E-Jurnal Unimor (Universitas Timor)
Not a member yet
    1397 research outputs found

    Peningkatan Hasil Belajar Biologi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas VIII SMP Aurora Kefamenanu

    Get PDF
    Judul peneltian adalah “Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas VIII SMP Aurora Kefemananu”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan pada semester II di SMP Aurora Kefamenanu tahun ajaran 2015/2016. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Aurora Kefamenanu yang berjumlah 21 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa data nilai hasil tes biologi siswa sebagai subjek penelitian. Alat pengumpulan data yang dipakai dalam penelitin ini adalah tes. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar biologi mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan melalui presentasi ketuntasan siswa. Maka dari hasil tes yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar biolog

    Evaporasi dan Transpirasi Tiga Spesies Dominan dalam Konservasi Air di Daerah Tangkapan Air (DTA) Mata Air Geger Kabupaten Bantul Yogyakarta

    Get PDF
    Kekayaan sumber air di Indonesia sangat melimpah, tetapi ketersediaan air sangat bervariasi berdasarkan dimensi ruang dan waktu. Adanya perubahan iklim, sistem penggunaan lahan yang buruk, kerusakan ekosistem di Daerah Tangkapan Air (DTA), serta kebutuhan konsumsi air terus meningkat akan mengakibatkan terjadinya beberapa tempat mengalami krisis air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan ekofisiologis dalam mengkonservasi air dalam proses evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015-April 2016 di DTA mata air Geger Kabupaten Bantul Yogyakarta. Metode pengambilan sampel adalah metode kuadrat plot secara acak. Penentuan DTA dan pembagian kelas vegetasi menggunakan citra Quikbird dan GIS. Pengujian Evaporasi, Transpirasi dan Evapotranspirasi dilaksanakan di Green house Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Hasil pengujian evaporasi untuk ketiga perlakuan yaitu (Kontrol, P40%, dan P 80%) pada tiga spesies dominan yaitu Gnetum gnemon, L. Swietania mahagoni, (L.) Jacq dan Tectona grandis, L. Hal ini menunjukkan bahwa spesies Tectona grandis, L. memiliki tingkat penguapan yang tinggi, sedangkan hasil pengukuran laju transpirasi berdasarkan analisis regresi menggunakan Licor dan Kobalt klorid menunjukkan koorelasi negatif artinya semakin tinggi nilai laju transpirasi pada Licor maka akan semakin rendah nilai laju transpirasi pada kobalt klorida

    Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang Di Perairan Wini Kelurahan Humusu C Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fakto-faktor penyebab kerusakan terumbu karang dan untuk mengatuhui hasil perbandingan akibat factor manusia dan faktor alam. Manfaat penelitian ini sebagai bahan informasi bagi nelayan tentang pentingnya ekosistem terumbu karang dan sebagai informasi bagi pemerintah setempat dalam hal ini instansi terkait tentang kerusakan ekosistem terumbu karang.Metode penelitian yang digunakan adalah metode jelajah dan metode deskriptif, sedangkan data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, kuisioner dan jelajah. Analisa data yang diperoleh dari lokasi penelitian adalah teknik analisa sumber data yakni data kualitatif dan data kuantitatif, data primer dan data sekunder. Hasil penelitian yang diteliti ditemukan dua faktor penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang yaitu faktor manusia dan faktor alam Faktor utama penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang di perairan Wini yang diakibatkan oleh faktor manusia yaitu masyarakat mengeksploitasi terumbu karang untuk dijadikkan sebagai bahan baku kapur, kerusakan ekosistem terumbu karang yang diakibatkan olehfaktor alam yaitu terjadi hempasan ombak dan jumlah presentasi kerusakan akibat faktor alam dan faktor manusia yang lebih mendominasi adalah faktor mannusia dengan jumlah prosentase 12 atau 75%

    Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum MiII )

    Get PDF
    Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2015 di Kelurahan Sasi, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik pada pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan., Po : Kontrol, P1 : Pupuk Organik 10 gram/ liter air, P2:15 gram/liter air, P3:20 gram/liter air. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) dimana dari hasil analisis menunjukkan bahwa setiap waktu pengamatan 28 HST dan 42 HST memberikan pertumbuhan tanaman tomat yang paling baik dan berbeda nyata dengan dosis lain. Sedangkan pemberian pupuk organik dengan dosis 10 gram/liter air tidak pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mil

