Universitas Hasanuddin: e-Journals
Not a member yet
    7992 research outputs found

    Pemilihan Umum Dewan Kota Arab Saudi 2005

    Get PDF
    Tahun 1992, Raja Fahd bin Abdul Aziz melakukan reformasi di pemerintahan monarki yang mengarah pada demokratisasi, dengan menerbitkan dekrit No.1 yang tercantum empat agenda. Salah satu pointnya yaitu pembentukan Majelis al-Syura propinsi (dewan kota). ini dilakukan dengan melibatkan partisipasi warga saudi pada pemilihan umum untuk memilih dan dipilih menjadi anggota dewan kota. Tesis ini menjelaskan sistem pemilu Arab Saudi dan implikasi partisipasi warga saudi pada pemilu 2005 terhadap perkembangan demokrasi disana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Untuk menganalisis sistem dan partisipasi politik di saudi, digunakan konsep demokrasi, sistem pemilihan umum, dan partisipasi politik.Pemilu dewan kota menggunakan sistem First Past the Post pada Single-Member District. Bentuk partisipasi melalui kampanye yang menarik perhatian masyarakat dengan berbagai taktik dan programnya dan pemberian suara cenderung apatis, hanya mencapai 17% dari keseluruhan warga saudi. Penerapan Sistem pemilu dan partisipasi masyarakat berimplikasi bagi perkembangan demokrasi di Arab Saudi. Dapat dilihat dari hasil penelitian ini yang mana masyarakat semakin aktif diranah publik dan hubungan antara masyarakat dan pejabat pemerintah semakin membaik. Kebijakan yang dahulu terfokus pada persoalan luar negeri, dialihkan pada urusan dalam negeri. Kebebasan berekspresi dan keteraturan dalam proses penyelenggaraan pemilu, menjadi sinyal positif bagi keberlangsungan pemilu kedepan

    Desain Purse Seine yang Ideal Berdasarkan Tingkah Laku Ikan Layang (Decapterus macarellus) dan Ikan Tongkol Deho (Auxis thazard) di Rumpon

    Get PDF
    Keberhasilan operasi penangkapan ikan tergantung pada hubungan antara ukuran gerombolan ikan, ukuran dan jarak dimana ikan dapat mendeteksi kapal serta kecepatan dan arah renang ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kriteria desain alat tangkap purse seine yang ideal berdasarkan tingkah laku biologis ikan layang (Decapterus macarellus) dan ikan tongkol deho (Auxis thazard) di rumpon. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Januari 2017 hingga Maret 2017 di Kabupaten Bone, sebanyak 25 sampel alat tangkap dan kapal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu mengambil sampel dari populasi model alat tangkap purse seine, untuk analisis data mengenai kriteria desain alat tangkap purse seine yang ideal berdasarkan tingkah laku biologis ikan layang (decapterus macarellus) dan ikan tongkol deho (auxis thazard) di rumpon menggunakan perhitungan formula teoritis yang relevan dalam rancang bangun alat tangkap ikan. Hasil penelitian yang didapat ialah kriteria panjang minimal purse seine kondisi gerombolan ikan praktis tidak bergerak dibawah rumpon pada waktu pengoperasian alat tangkap pukul 04.00 – 05.00 sudah memenuhi nilai ketentuan teknis berkisar minimal 157 meter dan kondisi gerombolan ikan bergerak semua sampel berkisar 223,8 – 572,3 meter dibandingkan dengan rata-rata panjang jaring terpasang berkisar antara 240 – 360 meter di dapatkan 56 % sesuai dengan nilai ketentuan teknis sedangkan kedalaman ideal jaring minimal 36 - 39 meter jika dibandingkan dengan tinggi jaring terpasang masing-masing sampel berkisar antara 29,5 – 57,7 meter sesuai dengan nilai ketentuan teknis. untuk lebih optimalnya operasi penangkapan ikan maka salah satu solusinya dengan memperpanjang alat tangkap agar area pelingkaran lebih luas guna manghalau gerakan ikan untuk keluar dari sasaran target lingkaran jaring Kata kunci: Purse seine , Tingkah laku ikan , Kriteria ideal, Kabupaten Bone

