Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan
Not a member yet
295 research outputs found
Sort by
Exploration of the Implementation of Padlet Media in Increasing Involvement and Understanding of Citizens Learning Package B in Indonesian Language Subjects at PKBM Suka Maju Sejahtera Padang City
Non-formal education has a strategic role in increasing access to learning for people who are not covered by the formal education system. One of the main challenges in Package B learning at PKBM Suka Maju Sejahtera, Padang City is the low involvement and understanding of students in the Indonesian language material. This study aims to explore the implementation of Padlet digital learning media in increasing the involvement and understanding of students. This study uses a qualitative approach with a case study method, where data is collected through in-depth interviews, participatory observation, and documentation analysis. The results of the study indicate that the use of Padlet increases the involvement of students through more active interactions, dynamic discussions, and the use of content in various formats that support conceptual understanding. However, the study also found several obstacles, such as limited internet access and lack of digital literacy. Therefore, a strategy is needed to strengthen technological infrastructure and training for tutors and students to ensure the effectiveness of using Padlet in learning. This study recommends a blended learning approach as a solution to overcome limited access and improve the learning experience of Package B residents more comprehensivel
APLIKASI I-CIBI: RESPON POSITIF DARI GURU, ORANGTUA DAN ANAK DENGAN KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA
This study explores the positive response to the I-CIBI application, an innovative solution to support learning for gifted and talented children in Indonesia. Using a mixed-method approach with a sequential explanatory design, this research involved 29 respondents, consisting of teachers and parents. The results show that the I-CIBI application successfully meets specific needs in gifted education, with features including comprehensive testing and evaluation, personalized learning, and social-emotional skills development. Evidence-based pedagogical approaches and adaptive technology integration promote student motivation and active engagement. Despite implementation challenges, such as technology accessibility and integration with the national curriculum, the I-CIBI application demonstrates significant potential in optimizing the development of gifted and talented children. This research highlights the importance of collaboration among education stakeholders and continuous evaluation to ensure the long-term effectiveness of the application in the Indonesian educational context.Penelitian ini mengeksplorasi respon positif terhadap aplikasi I-CIBI, sebuah solusi inovatif untuk mendukung pembelajaran anak cerdas dan berbakat istimewa (CIBI) di Indonesia. Menggunakan pendekatan mixed-method dengan desain sequential explanatory, penelitian ini melibatkan 29 responden, terdiri dari guru dan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi I-CIBI berhasil memenuhi kebutuhan spesifik dalam pendidikan anak CIBI, dengan fitur-fitur yang mencakup tes dan evaluasi komprehensif, personalisasi pembelajaran, dan pengembangan keterampilan sosial-emosional. Pendekatan pedagogis berbasis bukti dan integrasi teknologi adaptif mendorong motivasi dan keterlibatan aktif siswa. Meskipun terdapat tantangan dalam implementasi, seperti aksesibilitas teknologi dan integrasi dengan kurikulum nasional, aplikasi I-CIBI menunjukkan potensi signifikan dalam mengoptimalkan perkembangan anak CIBI. Penelitian ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan pendidikan dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan efektivitas jangka panjang aplikasi dalam konteks pendidikan Indonesia
Pengintegrasian Prinsip Education for Sustainable Development dalam Pembelajaran IPA SD untuk Memfasilitasi Siswa menjadi Problem Solver
Terjadinya krisis lingkungan yang terjadi saat ini menyebabkan munculnya berbagai persoalan sosial ekonomi seperti perundungan, pelanggaran hak asasi manusia, konflik, kesenjangan sosial dan kemiskinan sehingga menghambat pembagunan keberlanjutan dimasa mendatang. Oleh karena itu penelitian ini ingin memaksimalkan pembagunan keberlanjutan (Education for sustainable development/ESD) melalui pendidikan dengan melaksanakan proses pembelajaran yang mengintegrasikan prinsip-prinsip ESD. Perangkat pembelajaran IPA SD yang dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, silabus, bahan ajar, media pembelajaran, dan instrumen penilaian. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan model ADDIE (analysis, design, development, implementation dan evaluation). Untuk mengukur kompetensi siswa dan respon siswa digunakan metode kuantitatif melalui penelitian kuasi eksperimen. Hasil penelitian diperoleh bahwa perangkat pembelajaran IPA berbasis ESD sudah valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, dalam penerapannya di kelas perangkat pembelajaran ini memberikan dampak yang positif terhadap pembelajaran di sekolah dasar. Siswa dapat memahami konsep IPA dan ESD yang diajarkan oleh guru sehingga dapat mengembangkan keterampilan problem solving dan siswa lebih peka terhadap masalah lingkungan. Dengan demikian, perangkat pembelajaran IPA berbasis ESD sangat relevan dalam konteks tantangan global saat ini, terutama dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi masalah lingkungan berkelanjutan