    Identifikasi Tipe Sel Hemosit Larva Serangga Trigona Sp (Hymenoptera : Apidae) dan Fungsinya Terhadap Pertahanan Tubuh

    Get PDF
    Tipe hemosit serangga telah banyak digambarkan, namun pengklasifikasian secara komperhensif masih sulit untuk dilakukan karena setiap individu serangga memiliki bentuk yang sangat berbeda pada berbagai kondisi. Secara umum tipe hemosit seranga dikelompokkan ke dalam enam jenis utama. Sel-sel itu adalah: prohemosit, plasmatosit, granulosit (yang mungkin sama seperti sistosit atau koagulosit), sel-sel spherule (spherulosit), oenositoid dan adipohemosit. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe sel hemosit larva serangga Trigona sp yang telah dilaporkan berperan sebagai vektor penyebab penyakit darah pada tanaman pisang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Uji Hayati Serangga, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Hemolimf diambil dari pembuluh darah pada bagian punggung menggunakan jarum yang halus (Haemotokrit-Kapillaren). Kemudian sampel hemolimf diteteskan pada kaca objek yang telah diberi larutan turk. Untuk penghitungan total hemosit (Total Hemocytes Count (THC)) dihitung menggunakan mikroskop cahaya (pembesaran 40 X). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa larva Trigona sp memiliki 5 jenis hemosit, yaitu : Plasmatosit, Prohemosit, Oenositoid, Sel sperul dan Granulosit. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat lima jenis tipe hemosit larva serangga Trigona sp, yaitu : plasmatosit, prohemosit, oenositoid, sel sperul dan granulosit

    Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Metode Demonstrasi pada Materi Klasifikasi Tumbuhan kelas VII SMPN Ankiko Kecamatan Miomaffo Tengah

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VII SMPN Ankiko dengan metode demonstrasi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN Ankiko yang berjumlah 30 orang siswa. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas yaitu metode demonstrasi, variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Jenis data yang diperoleh adalah data primer berupa data nilai hasil tes Biologi dari siswa sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I dengan persentase ketuntasan kelas 33,33% meningkat menjadi 80% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas VII SMPN Ankiko dapat ditingkatkan dengan metode demonstrasi

    Keanekaragaman Jenis Fauna Di Kawasan Ekosistem Mangrove Pantai Atapupu Desa Jenilu Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu

    Get PDF
    Keanekaragaman jenis fauna di Indonesia sangat beranekaragam, tetapi kehadiran setiap jenis di setiap wilayah sangat bervariasi berdasarkan ruang dan waktu. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Atapupu Desa Jenilu pada bulan Oktober 2015 dan bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis fauna yang ada di kawasan ekosistem mangrove; mengetahui tingkat keanekaragaman jenis fauna di kawasan ekosistem mangrove. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat dengan penempatan plot-plot di sepanjang garis transek. Jumlah garis transek sebanyak empat (4) buah transek dan setiap transek terdapat 5 plot. Pada setiap plot pengamatan dicatat jenis dan jumlah individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 7 jenis fauna yaitu Scylla serrata, Cerithidea sp, Conus textile, Nerita lineata, Nassarius margaritifer, Vexillum curvilliratum dan Periophthalmodom schlosseri. Nilai keanekaragaman dari setiap jenis yaitu Scylla serrata dengan nilai keanekaragaman 1.29, Cerithidea sp dengan nilai keanekaragaman 1.28, Conus textile dengan nilai keanekaragaman 1.26, Nerita lineata dengan nilai keanekaragaman 1.24, Nassarius margaritifer dengan nilai keanekaragaman 1.29, Vexillum curvilliratum dengan nilai keanekaragaman 1.25 dan Periophthalmodom schlosseri dengan nilai keanekaragaman 1.27. ©20167dipublikasikan oleh Bio-Edu

    1,275

    full texts

    1,397

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    E-Jurnal Unimor (Universitas Timor) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