Jurnal STIKes Perintis (LPPM STIKes Perintis Padang)
Not a member yet
358 research outputs found
Sort by
Smoothies Almond Kelor sebagai Nutrisi Tambahan Ibu Nifas untuk Meningkatkan Kuantitas Air Susu Ibu
Prevalensi ibu menyusui yang mengalami hambatan produksi ASI memang tidak tercatat secara rinci namun dengan melihat data mengenai pemberian ASI ekslusif secara global pada tahun 2020 WHO memaparkan data pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan yang hanya mencapai 44% saja. Penyebab kurangnya produksi ASI salah satunya adalah kurangnya asupan yang bergizi pada ibu menyusui. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas smoothies almond dan kelor dalam meningkatkan kuantitas ASI. Tahapan metode penelitian yaitu kuasi ekperimen dengan populasi ibu menyusui primipara pada hari pertama melahirkan, kemudian melakukan intervensi selama 10 hari. Pengukuran kuantitas ASI melalui observasi aktivitas menyusui dan aktivitas penggeluaran ASI manual menggunakan alat pumping digital terstandar. Penelitian menggunakan pendekatan quasi eksperimen dengan analitik bivariate. Diperoleh hasil variasi dari responden dalam menyusui bayinya yaitu 43.3 % responden rata-rata menyusui bayinya kurang dari 6 kali dalam sehari, 56.7% aktifitas menyusui lebih dari 6 kali. variasi keluaran air susu pada hari pertama sampai ketiga sebelum responden mendapatkan support asi booster didapatkan 76.7 % volume air susu ibu kurang dari 50 ml, 16.7% volume air susu 50-100 ml dan 6% volume air susu lebih dari 100 ml. Didapatkan juga hasil kuantitas air susu pada hari ketiga setelah mendapatkan asi booster diperoleh 3.3% kuantitas asi kurang dari 50 ml, 56.7% volume 50-100 ml, dan 40% volume lebih dari 100 ml. hasil analisis T-test signifikansi 0,000 dan nilai ini lebih kecil dari alfa (0,05) yang menunjukkan bahwa penatalaksanaan pemberian smoothies amor berpengaruh terhadap peningkatan volume ASI. Terdapat perbedaan rata-rata kuantitas ASI sebelum dan sesudah pemberian smooties amor
Demonstrasi dan Penyuluhan Pijat Bayi
T
Masa tumbuh kembang bayi merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang anak usia 0-12 bulan. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan membutuhkan asupan nutrisi serta memberikan stimulasi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu bentuk stimulasi yang umum dilakukan orang tua kepada bayi yaitu stimulasi taktil dalam bentuk pijat bayi. Oleh karena itu, permasalahan ini berkaitan dengan upaya peningkatan keterampilan pijat bayi pada orang tua yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Poskesri Yeni Susilawati,S.Tr.Keb. Hasil wawancara dengan Bidan tersebut didapatkan bahwa belum pernah diadakannya sosialisasi mengenai pijat bayi diwilayah tersebut. Kegiatan telah dilakukan pada tanggal 02 Februari 2020 di Jorong Kubu Gadang Nagari Taeh Batuah Wilayah Kerja Puskesmas Koto Baru Simalanggang Kabupaten Lima Puluh Kota dengan jumlah peserta 16 orang. Metode dilakukan dalam bentuk ceramah, diskusi dan demonstrasi. Hasil yang didapatkan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan terlihat dari jawaban pertanyaan yang diberikan berupa quiz di akhir kegiatan. Kepada pihak Puskesmas disarankan agar selalu melakukan sosialisasi atau penyuluhan mengenai kesehatan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
Teman Sebaya dan Persepsi Remaja Pedesaan tentang Pernikahan Dini terhadap Putus Sekolah akibat Kehamilan Pranikah
Masa pubertas seringkali merupakan masa dimana remaja melakukan perilaku seksual yang menimbulkan berbagai masalah. Perilaku seksual pranikah yang mengarah pada kehamilan dan pernikahan dini berkontribusi pada putus sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh persepsi teman sebaya dan remaja desa tentang pernikahan dini terhadap putus sekolah dini akibat kehamilan pranikah. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain studi kasus kontrol dan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi adalah remaja usia 15-17 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas Rante Alang. Jumlah sampel 75 responden. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat hasil ρ < nilai α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai ρ = 0,001 < nilai α = 0,05 untuk pengaruh teman sebaya dan ρ = 0,000 < nilai α = 0,05 untuk pengaruh persepsi remaja mengenai pernikahan dini. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh teman sebaya dan persepsi remaja mengenai pernikahan dini terhadap kasus putus sekolah akibat kehamilan pranikah di wilayah kerja Puskesmas Rante Alang Kabupaten Tana Toraja tahun 2021. Bagi petugas kesehatan perlu untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi pada remaja utamanya dalam memberikan penyuluhan atau konseling kesehatan reproduksi remaja. Bagi remaja, lebih pandai dalam memilah teman sebaya, dan perlu meningkatkan pengetahuan tentang dampak yang ditimbulkan oleh hamil di luar nikah atau pernikahan dini
