunity to be re-elected as the host of the international MICE event because of the ease of Customs, Immigration and Quarantine procedures obtained by international participants / delegates. On the other hand, the implementation of Customs, Immigration and Quarantine activities that are not measured and not careful can be a threat to the destination if in its implementation there are procedural errors in the collection of import duties on goods, immigration procedures for delegates who attend or quarantine procedures for animals that will be included in the exhibition. This study aims to determine the role and procedures for handling Customs, Immigration and Quarantine in supporting the implementation of MICE events. The method used in this study is a qualitative method, data collection is carried out by literature studies and interviews. The analysis method used in this study is exploratory method.Salah satu aspek yang paling krusial dalam penyelenggaraan event MICE adalah Kepabeanan, Imigrasi dan Karantina. Aktivitas Kepabeanan, Imigrasi dan Karantina tidak pernah terlepas dari Penyelenggaraan event MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition). Aktivitas Kepabeanan, Imigrasi dan Karantina memiliki peranan penting terhadap keberlangsungan penyelenggaraan event MICE baik pada saat pre, during and post event. Kelancaran prosedur Kepabeanan, Imigrasi dan Karantina dalam penyelenggaraan event MICE dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi industri MICE. Tata laksana aktivitas Kepabeanan, Imigrasi dan Karantina yang terukur dan cermat, dapat menjadi peluang bagi posisi tawar destinasi di mata dunia, destinasi akan memiliki peluang untuk terpilih kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan event MICE internasional karena kemudahan prosedur Kepabeanan, Imigrasi dan Karantina yang didapatkan oleh peserta / delegasi internasional. Sebaliknya, tata laksana aktivitas Kepabeanan, Imigrasi dan Karantina yang tidak terukur dan tidak cermat, dapat menjadi ancaman bagi destinasi jika dalam pelaksanaannya terjadi kesalahan prosedur dalam penarikan bea masuk barang, prosedur keimigrasian bagi delegaai yang hadir maupun prosedur karantina terhadap hewan-hewan yang akan diikutsertakan dalam perhelatan pameran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan dan prosedur penanganan Kepabeanan, Imigrasi dan Karantina dalam mendukung penyelenggaraan event MICE. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan wawancara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode content analysis.
Kata Kunci: MICE, Kepabeanan, Imigrasi, Karantina, Konferensi, Pamera
CHALLENGES TO SUSTAINABLE SAFE DRINKING WATER: A CASE STUDY OF HILL WATER QUALITY IN RURAL AREA FOR DRINKING PURPOSSES
Research on water quality from hill water frequently used by villages for drinking purposes is essential to ensure the health and well-being of rural communities. This research typically focuses on assessing the purity, safety, and contamination levels of water from hill sources that serve as the primary drinking water supply for villages. The investigation includes physical and chemical parameters and other factors that can affect water quality. Studies aim to identify potential sources of contamination, evaluate the effectiveness of existing water treatment systems, and propose solutions to mitigate health risks associated with consuming water from hill sources. Researchers also examine the impact of environmental factors, human activities, seasonal variation, and geographical influences on water quality in these areas. The finding shows that physical and chemical parameters for this area are safe to use as drinking water for the villages. Finding also shows that the potential sources of contamination caused by road construction from uphill. Thus, a design for effective water treatment system proposed as a solution to provide clean water to the villages. By understanding and addressing the challenges related to water quality from hill sources used by villages for drinking purposes, researcher contribute to improving access to safe and clean drinking water, reducing waterborne diseases, and enhancing the overall quality of life in rural communities
Pendampingan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis MOOC di Sekolah Terbuka Madani Depok
Madani Open School Depok is an alternative educational institution serving junior and senior high school students who are unable to attend regular schooling. This school faces various challenges, such as limited access to technology, low student motivation, minimal learner engagement, and a lack of teaching materials that support effective learning, particularly in English subjects. To address these issues, this community service activity aims to develop and assist in the implementation of a Learning Management System (LMS) based on Massive Open Online Courses (MOOC) to improve the quality of English language learning. The method used is Service Learning (SL), which involves the direct application of academic knowledge by lecturers and students in the community. The activity consists of five main stages: MOOC socialization, instructional content design, training and mentoring in LMS use, monitoring of student learning progress, and the development of an integrated evaluation system. The results of the activity indicate that an LMS based on MOOC provides an effective solution for improving access, quality, and participation in learning. Additionally, the school now has a digital learning system that supports attendance tracking, assignment submission, and the provision of learning materials that can be accessed flexibly by students.
