Jurnal Online STKIP PGRI Tulungagung
Not a member yet
    1638 research outputs found

    ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL MATERI LOGIKA MATEMATIKA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI BOJONEGORO

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel sebanyak 15 dari 40 mahasiswa Tingkat IA Prodi Pendidikan Matematika. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh: (1) Jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal materi logika matematika beserta penyebabnya adalah kesalahan terjemahan (84%) dengan penyebab mahasiswa kekurangan waktu, kurang teliti, lupa, bingung dengan simbol matematika; kesalahan konsep (68%) dengan penyebab mahasiswa belum memahami betul konsep yang terkandung dalam materi logika matematika; dan kesalahan tanda (48%) dengan penyebab mahasiswa lupa dan tidak teliti. (2) Cara mengatasi terjadinya kesalahan mahasiswa adalah: (a) Penggunaan media pembelajaran yang tepat pada proses perkuliahan, (b) Menekankan konsep-konsep dasar yang harus dikuasai mahasiswa, (c) Ketelitian dalam mengkoreksi jawaban mahasiswa, (d) Menekankan pentingnya banyak latihan soal dan memperhatikan penggunaan simbol dengan benar, (e) Memberikan latihan soal secara berulang, dengan tipe soal yang hampir sama, (f) Mahasiswa diharapkan memahami konsep-konsep dan konsisten dalam penggunaan simbol matematika

    MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERFIKIR GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN CONNECTED MATHEMATICS PROJECT (CMP) Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Geometri melalui Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP)

    Get PDF
    Geometri menempati posisi khusus dalam pelajaran matematika.Dalam sudut pandang psikologi, geometri merupakan penyajian abstraksi dari pengalaman visual dan spasial, misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan. Sedangkan dari sudut pandang matematik, geometri menyediakan pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar, diagram, sistem koordinat, vektor, dan transformasi.Mempelajari geometri membutuhkan kemampuan berfikir geometri. Van Hiele menjelaskan kemampuan berfikir geometri melalui tingkat berpikir geometri yaitu tahap pengenalan (visualisasi), tahap analisis (deskriptif), tahap pengurutan (deduksi informal), tahap deduksi (formal), tahap ketepatan (rigor/akurasi). Kemampuan berfikir geometri dapat dikembangkan melalui pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) dengan tiga tahapanyaitu phase lounching, phase eksploring, phase summarizing

    PENINGKATAN KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TEKS BACAAN UNTUK SISWA KELAS VI SDN POJOK III KECAMATAN BOYOLANGU TULUNGAGUNG

    Get PDF
    Membaca pemahaman merupakan proses memahami kata-kata atau konsep ketatabahasaan baik dengan cara dibaca secara nyaring, dalam hati ataupun yang lain, dimana kemampuan anak atau siswa berbeda-beda dan bervariasi, maka dari itu pemahaman isi bacaan dari masing-masing siswa pun juga berbeda-beda dalam menentukan gagasan utama atau ide pokok pada tiap paragraf. Di dalam membaca ada beberapa tujuan, yang salah satunya adalah untuk memahami isi bacaan. Memahami isi bacaan adalah salah satu cara utama yang ditempuh oleh seorang siswa untuk menemukan kalimat utama pada tiap-tiap paragraf. Pemahaman bacaan juga berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lainnya, tergantung bagaimana orang tersebut dapat memahami dan menjelaskan arti pada masing-masing kata dan kalimat. Teks bacaan merupakan bahan pembelajaran membacayang memiliki karakteristik yang jelas sehingga cukup kaya bila digunakan sebagai latihan pengenalan kata sampai pada strategi-strategi membaca. Selain contoh penyampaian gagasan seperti tersebut di atas, penyampaian gagasan atau pesan tersebut oleh penulis diatur dengan sistematis ditata menurut urutan yang logis dengan penjelasan-penjelasan yang mendukungnya dan isi keseluruhan bacaan yang mengacu pada ketunggalan tujuan dari gagasan tersebut. Dalam membaca pemahaman, menangkap isi bacaan secara keseluruhan sangatlah diperlukan. Isi bacaan secara garis besar bisa dilihat dari bentuk dan jenis paragraf yang tersusun dalam teks. Sehingga kalimat utama dapat pula berada di susunan kalimat yang berbeda letaknya, maksudnya kalimat utama bisa berada di awal, tengah maupun akhir dari sebuah paragraph pada siswa kelas VI SDN Pojok III Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagun

    UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY UNTUK SISWA KELAS III SDN IV NGUNGGAHAN KECAMATAN BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG

    Get PDF
    Berdasarkan pengalaman peneliti di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya mem-bangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsepIPA. Maka peneliti bermaksud meneliti peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery) pada materi perkembangbiakan tumbuhan untuk siswa kelas III SDN IV Ngunggahan  tahun pelajaran 2014/2015 dan juga ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery). Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu perancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III SDN IV Ngunggahan tahun pelajaran 2014/2015. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu siklus I (64%) dansiklus II (88%). Proses pembelajaran dari siklus I dan II juga menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus II guru melaksanakan pembelajaran dengan baik dan siswa pun telah aktif mengikuti pembelajaran di kelas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery) dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa kelas III SDN IV Ngunggahan kecamatan Bandung kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015. Metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IP

    PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (Numbered Heads Together) PADA SISWA KELAS IV SD KAMPUNGDALEM 1 TULUNGAGUNG

    Get PDF
    Mata pelajaran matematika perlu diberikan pada semua siswa melalui proses pembelajaran mulai dari Sekolah Dasar, untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif serta mempunyai kemampuan bekerja sama. Hal tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, dan tidak pasti. Kajian pustaka yang akan peneliti sajikan merupakan landasan dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran serta menjadi rujukan dalam membahas hasil penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti, yang diantaranya meliputi jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi dan waktu penelitian, subyek penelitian, dan prosedur penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa. Penerapan Model Kooperatif NHT pokok bahasan mengenai matematika, terdiri dari tiga keterampilan yang diajarakan diantaranya keterampilan menyusun pertanyaan, keterampilan melakukan wawancara, dan keterampilan menyusun laporan. Penerapan Model NHT di siswa kelas IV SD Kampungdalem 1 Tulungagung pada Mata Pelajaran Matematika pada pokok bahasan mengenai masalah, dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai rekapitulasi peningkatan pemahaman konsep masalah sosial dari siklus I ke siklus II yang mengalami peningkatan sebanyak 16%. Hingga akhir siklus II diketahui masih terdapat satu siswa yang belum tuntas dalam mengerjakan tes akhir siklus

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI DI KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 2015/2016

    Get PDF
    Dalam kegiatan sehari-hari manusia tidak dapat dipisahkan dengan Matematika. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan mulai dari menghitung sampai penalaran yang membutuhkan fakta, kadang-kadang pada waktu istirahat pun manusia tidak lepas dari Matematika. Pada waktu manusia kelihatan diam, pada kenyataannya ia masih juga memakai pikirannya untuk menghitung, karena Matematika adalah alat yang dipakainya untuk membentuk pikiran yang rasional, dan untuk menyampaikan pendapat, perbuatan, serta alat yang dipakai untuk mempengaruhi pemikiran manusia. Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti dapat merumuskan bahwa Bagaimana peningkatan prestasi belajar matematika melalui metode STAD pada siswa SD Negeri di Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Semester I Tahun 2015/2016. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran obyektif tentang peningkatan prestasi belajar matematika materi pokok Bilangan Bulat melalui metode  STAD pada siswa SD Negeri di Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Semester I Tahun 2015/2016. Pembelajaran kooperatif STAD adalah suatu penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas, bertukar pendapat mengenai topik/masalah tertentu, untuk memperoleh suatu kesepakatan atau kesimpulan.Penelitian tindakan kelas ini menggunakan format observasi aktivitas siswa, dan format penilaian tes tulis. Analisis data yang digunakan adalah ketuntasan individu dan ketuntasan kelas. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Gandusari semester I tahun 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya STAD pada pembelajaran matematika terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri di Kecamatan Gandusari yaitu dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada siklus I 76,50 dengan prosentase ketuntasan sebesar 75,00% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 80,00 dengan prosentase ketuntasan sebesar 100%

    PENGGUNAAN MODEL MNEMONIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT SECARA EFEKTIF DAN AKTIF BELAJAR SISWA PADA TEMA KELUARGAKU (STUDI PADA SISWA KELAS I SD ISLAM AL-GONTORY TULUNGAGUNG)

    Get PDF
    Tujuan Pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, adalah mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Penerapan model pembelajaran Mnemonik dengan media video pada pelajaran IPS Kelas V di SD ISLAM Al-Gontory memiliki kelemahan yaitu kekurangan dalam alokasi waktu pada waktu proses pembelajaran. Namun, secara keseluruhan menunjukkan bahwa siswa terlihat sangat antusias dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan seluruh siswa terlibat aktif melakukan aktivitas bermain peran sesuai dengan perannya masing-masing dan menghayati setiap peran yang dimainkan. Keadaan ini menyebabkan tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai dan rata-rata kelas mencapai di atas KKM yang ditentukan.  Terdapat perbedaan hasil belajar IPS pre tes pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang dibuktikan dari hasil rata-rata pre tes kelas eksperimen sebanyak 54,64 dan kelas kontrol sebanyak 58,86 yang berarti berbeda secara signifikan dengan selisih beda sebesar 4,22. Pada kelas kontrol setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional ternyata rata-rata hasil belajar siswa meningkat tetapi tidak signifikan yaitu dari 58,86 menjadi 59,12. Sedangkan pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Mnemonik dengan media video ternyata setelah diukur rata-rata hasil belajar siswa meningkat sangat signifikan yaitu dari 54,64 menjadi 76,56. Jadi hasil belajar IPS kelas eksperimen dengan kelas kontrol berbeda signifikan hal ini dibuktikan rata-rata nilai gain score kelas eksperimen jauh lebih tinggi yaitu sebesar 21,92 dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 0,26, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Mnemonik dengan media video lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional

    No full text

    1,574

    full texts

    1,638

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Online STKIP PGRI Tulungagung
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