Uji Mutu Sediaan Sabun Padat dari Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera)
Aloe vera mengandung saponin, pyrocatechol, glucomannan, lignin, asam amino dan vitamin sehingga berfungsi sebagai antiseptik alami, antimikroba, dan melembutkan kulit. Berdasarkan fakta tersebut maka ekstrak Aloe vera digunakan sebagai zat aditif pada formulasi sediaan sabun padat. Kualitas sabun padat yang baik adalah sabun yang telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) sabun mandi padat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas dari sediaan sabun padat ekstrak Aloe vera yang dihasilkan. Sabun dibuat melalui metode cold process menggunakan tiga campuran lemak, yaitu minyak sawit, minyak kelapa, dan minyak zaitun serta ekstrak Aloe vera yang berfungsi sebagai antiseptik alami. Uji mutu sediaan sabun mandi padat dilakukan dengan mengevaluasi aspek organoleptik, pH, dan kadar air terhadap tiga sampel yaitu sabun padat ekstrak Aloe vera, sabun padat tanpa ekstrak Aloe vera sebagai kontrol negatif dan sabun padat komersial sesuai SNI sebagai kontrol positif. Hasil evaluasi mutu dari ketiga sampel tersebut menunjukkan bahwa pH pada rentang 10,08 – 10,75 dan kadar air pada rentang 7,58 – 10,35%. Kualitas sediaan sabun padat ektrak Aloe vera telah memenuhi standar mutu berdasarkan SNI sabun mandi padat
Kadar Kalsium terhadap Jumlah Retikulosit Pada Penderita Anemia Aplastik
Anemia aplastik disebabkan adanya gangguan fungsi pada sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah. Retikulosit merupakan salah satu pemeriksaan penunjang pada anemia. Kalsium beredar dalam darah menjadi patokan keseimbangan terutama ditentukan oleh hormon paratiroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kalsium dengan jumlah retikulosit pada penderita anemia aplastik. Pemeriksaan kadar kalsium pada penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk deteksi dini adanya resiko terjadinya anemia aplastik. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain Cross sectional. Subyek penelitian adalah 30 responden dengan anemia aplastik di RSUP M.Djamil Padang diambil secara random sampling. Pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan kadar kalsium dan jumlah retikulosit. Uji yang digunakan adalah uji univariate dan uji bivariate. Hasil penelitian menunjukanpemeriksaan kadar kalsium dalam darah normal dengan nilai rerata 8,26 mg/dl. Pada pemeriksaan jumlah retikulosit didapatkan nilai kadar normal dengan rerata 1,05%. Hasil kolerasi antara kadar kalsium dan jumlah retikulosit (0,666 > 0,05) yang menyatakan terdapat hubungan yang cukup kuat antara kedua variabel tersebut. Simpulan penelitian ini Adanya hubungan kadar kalsium dan jumlah retikulosit pada penderita anemia aplastik (0,000 < 0,05)
Perbandingan Kadar Hemoglobin Pengguna Rokok Elektrik Dani Rokok Biasa
Kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, asupan nutrisi, aktivitas, kehamilan, dan juga kebiasaan merokok. Merokok sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mencari alternatifirokok tembakau.iRokok jenis elektrikiadalahisalah satu fenomena baru yang diupayakan untuk menganti rokok tembakau. Kandungan CO dari asap rokok dapat berikatan dengan hemoglobin sehingga terbentuk senyawa karboksihemoglobin yang dapat mengganggu kesehatan. Penelitianiini bertujuaniuntukimengetahui perbandingan kadar hemoglobin pada penggunairokok elektrik danirokok konvensional. iPemeriksaan kadar hemoglobin ini menggunakan metode POCT (Point Of Care Testing). Hasil penelitian didapatkan rata–rata kadar hemoglobin pengguna rokok elektrik dan rokok biasa yaitu pengguna rokok elektrik adalah 13.26 dan pengguna rokok biasa 9.96. Terdapat perbandingan antara pegguna rokok elektrik dan rokok biasa
Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga sebagai Immunomodulator
ABSTRAK
Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk sosialisasi pemanfaatan tanaman obat keluarga sebagai immunomodulator dalam upaya pemeliharaan kesehatan untuk selalu menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh salah satu caranya dengan mengonsumsi obat herbal, tradisonal dan suplemen kesehatan agar terhindar dari serangan penyakit, termasuk COVID-19. Sosialisasi dan edukasi tentang penggunaan tanaman berkhasiat yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh dalam upaya peningkatan pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan tanaman berkhasiat sehingga dicapai peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat. Penyuluhan yang dihadiri 20 masyarakat ini berjalan dengan baik dan lancar, dalam pelaksanaan penyuluhan juga menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker.