Keywords—LMS, MOOC, English Language Learning, Open School Abstrak Sekolah Terbuka Madani Depok merupakan lembaga pendidikan alternatif yang melayani siswa SMP dan SMA yang tidak dapat bersekolah di jalur reguler. Sekolah ini menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses teknologi, rendahnya motivasi belajar siswa, minimnya keterlibatan peserta didik, dan kurangnya materi ajar yang mendukung pembelajaran efektif, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Untuk menjawab permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian ini bertujuan mengembangkan dan mendampingi penerapan Learning Management System (LMS) berbasis Massive Open Online Courses (MOOC) guna meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris. Metode yang digunakan adalah Service Learning (SL), yang melibatkan penerapan keilmuan oleh dosen dan mahasiswa secara langsung di tengah masyarakat. Kegiatan terdiri dari lima tahapan utama: sosialisasi MOOC, perancangan konten ajar, pelatihan dan pendampingan penggunaan LMS, pemantauan progres belajar siswa, serta penyusunan sistem evaluasi terintegrasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa LMS berbasis MOOC memberikan solusi efektif dalam meningkatkan akses, kualitas, dan partisipasi pembelajaran. Selain itu, sekolah kini memiliki sistem pembelajaran digital yang mendukung absensi, pengumpulan tugas, serta penyediaan materi ajar yang dapat diakses secara fleksibel oleh siswa.Kata kunci—LMS, MOOC, Pembelajaran Bahasa Inggris, Sekolah Terbuk
Analisis Pengaruh Pola Pengoperasian Motor Circulating Water Pump pada Kondensor PLTU PT. X
Motor Circulating Water Pump (CWP) digunakan untuk memompa air pendingin yang digunakan dalam sistem pendingin pada kondensor. PT. X mempunyai 6 motor CWP yang beroperasi selama 24 jam, sehingga tidak ada motor CWP cadangan jika terjadi kerusakan pada salah satu motor CWP. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengurangan pengoperasian motor CWP menjadi 5 motor CWP dan menganalisa dampaknya terhadap terhadap kinerja kondensor. Data yang dikumpulkan adalah daya pengoperasian motor CWP, suhu outlet sistem pendingin, serta kevakuman kondensor. Data yang dikumpulkan dibandingkan dengan spesifikasi motor CWP dan sistem pendingin. Hasil analisa menunjukkan bahwa konsumsi daya pada pola pengoperasian 5 motor CWP lebih kecil dari daya pada operasi 6 motor CWP. Selisih biaya dalam pengoperasian 5 dan 6 CWP sebesar Rp 1.508.907.008,-. Pengoperasian 5 motor CWP tidak menurunkan performa sistem pendingin karena kevakuman kondensor masih dalam batas aman yaitu -93,7245 kPa. Pengoperasian 5 buah motor CWP menghasilkan suhu outlet kondensor maksimum 34,76 ℃, di bawah suhu tertinggi pada saat pengoperasian 6 motor CWP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengoperasian 5 motor CWP merupakan pilihan yang lebih baik karena terdapat cadangan motor CWP jika sewaktu-waktu terdapat kerusakan pada salah satu motor CWP.Motor Circulating Water Pump (CWP) digunakan untuk memompa air pendingin yang digunakan dalam sistem pendingin pada kondensor. PT. X mempunyai 6 motor CWP yang beroperasi selama 24 jam, sehingga tidak ada motor CWP cadangan jika terjadi kerusakan pada salah satu motor CWP. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengurangan pengoperasian motor CWP menjadi 5 motor CWP dan menganalisa dampaknya terhadap terhadap kinerja kondensor. Data yang dikumpulkan adalah daya pengoperasian motor CWP, suhu outlet sistem pendingin, serta kevakuman kondensor. Data yang dikumpulkan dibandingkan dengan spesifikasi motor CWP dan sistem pendingin. Hasil analisa menunjukkan bahwa konsumsi daya pada pola pengoperasian 5 motor CWP lebih kecil dari daya pada operasi 6 motor CWP. Selisih biaya dalam pengoperasian 5 dan 6 CWP sebesar Rp 1.508.907.008,-. Pengoperasian 5 motor CWP tidak menurunkan performa sistem pendingin karena kevakuman kondensor masih dalam batas aman yaitu -93,7245 kPa. Pengoperasian 5 buah motor CWP menghasilkan suhu outlet kondensor maksimum 34,76 ℃, di bawah suhu tertinggi pada saat pengoperasian 6 motor CWP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengoperasian 5 motor CWP merupakan pilihan yang lebih baik karena terdapat cadangan motor CWP jika sewaktu-waktu terdapat kerusakan pada salah satu motor CWP
Analisis Pengaruh Kecepatan Spindle dan Kecepatan Eretan Terhadap Morfologi Chip dalam Proses Pemesinan Bubut Menggunakan Desain Eksperimen Faktorial 2x2 dan Anova Dua Arah
