Journal Online ISI Padangpanjang
Not a member yet
1396 research outputs found
Sort by
KOMODIFIKASI KESENIAN TRADISIONAL WACANA ESTETIKA POSMODERN DALAM PARIWISATA
Traditional Art as one of tourism sector object especially cultural tourism experience of transformation bearing various artistic form of culture popular. Tourism capitalism, making traditional artbecome art show of which have experienced of arts is pseudotradisonal komodification. Where happened ( solidarity akulturasi) between its creator folk art value with audience appetite, and reckon economic value because art possible represent product of social which is isstrongest to be attributed to economic bases, economic part, action economic and economic production. That artistry relate at traditional from, but its value, its and symbolism of artthe taken off, hence term with art of tourist which is special it is true for the consumption of tourist
KRIYA SENI, KELAHIRAN DAN EKSISTENSINYA
Kriya atau sering disebut dengan kerajinan dan dalam bahasa inggrisnya disebut dengan nama craft, pada mulanya diciptakan sesuai dengan kebutuhan pada zamannya, yaitu sebegai pemenuhan kebutuhan religi/beribadah pada lampau, dan kriya berkembang tidak lagi sebagai pemenuhan kebutuhan religi tetapi sebagai pemenuhan kebutuhan pokok manusia, pada umunya memiliki fungsi praktis/applied art pada masyarakat, maka kriya sekarang ini sudah mencerminkan perubahan-perubahan dari masa lalu. Perubahan itu tidak lepas dari pengaruh berbagai aspek dari waktu ke waktu seiring dengan kemajuan zaman yang sangat cepat. Sehingga muncul dua istilah dalam kriya yaitu istilah seni kriya dan istilah kriya seni, seni kriya bersifat pada pemenuhan kehidupan sehari-hari dan memiliki fungsi praktis, sedangkan kriya seni muncul karena adanya keinginan kriyawan untuk menambahkan ekspresi dalam karya kriyanya, sehingga lahir karya-karya kriya yang lebih menekankan pada nilai seni atau estetisnya dan cenderung mengabaikan nilai fungsinya.
PEMBELAJARAN MUSIK TALEMPONG UNGGAN BERBASIS LITERATUR
Ensambel musik Talempong Unggan termasuk klasifikasi jenis Talempong Duduak (Rea) Minangkabau yang terdapat di daerah Unggan, Sumatera Barat. Berdasarkan konsep musikal dan teknik permainan melodinya yang khas, musik tradisional ini terpilih menjadi salah satu mata kuliah praktik di Program Studi Seni Karawitan ISI Padangpanjang semenjak tahun 1993 yang lalu. Sistem pembelajaran Talempong Unggan untuk sekitar 30 orang mahasiswa digunakan metode dan teknik pembelajaran yang berbasis literatur untuk mencapai sasaran kompetensi mata kuliah ini. Namun, sistem oral penting digunakan dosen agar terbangun komunikasi pembelajaran yang lebih berkesan. Semua melodi Talempong Unggan yang menjadi materi praktiknya ditranskripsi dengan sistem notasi angka. Motif ritme gendang dan Aguang ditulis dalam bentuk simbol-simbol notasi khusus. Segala data musikal diformulasikan ke dalam metode, teknik, dan etude pembelajaran musik Talempong Unggan yang berbasis literatur di PS Seni Karawitan ISI Padangpanjang.
Eksistensi Lagu/Musik Anak (Musik Populer, Tradisi dan Media Masa)
Indonesia Chiledren Son
TEATER TUTUR KUNOUNG TUPAI JANJANG MENJADI SPIRIT TEATER MODERN
explore the value – the value of tradition and preserve the noble values of the nation merepukan a form of love of culture and treasures of the nation one of the efforts made, namely to let the tradition (art) is still alive according to its time and place it in proper place with the values and traditions do not remove itself and let the art was developed in order to stay alive and there for example art Kunoung Tupai Janjang in the middle of the social life of society Kerinci-Jambi. Initially kunoung Tupai Janjang is just a folk tale that is told (in his tale), which is also called the theater said, due to the modernization of society, the habit of storytelling is shifted even abandoned. To maintain the tradition of spoken (storytelling) of which is to innovate new ways to transform the theater said this in the form of one-man play performed by brahim.then make the theater said Kunoung Tupai Janjang as spirit to the development of modern theater. thus the theater said as one of the traditional arts will continue to live and develop in accordance with its time