    UJI MODEL PEMECAH GELOMBANG RUBBLE MOUND BERBASIS REKAYASA PROFIL LERENG

    Get PDF
    Batuan pelindung pemecah gelombang rubble mound umumnya direncanakan dengan menggunakan konsep stabilstatis melalui persamaan Hudson, akan tetapi ukuran batuan yang diperoleh sangat besar dan sulit diperolehdilapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemiringan struktur (), tinggi gelombang (H),periode gelombang (T), dan kedalaman (d) terhadap pembentukan profil lereng yang stabil pada pemecah gelombangrubble mound yang menggunakan batu pecah berukuran kecil. Penelitian model fisik dengan skala 1:20 dilakukan diLaboratorium Hidrolika dan Teknik Pantai, Jurusan Sipil, Unhas. Model pemecah gelombang sisi miring dengankemiringan 1:1 dan 1:2 dibuat dari batu pecah dengan ukuran batu D50 = 0,33 cm dan D50 = 0,725 cm. Ukuran tersebutdiperkecil rata-rata 5,7 kali dan 3,2 kali dari perhitungan berdasarkan metode Hudson, disimulasikan dalam 2 macamkedalaman (d), dengan 24 macam tinggi dan periode gelombang (Hi & T) dengan jumlah gelombang 2000-4000. Hasilpenelitian menunjukkan lereng pemecah gelombang yang diuji mencapai kondisi stabil dengan profil persamaan y=-y1x³-y2x²+y3x+y4 dan faktor y1, y2, y3 dan y4 memiliki korelasi cukup, kuat dan sangat kuat terhadap bilangan takberdimensi H3 [dDgT2]-1[cot ]-1. Persamaan yang diperoleh dapat digunakan untuk memperkirakan profil lerengpemecah gelombang rubble mound dengan ukuran batuan yang telah diperkecil dalam rentang diameter tertentu

    PREDIKSI PERFORMA FLOATING OFFSHORE WIND TURBINE TIPE BARGE FLOATER PASCA KEGAGALAN MOORING LINE

    Get PDF
    Potensi energi angin di Indonesia sangat besar, terutama di area lepas pantai Samudera Hindia – Barat Daya PulauJawa dan Laut Arafura berkisar 6,6 – 8,0 m/s pada ketinggian 50 m dari mean sea level. Struktur bangunan FloatingOffshore Wind Turbine (FOWT) tipe barge floater memenuhi kriteria sebagai wahana laut penunjang energi anginyang mengutamakan stabilitas barge sendiri dengan draft yang rendah. Kajian hidrodinamika barge floater dianalisisdalam kondisi intact dan damage setiap mooring line. Dalam kasus tersebut, efek kegagalan pada mooring line sangatberpotensi mengalami ketidakstabilan turbine tower FOWT saat beroperasi. Pemodelan barge floater berlokasi diLaut Arafura yang berdasarkan metode 3D difraksi berbasis time domain untuk memperoleh amplitudo respon darigelombang reguler serta energi respon dari gelombang acak. Karakteristik FOWT masuk dalam kategori baik dimanaamplitudo respon serta frekuensi puncak spektral bernilai minim. Kriteria stabilitas mode rotasi pitch pun diperoleh,dengan rotasi pitch tertinggi dalam kondisi L1 atau L2 damage senilai 0,13880 termasuk dalam kondisi operatingdimana FOWT dapat bekerja dengan normal. Sementara tension maksimum pada mooring line dalam berbagai kondisimenunjukkan safety factor masih dalam batas aman dengan nilai 1,73