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMP Strada Marga Mulia Jakarta
Education is a crucial foundation in building the progress of a nation. The main challenges in education in Indonesia include quality, equity, and relevance to the needs of the times. The reflective pedagogy paradigm emerges as an innovative approach that integrates experience, reflection, and action in learning. This study aims to explore the implementation of this paradigm at SMP Strada Marga Mulia Jakarta to improve the quality of education. Using a descriptive qualitative method, data were collected through observation, in-depth interviews, and document analysis. The focus of the research is to uncover experiences, perceptions, and challenges in implementing this approach. The findings show that the application of the reflective pedagogy paradigm successfully enhanced students' critical thinking, analytical skills, and character. Learning activities involving case studies, simulations, and reflections created an interactive and meaningful learning environment. Students became more active, creative, and capable of linking theory to everyday life practices. However, challenges included teacher readiness, limited time, and resources. SMP Strada Marga Mulia addressed these constraints with regular teacher training, adjustments to the learning schedule, and the provision of supporting facilities. This study concludes that the reflective pedagogy paradigm can be an effective solution to improve the quality of education in Indonesia. With full support from all stakeholders, this approach has the potential to produce a generation that is not only intellectually intelligent but also possesses strong character and the ability to face life's challenges. The experience of SMP Strada Marga Mulia Jakarta can serve as a model for other schools in adopting a similar approach.Pendidikan merupakan fondasi penting dalam membangun kemajuan bangsa. Tantangan utama pendidikan di Indonesia meliputi kualitas, pemerataan, dan relevansi dengan kebutuhan zaman. Paradigma pedagogi reflektif hadir sebagai pendekatan inovatif yang mengintegrasikan pengalaman, refleksi, dan aksi dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan paradigma ini di SMP Strada Marga Mulia Jakarta dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Fokus penelitian adalah mengungkap pengalaman, persepsi, dan tantangan dalam implementasi pendekatan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan paradigma pedagogi reflektif berhasil meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan karakter siswa. Aktivitas pembelajaran yang melibatkan studi kasus, simulasi, dan refleksi menghasilkan suasana belajar yang interaktif dan bermakna. Siswa lebih aktif, kreatif, serta mampu menghubungkan teori dengan praktik kehidupan sehari-hari. Namun, tantangan yang dihadapi mencakup kesiapan guru, keterbatasan waktu, dan sumber daya. SMP Strada Marga Mulia mengatasi kendala ini dengan pelatihan rutin bagi guru, penyesuaian jadwal pembelajaran, dan pengadaan fasilitas pendukung. Penelitian ini menyimpulkan bahwa paradigma pedagogi reflektif dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, pendekatan ini berpotensi menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan kemampuan menghadapi tantangan kehidupan. Pengalaman SMP Strada Marga Mulia Jakarta dapat menjadi model bagi sekolah lain dalam mengadopsi pendekatan serupa
Pengembangan E-Modul Berbasis STEM-PjBL pada Materi Laju Reaksi untuk Meningkatkan Hasil Belajar
The development of STEM-PjBL based E-Modules reaction rate material is an innovation that combines 21st century approach and learning model. The purpose of this study to analyze the needs of students, feasibility level, practicality level, effectiveness and student responses to STEM-PjBL based E-Modules. The method used is Research and Development with the 4D (Define, Design, Develop, Disseminate) development model. The research sample were students of class XI-1 SMAN 1 Kisaran. Tests, questionnaires and interviews were used to analyze the data. The results showed that 69.7% of the students had difficulty in understanding the response rate and 87.9% needed interactive project-based teaching materials. The e-modules feasibility test showed an average kappa moment of 0.84 (very high), practicality test an average kappa moment of 0.99 (very high), the effectiveness obtained N-gain of 0.78 (high), and the student response test to the STEM-PjBL based E-Modules with average kappa moment of 0.92 (very high).Pengembangan E-Modul berbasis STEM-PjBL pada materi laju reaksi merupakan inovasi yang memadukan pendekatan dan model pembelajaran abad ke-21. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan siswa, tingkat kelayakan, tingkat kepraktisan, efektivitas dan respon siswa terhadap E-Modul berbasis STEM-PjBL. Metode yang digunakan adalah Research and Development dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Sampel penelitian adalah siswa kelas XI-1 SMAN 1 Kisaran. Tes, kuesioner dan wawancara digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 69,7% siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi dan 87,9% membutuhkan bahan ajar berbasis proyek yang interaktif. Uji kelayakan e-modul menunjukkan rata-rata momen kappa sebesar 0,84 (sangat tinggi), uji kepraktisan rata-rata momen kappa sebesar 0,99 (sangat tinggi), uji keefektifan memperoleh N-gain sebesar 0,78 (tinggi), dan uji respon siswa terhadap e-modul berbasis STEM-PjBL dengan rata-rata momen kappa sebesar 0,92 (sangat tinggi)
Forma Pendidikan Gereja Katolik di Era Abad 21
Pendidikan Katolik memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan abad ke-21, khususnya dalam era masyarakat 5.0 yang ditandai dengan dominasi teknologi canggih dan kecerdasan buatan. Dengan menekankan martabat manusia, pengembangan potensi individu, dan pendidikan integral, pendidikan Katolik berorientasi pada pembentukan manusia seutuhnya yang mampu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Melalui pendekatan humanis-teologis, pendidikan Katolik bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai etis seperti solidaritas, cinta kasih, dan keadilan sosial ke dalam proses pembelajaran. Pendekatan kritis-profetis mendorong refleksi mendalam terhadap realitas sosial, sementara pendekatan kolaborasi-komunio menekankan pentingnya dialog dan kerja sama. Dengan demikian, pendidikan Katolik tidak hanya bertujuan menyiapkan generasi muda untuk adaptif terhadap perkembangan zaman, tetapi juga menjadi agen transformasi sosial yang menciptakan masyarakat yang lebih manusiawi, adil, dan berlandaskan nilai-nilai universal
Art Education Curriculum in Vietnam and Indonesia: Historical Perspectives on the Impact of Colonialism, Economic Reform, and Local Cultural Heritage
This article discusses commenting on the characteristics of Vietnam and Indonesia art education curricula based on colonial influences, post-socialization economic reforms, and local cultural values. Vietnamese art education was influenced by the French art program, which began in the later decades of the nineteenth century and adopted a fine arts education program. In contrast, the Indonesian art education program started in the early part of the twentieth century and reflects the Dutch style of art education that highly valued applied arts/crafts. This study explores the reciprocal relationship between economic growth and the development of art education in both countries. Through a historical-comparative approach, this study highlights how socio-economic transformations have shaped arts education policies and practices. Moreover, it assesses the contribution of art education in developing the creative economy. It suggests measures for the improvement of art education so that it can promote sustainable cultural and economic development. Based on the results of this study, it is possible to successfully combine such local features as Bale culture with foreign art education curricula to create a solid foundation for financial culture in the region via art education.
Keywords: curriculum, art education, Indonesia, Vietna
PENGARUH KULIAH KERJA PROFESI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
In vocational education, field practice is not only considered as a complement, but also as the core of learning that can produce graduates who are ready to contribute directly to the world of work. Professional Job Lecture (PJL) is a mandatory courses in the sixth semester. All learning is carried out practically. This research aims to examine the level of knowledge of students who are participants in the PJL. The research was conducted on 15 August until 31 October 2023 at the Citra Widya Edukasi Oil Palm Polytechnic on all students of the Production Technology of Plantation Crops study program for the year entering 2021. The number of students in the survey was 37 people. The student has participated in PJL activities at the Subang oil palm educational plantation of the Citra Widya Edukasi Oil Palm Polytechnic for 20 days. Primary data was used in this research through filling out questionnaires. Level of confidence and knowledge of students measured by submitting statements and questions in online questionnaire. Questionnaire-filling was carried out on the first day of the PJL and 2 months after the activity was completed. The level of knowledge of students PJL about oil palm plantation management was medium to very high level based on hypothetical data categorization. The majority of students have a high level of knowledge as much as 62.86%. Effective communication based on SKKN topic for Plantation Asisstants was the highest percentage of corecct answers namely 89.86. Self-confidence was increased after PJL with the number of students by 31 people.Pendidikan tinggi memiliki peran yang krusial dalam membentuk calon-calon tenaga kerja yang kompeten dan siap terjun ke dunia industri. Dalam konteks pendidikan vokasional, praktik lapangan tidak hanya dianggap sebagai pelengkap, melainkan sebagai inti dari pembelajaran. Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester 6 (enam). Semua pembelajaran dilaksanakan secara praktik di ekbun kelapa sawit. Evaluasi pembelajaran diperlukan untuk mengukur kualitas SDM yang dihasilkan melalui kegiatan KKP. Penelitian dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2023 dan 31 Oktober 2023 di Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi terhadap semua mahasiswa program studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan (TPTP) tahun masuk 2021. Jumlah mahasiswa yang mengikuti survey sebanyak 37 orang. Mahasiswa tersebut telah mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di kebun pendidikan kelapa sawit Subang Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi selama 20 hari. Kegiatan KKP dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus – 2 September 2023. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui pengisian kuesioner. Tingkat percaya diri dan pengetahuan mahasiswa diukur dengan cara menyampaikan pernyataan dan pertanyaan dalam bentuk kuesioner online. Kegiatan pengisian kuesioner ini dilakukan pada hari pertama KKP dan 2 bulan setelah kegiatan selesai. Tingkat pengetahuan mahasiswa peserta KKP 2023 Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan tentang manajemen perkebunan kelapa sawit berada pada tingkat sedang hingga sangat tinggi berdasarkan kategorisasi data hipotetik. Mayoritas mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan tinggi dengan persentase sebesar 62,86%. Topik SKKNI Asisten Kebun dengan persentase jawaban benar yang paling tinggi adalah melakukan komunikasi efektif yaitu sebesar 89,86% pada survey akhir. Kegiatan KKP dapat meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa terhadap suatu keterampilan yang diujikan, dengan jumlah mahasiswa yang mengalami peningkatan sebanyak 31 orang
Economic Education Students' Perspectives on AI Utilization in Learning: A Descriptive Study
This study explores students' perspectives on the use of Artificial Intelligence (AI) in education. Using a descriptive quantitative approach, data were collected through questionnaires from 45 Economics Education students at Universitas Negeri Gorontalo. The analysis results show that 60% of respondents believe AI enhances learning efficiency, while 55.6% support its development in economic education due to its benefits for job readiness. However, concerns exist that reliance on AI may reduce critical thinking skills (62.2%) and only minimally support student collaboration (62.2%). These findings provide insights for the development of AI-based educational tools, though they are limited to a specific student group. Further research is recommended to include a larger and more diverse sample to gain a broader understanding of students' perceptions of AI in education.Penelitian ini mengeksplorasi perspektif mahasiswa terhadap penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam pendidikan. Dengan pendekatan kuantitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui kuesioner dari 45 mahasiswa Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Gorontalo. Hasil analisis menunjukkan bahwa 60% responden menilai AI meningkatkan efisiensi pembelajaran, sementara 55,6% mendukung pengembangannya dalam pendidikan ekonomi karena manfaatnya bagi kesiapan kerja. Namun, terdapat kekhawatiran bahwa ketergantungan pada AI dapat mengurangi keterampilan berpikir kritis (62,2%) dan hanya sedikit membantu kolaborasi antar mahasiswa (62,2%). Temuan ini memberikan wawasan bagi pengembangan alat pendidikan berbasis AI, meskipun terbatas pada satu kelompok mahasiswa. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk melibatkan sampel yang lebih luas guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai persepsi AI dalam pendidikan
Gross Motor Skills of Grade 7 Learners: Basis for Development of Training Program
This causal-comparative study assessed the gross motor skills of Grade 7 students at Muñoz National High School to guide an intervention program. Using the Test of Gross Motor Development-2 (TGMD-2), data were analyzed via descriptive statistics, the Mann-Whitney U, and Kruskal-Wallis tests. Results revealed that both locomotor (e.g., running, hopping) and object control skills (e.g., catching, dribbling) were below average, with 56.2% of students scoring below the average range; 4.3% were classified as very poor, and 16.3% as poor. Males generally performed better than females, and underweight or normal-weight students displayed higher locomotor skills than heavier peers. Demographic factors like age and socioeconomic status showed no significant impact on motor performance. An intervention program was developed to address these skill gaps, with recommendations for individualized support and a safe learning environment to enhance students' gross motor skills and physical fitness