Abstract
This community service aims to socialize family medicinal plants as immunomodulators to maintain health and maintain and increase body immunity; one way is by consuming herbal, traditional, and health supplements to avoid disease attacks, including COVID-19. Socialization and education about the use of nutritious plants that can improve the body's immune system to increase public understanding in utilizing nutritious plants to achieve increased peace/public health. The counseling which 20 people attended went well and smoothly. In the implementation of the counseling, they also carried out health protocols such as wearing masks.
 
Peningkatan Keterampilan Masyarakat tentang Range of Motion (ROM) dalam Merawat Keluarga dengan Stroke
ABSTRAK
Mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemeliharaan kesehatan yang paripurna, sangat di perlukan upaya bersama dari seluruh kalangan masyarakat. Jorong Kambing VII Nagari Gadut merupakan salah satu jorong, dimana penduduknya ada yang mengalami Strok. Hasil wawancara dengan masyarakat di dapatkan informasi bahwa kelurga yang merawat anggota dengan stroke banyak yang kurang memahami bagaimana perawatan stroke di rumah. Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang yang berdampak tidak hanya pada individu namun juga pada keluarga dan masyarakat. Dampak dari stroke salah satunya adalah gangguan pada mobilitas fisik hingga kelumpuhan pada anggota tubuh. Hal ini tentu membuat penderita tidak dapat mandiri dalam kehidupan dan bahkan sampai tidak produktif lagi. Anggota gerak yang mengalami kelupuhan harus selalu dilakukan latihan untuk mencegah kekakuan dan kecacatan lebih lanjut. Dalam kondisi ini pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan latihan terhadap pasien harus ditingkatkan, sehingga keluarga dapat membantu dan atau pasien dapat melakukan secara mandiri. Latihan ROM yang dibantu oleh keluarga di sebut ROM Pasif sedangan jika pasien melakukan sendiri disebut ROM Aktif. Adapun bentuk luaran dari kegiatan pengabdian masyarat ini adalah terpublikasinya kegiatan ini di media online Universitas Perintis Indonesia.
ABSTRACT
Realizing an increase in the degree of public health through complete health care requires a concerted effort from all levels of society. Jorong Kambing VII Nagari Gadut is one of the jorongs, where there are residents who have had a stroke. The results of interviews with the community obtained information that many families who care for members with strokes do not understand how to treat stroke at home. Stroke is a health problem that affects not only individuals but also families and communities. One of the impacts of stroke is impaired physical mobility to paralysis of the limbs. This of course makes the sufferer unable to be independent in life and even to the point of not being productive anymore. The limb that is paralyzed should always be exercised to prevent further stiffness and disability. In this condition, knowledge and skills in performing exercises for patients must be increased, so that families can help and/or patients can perform independently. ROM exercises that are assisted by the family are called Passive ROM, while if the patient does it alone, it is called Active ROM. The output form of this community service activity is the publication of this activity in the online media of the Indonesian Pioneer University. ROM exercises that are assisted by the family are called Passive ROM, while if the patient does it alone, it is called Active ROM. The output form of this community service activity is the publication of this activity in the online media of the Indonesian Pioneer University. ROM exercises that are assisted by the family are called Passive ROM, while if the patient does it alone, it is called Active ROM. The output form of this community service activity is the publication of this activity in the online media of the Indonesian Pioneer University.
 
Aspek Fisik dan Psikososial terhadap Status Fungsional pada Lansia
Proses penuaan merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari dalam fase kehidupan ini. Penuaan adalah suatu proses yang berkaitan dengan usia seseorang, semakin tua seseorang, fungsi organ dan kehidupan sosial seseorang semakin berkurang. Perubahan fisik dan psikososial pada lansia akan mempengaruhi kemampuan fungsional dan kesejahteraan lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan aspek fisik dan psikososial dengan status fungsional pada lansia di Puskesmas Air Haji Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional dengan pengukuran kuesioner instrumen. Sampel dalam penelitian ini adalah 59 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aspek fisik dengan status fungsional lansia dengan p value = 0,000 (p<0,05) dan hubungan yang signifikan antara status psikososial dengan status fungsional lansia dengan p value = 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan terdapat hubungan aspek fisik, psikososial dengan status fungsional lansia. Diharapkan dukungan keluarga dapat dioptimalkan agar lansia dapat menjaga kesehatan lansia baik fisik maupun psikososial