    MODEL SEBARAN PERGERAKAN DI KAWASAN GUGUS PULAU KECAMATAN LIUKANG TUPABBIRING KABUPATEN PANGKEP

    Get PDF
    Model sebaran pergerakan (Trip Distribution Model) merupakan salah satu tahap dalam Model PerencanaanTransportasi Empat Tahap (MPTEP). Manfaat dari model sebaran pergerakan adalah pemodelan pola pergerakan antarzona dengan mempertimbangkan pengaruh dari tingkat aksesibilitas sistem jaringan antar zona dan tingkat bangkitandan tarikan tiap zona. Model sebaran pergerakan yang dibahas dalam makalah ini termasuk dalam kelompok metodesintetis, yaitu model gravity (GR). Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menentukan matriks asal tujuanpergerakan penumpang dan barang di gugus kepualauan Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep.Matriks sebaran pergerakan yang digunakan untuk menentukan besaran pergerakan antar pulau di wilayah GugusPulau Kabupaten Pangkep adalah Production Constraint Gravity Models dengan menggunakan fungsi batasan jarakpelayaran antar pulau. Adapun hasil pengolahan data menunjukkan bahwa pergerakan terbesar adalah dari ibukotakelurahan ke Kota Pangkajene dan sebaliknya dengan jumlah total pergerakan sebesar 79 penumpang per hari dan 1,0ton barang per hari. Matrik sebaran pergerakan yang dihasilkan akan digunakan sebagai dasar dalam perencanaankapasitas armada angkutan penumpang antar pulau di wilayah gugus kepulauan Kecamatan Liukang Tupabbiring

    PENINGKATAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PADA UKM MENTARI CITRA LESTARI DENGAN PRODUK IKAN BANDENG (Chanos chanos Forks) TANPA DURI

    Get PDF
    Produksi ikan bandeng tahun 2016 Kabupaten Pangkep 25.934.9 ton, dan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) membina UKM Mentari Citra Lestari yang mengolah produk bandeng tanpa duri. Tujuan PPPUD tahun 2018: Memberdayakan UKM melalui alih teknologi dengan penerapan sanitasi dan hygienis, penanganan rantai dingin, dan pengemasan. Metode yang diterapkan adalah pelatihan penerapan sanitasi dan hygienis penanganan rantai dingin, dan pengemasan. Disimpulkan mutu produk bandeng tanpa duri lebih baik karena diterapkan metode sanitasi hygienis, rantai dingin mulai saat pembelian bahan baku, pengangkutan, proses pencabutan tulang, pengemasan, pengangkutan ke konsumen. Pengemasan dengan labelling memberikan informasi keamanan dan mutu produk, tahan terhadap suhu beku. Bahan baku yang digunakan sebelum dilakuan pelatihan 300 ekor per minggu dan setelah dilakukan pelatihan produksi 600 ekor perminggu dengan ukuran bandeng segar minimal 250 gr atau 1 kg terdiri dari 4 ekor. UKM tersebut mengalami peningkatan produksi dan penjualan 15% dari sebelumnya. Tahun 2018, pembelian ikan bandeng Mitra UKM Mentari Citra Lestari 1.920 ekor x 10.000 = Rp 19.200.000,-. Penjualan per ekor setelah pencabutan duri Rp. 18.000 x 1.920 ekor = Rp. 34.560.000 -. Jadi Total Keuntungan kotor adalah Rp.34.560.000 - Rp. 19.200.000 = Rp. 15.360.000, keuntungan bersih adalah Keuntungan kotor – (biaya operasional + gaji karyawan) = Rp. 15.360.000 –    Rp. 5.360.000 = Rp 10.000.000. Kata kunci: Ikan bandeng, sanitasi, hygienis, rantai dingin, pengemasan, keuntungan bersih

    Seleksi Model Multinomial Logit Melalui Metode Maksimum Likelihood Dan Kuadrat Terkecil Diperumum