Pemesinan merupakan proses krusial dalam industri manufaktur untuk menghasilkan komponen presisi, di mana morfologi chip yang terbentuk dari pemesinan bubut berperan penting terhadap efisiensi proses dan kualitas produk akhir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecepatan spindle dan kecepatan eretan terhadap morfologi chip, khususnya panjang dan diameter chip, dalam proses pemesinan bubut. Desain eksperimen faktorial 2x2 digunakan, dengan dua faktor utama: kecepatan spindle (755 RPM dan 1255 RPM) serta kecepatan eretan (0,1160 mm/rev dan 0,2320 mm/rev). Analisis data dilakukan menggunakan ANOVA dua arah untuk menguji pengaruh masing-masing faktor dan interaksinya terhadap panjang dan diameter chip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kecepatan spindle maupun kecepatan eretan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap panjang maupun diameter chip (p-value > 0,05). Interaksi antara kedua faktor tersebut juga tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Hal ini dapat disebabkan oleh rentang pengaturan kecepatan yang terbatas, serta pengaruh faktor lain seperti material dan kondisi pemotongan. Temuan ini memberikan wawasan bagi praktisi manufaktur dalam mengoptimalkan parameter pemesinan untuk meningkatkan kualitas produk akhir dan efisiensi proses.Pemesinan merupakan proses krusial dalam industri manufaktur untuk menghasilkan komponen presisi, di mana morfologi chip yang terbentuk dari pemesinan bubut berperan penting terhadap efisiensi proses dan kualitas produk akhir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecepatan spindle dan kecepatan eretan terhadap morfologi chip, khususnya panjang dan diameter chip, dalam proses pemesinan bubut. Desain eksperimen faktorial 2x2 digunakan, dengan dua faktor utama: kecepatan spindle (755 RPM dan 1255 RPM) serta kecepatan eretan (0,1160 mm/rev dan 0,2320 mm/rev). Analisis data dilakukan menggunakan ANOVA dua arah untuk menguji pengaruh masing-masing faktor dan interaksinya terhadap panjang dan diameter chip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kecepatan spindle maupun kecepatan eretan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap panjang maupun diameter chip (p-value > 0,05). Interaksi antara kedua faktor tersebut juga tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Hal ini dapat disebabkan oleh rentang pengaturan kecepatan yang terbatas, serta pengaruh faktor lain seperti material dan kondisi pemotongan. Temuan ini memberikan wawasan bagi praktisi manufaktur dalam mengoptimalkan parameter pemesinan untuk meningkatkan kualitas produk akhir dan efisiensi proses
Perancangan Chassis Rail Transfer Trolley dengan Kapasitas 970 kg
Perubahan tata letak material secara manual dengan bantuan peralatan transpotasi rail tranfer traolley dalam industri manufaktur menciptakan pengurangan biaya produksi. Hal ini terjadi pada salah satu industri manufaktur di mana muncul kebutuhan kelancaran proses suplai komponen menuju robot welding station baru. Komponen yang harus disuplai bermassa sekitar 970 kg dengan dimensi berkisar 3440 mm × 955 mm × 180 mm. Jarak asal komponen menuju station hanya sekitar 18 m. Massa yang berat menjadi penghambat jika ditangani tenaga manusia sehingga perlu dilakukan perancangan alat rail transfer trolley. Penelitian terdahulu sudah melakukan perhitungan elemen mesin rail transfer trolley namun belum ada yang mengkaji sasisnya secara mendalam. Peneletian ini merancang chassis rail transfer trolley dengan analisis perbandingan variasi bentuk penampang material SS400 menggunakan finite element analysis. Dengan berbagai bentuk penampang profil seperti hannel, I-section dan hollow rectangular. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor keamanan dan penampang chassis yang paling kuat. Hasil penelitian menunjukkan ketiga variasi penampang chassis memenuhi safety factor minimum 4. Chassis berpenampang I-section memiliki nilai von mises stress terendah yaitu 24,61 MPa dengan nilai safety factor tertinggi yaitu 9,96. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai referensi dalam menentukan material untuk chassis rail transfer trolley.Perubahan tata letak material secara manual dengan bantuan peralatan transpotasi rail tranfer traolley dalam industri manufaktur menciptakan pengurangan biaya produksi. Hal ini terjadi pada salah satu industri manufaktur di mana muncul kebutuhan kelancaran proses suplai komponen menuju robot welding station baru. Komponen yang harus disuplai bermassa sekitar 970 kg dengan dimensi berkisar 3440 mm × 955 mm × 180 mm. Jarak asal komponen menuju station hanya sekitar 18 m. Massa yang berat menjadi penghambat jika ditangani tenaga manusia sehingga perlu dilakukan perancangan alat rail transfer trolley. Penelitian terdahulu sudah melakukan perhitungan elemen mesin rail transfer trolley namun belum ada yang mengkaji sasisnya secara mendalam. Peneletian ini merancang chassis rail transfer trolley dengan analisis perbandingan variasi bentuk penampang material SS400 menggunakan finite element analysis. Dengan berbagai bentuk penampang profil seperti hannel, I-section dan hollow rectangular. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor keamanan dan penampang chassis yang paling kuat. Hasil penelitian menunjukkan ketiga variasi penampang chassis memenuhi safety factor minimum 4. Chassis berpenampang I-section memiliki nilai von mises stress terendah yaitu 24,61 MPa dengan nilai safety factor tertinggi yaitu 9,96. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai referensi dalam menentukan material untuk chassis rail transfer trolley
Desain dan Analisis Rangka Alat Pengasapan Ikan: Studi Kasus dan Implementasi
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menganalisis rangka alat pengasapan ikan dengan memperhatikan material, distribusi beban, serta aspek ergonomis dan fungsional sesuai dengan kondisi lapangan. Metode eksperimen digunakan dengan merancang dan menguji alat dalam kondisi terkontrol. Hasil penelitian menunjukkan desain alat pengasapan dengan dimensi 270 x 2750 mm, menggunakan bearing Pillow Block ASB UCF202, rangka berukuran 25 x 25 mm, dan motor penggerak DC 12 Volt 80 rpm. Uji Von Mises Stress maksimal sebesar 2,439 M.Pa dengan perubahan jarak 0,0542426 mm dan safety factor 15 ul, menunjukkan bahwa desain ini sangat aman dengan perubahan geometri minimal. Alat ini cocok untuk digunakan secara portabel di sentra Asap Indah, Desa Wonosari, Demak.Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menganalisis rangka alat pengasapan ikan dengan memperhatikan material, distribusi beban, serta aspek ergonomis dan fungsional sesuai dengan kondisi lapangan. Metode eksperimen digunakan dengan merancang dan menguji alat dalam kondisi terkontrol. Hasil penelitian menunjukkan desain alat pengasapan dengan dimensi 270 x 2750 mm, menggunakan bearing Pillow Block ASB UCF202, rangka berukuran 25 x 25 mm, dan motor penggerak DC 12 Volt 80 rpm. Uji Von Mises Stress maksimal sebesar 2,439 M.Pa dengan perubahan jarak 0,0542426 mm dan safety factor 15 ul, menunjukkan bahwa desain ini sangat aman dengan perubahan geometri minimal. Alat ini cocok untuk digunakan secara portabel di sentra Asap Indah, Desa Wonosari, Demak
Modifikasi Sistem Clamping dan Injection pada Prototipe Injection molding Double Barrel dengan Sistem Hidrolik
Injection molding adalah proses pencetakan dengan menginjeksikan material lelehan plastik yang disebabkan oleh panas dan gesekan yang terjadi pada barrel ke dalam cetakan (mold). Pada prototipe injection molding double barrel yang berada di Laboratorium pengembangan produk jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta, masih menggunakan sistem manual pada area clamping dan injection. Hal ini masih menyebabkan beberapa kekurangan pada prototipe ini seperti waktu clamping dan injection selain itu mobilitas dari operator tidak terpusat. Masalah tersebut dapat diatasi dengan melakukan modifikasi sistem manual menjadi sistem hidrolik pada bagian clamping dan injection. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil rancangan dan spesifikasi hidrolik yang digunakan, modifikasi ini menggunakan 2 aktuator hidrolik dengan kapasitas clamping 4 ton dan kapasitas injection 2,5 ton. Menggunakan powerpack dengan kapasitas motor 0,75 kW atau 1 Hp 1 Phase dan kapasitas tangki sebesar 10 L.Injection molding adalah proses pencetakan dengan menginjeksikan material lelehan plastik yang disebabkan oleh panas dan gesekan yang terjadi pada barrel ke dalam cetakan (mold). Pada prototipe injection molding double barrel yang berada di Laboratorium pengembangan produk jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta, masih menggunakan sistem manual pada area clamping dan injection. Hal ini masih menyebabkan beberapa kekurangan pada prototipe ini seperti waktu clamping dan injection selain itu mobilitas dari operator tidak terpusat. Masalah tersebut dapat diatasi dengan melakukan modifikasi sistem manual menjadi sistem hidrolik pada bagian clamping dan injection. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil rancangan dan spesifikasi hidrolik yang digunakan, modifikasi ini menggunakan 2 aktuator hidrolik dengan kapasitas clamping 4 ton dan kapasitas injection 2,5 ton. Menggunakan powerpack dengan kapasitas motor 0,75 kW atau 1 Hp 1 Phase dan kapasitas tangki sebesar 10 L