    Get PDF
    Regresi kualitatif akhir-akhir ini banyak digunakan sebagai jawaban atas beragamnya data set yang terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis memiliki data set dalam bentuk respon yang terdiri dari data kualitatif terurut berdistribusi multnomial sedangkan peubah prediksi berbentuk data kategorikal. Dengan kedua asumsi tersebut penulis memilih menggunakan Model Multinomial Logit, Alan Agresti (1990). Dari proses tersebut penaksiran parameter dilakukan dengan dua metode yakni metode kuadrat terkecil di perumum dan metode maksimum likelihood, Gonzales, P.L. (1993). Selanjutnya akan dipilih metode mana yang lebih efektif. Di dalam penelitian ini, hasilnya akan diaplikasikan untuk menentukan peluang seseorang menderita demam berdarah di kota Makassar berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Wahidin Sudirohusodo di Makassar, Sulawesi Selatan

    Identifikasi Faktor Signifikan pada Rancangan Faktorial Fraksional 2^4 dan 2^5

    Get PDF
                      Rancangan faktorial dengan jumlah faktor yang besar cukup sulit diterapkan pada bidang industri, dikarenakan besarnya jumlah kombinasi perlakuan. Untuk mengatasi hal tersebut digunakan rancangan faktorial fraksional, dimana pada rancangan ini mengurangi jumlah kombinasi perlakuan. Pada penelitian ini, digunakan rancangan faktorial fraksional dua-level untuk tiap faktornya mempunyai taraf masing-masing dua. Selain itu, untuk menentukan faktor yang signifikan diantara beberapa faktor pada rancangan faktorial fraksional akan semakin sulit jika data yang diamati tanpa pengulangan. Hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya rata-rata kuadrat error yang dapat diperoleh pada sebagian besar rancangan faktorial fraksional tanpa pengulangan. Untuk mengatasi hal tersebut, dalam penelitian ini metode lenth yang memberikan suatu analisis formal tentang bagaimana menentukan suatu faktor signifikan atau tidak dalam rancangan faktorial fraksional tanpa pengulangan

    Analisis Kestabilan Model Populasi Mangsa Pemangsa dengan Pemanenan dan Waktu Tunda Melalui Pendekatan Bentuk

    Get PDF

    Kemelimpahan dan Distribusi Ukuran Strombus Luhuanus Pada Perairan Pantai Berbatu Negeri Oma, Kabupaten Maluku Tengah

    Get PDF
    Strombus luhuanus dikenal sebagai strawberry conch merupakan salah satu spesies dari filum moluska laut yang bersifat tropicopolitan dan tergolong dalam famili Strombidae. Spesies ini dikenal oleh masyarakat Maluku dengan nama bia jala dan merupakan salah satu spesies moluska konsumsi yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir di Maluku termasuk negeri Oma sebagai salah satu sumber protein hewani. Intensitas pemanfaatan akhir-akhir ini semakin tinggi dimana setiap orang mengumpulkan sebanyak 100-150 individu. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya sumber daya siput jala dan terjadinya degradasi habitat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji kelimpahan dan distribusi ukuran dari S. luhuanus. Sampling dilakukan mulai dari bulan Januari sampai Maret 2018 dengan menggunakan metode acak sederhana. Pengukuran geometri cangkang yang meliputi panjang, lebar dan tebal bibir dilakukan dengan menggunakan vernier caliper ketelitian 0.01mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemelimpahan spesies ini sebesar 468 individu selama periode observasi dimana kemelimpahan individu jantan lebih tinggi dari betina sebesar 51.49% dari total populasi. Seks ratio siput jantan dan betina adalah 1:0.9. Nilai rerata panjang cangkang yang ditemukan yaitu 40.71 mm, lebar cangkang 22.00 mm dan tebal bibir cangkang 2.07 mm. Individu betina memiliki dimensi cangkang yang lebih tinggi dari jantan. Ukuran tebal bibir mengindikasikan populasi siput yang ditemukan didominasi oleh fase juvenil pada bulan Januari dan Februari sedangkan pada bulan Maret kehadiran kedua fase ini hampir sama. Hal ini berarti, S.luhuanus sementara berada dalam fase pertumbuhan. Kata Kunci: moluska, strombus, dimensi cangkang, kemelimpahan

    7,176

    full texts

    7,992

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Universitas Hasanuddin: e-Journals is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