eJournal Badan Penelitan dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
Not a member yet
    5369 research outputs found

    ENERGY EFFICIENCY IN AERATION SYSTEMS FOR AQUACULTURE PONDS: A COMPREHENSIVE REVIEW

    Get PDF
    Aeration is a critical component in aquaculture systems to ensure optimal dissolved oxygen levels for aquatic organisms. However, aeration is also one of the most energy-intensive processes. This review critically analyzes energy efficiency strategies in aeration systems, highlighting technological advances and sustainable implementation practices analyzed using a systematic literature review approach, with inclusion criteria based on relevance to energy use, oxygenation performance, and real-world applications. The study identifies and compares different types of aeration technologies, including paddle wheel aerators, diffused air systems, venturi injectors, and renewable energy aerators in terms of energy efficiency and oxygenation effectiveness. In addition, the study explores key factors that influence aeration efficiency, such as pond design, automation, and integration of renewable energy sources, such as solar and wind, to power the aeration system. This paper extends previous literature by proposing a comprehensive framework that integrates digital technologies (e.g., sensor-based control systems and automation) with renewable energy sources to optimize aeration efficiency. The review offers a holistic approach that combines the evaluation of individual technologies or energy sources. The findings show that sensor-based automation can reduce energy consumption by up to 40%, and the integration of renewable energy significantly lowers long-term operating costs. Real-world applications of these strategies in aquaculture operations are also discussed, demonstrating both economic and environmental benefits in simple terms. Aerasi merupakan komponen penting dalam sistem akuakultur untuk memastikan kadar oksigen terlarut yang optimal bagi organisme akuatik. Akan tetapi, aerasi juga merupakan salah satu proses yang paling boros energi. Tinjauan ini menganalisis secara kritis strategi efisiensi energi dalam sistem aerasi, menyoroti kemajuan teknologi dan praktik implementasi berkelanjutan yang dianalisis menggunakan pendekatan tinjauan pustaka sistematis, dengan kriteria inklusi berdasarkan relevansi terhadap penggunaan energi, kinerja oksigenasi, dan penerapan di dunia nyata. Studi ini mengidentifikasi dan membandingkan berbagai jenis teknologi aerasi, termasuk aerator roda dayung, sistem udara terdifusi, injektor venturi, dan aerator energi terbarukan dalam hal efisiensi energi dan efektivitas oksigenasi. Selain itu, studi ini mengeksplorasi faktor-faktor utama yang memengaruhi efisiensi aerasi, seperti desain kolam, otomatisasi, dan integrasi sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, untuk memberi daya pada sistem aerasi. Makalah ini memperluas literatur sebelumnya dengan mengusulkan kerangka kerja komprehensif yang mengintegrasikan teknologi digital (misalnya, sistem kontrol berbasis sensor dan otomatisasi) dengan sumber energi terbarukan untuk mengoptimalkan efisiensi aerasi. Tinjauan ini menawarkan pendekatan holistik yang menggabungkan evaluasi teknologi individual atau sumber energi. Temuan tersebut menunjukkan bahwa otomatisasi berbasis sensor dapat mengurangi konsumsi energi hingga 40%, dan integrasi energi terbarukan secara signifikan menurunkan biaya operasi jangka panjang. Aplikasi nyata dari strategi ini dalam operasi akuakultur juga dibahas, yang menunjukkan manfaat ekonomi dan lingkungan secara sederhana

    Mangrove and Gastropoda Community Structure in The Coastal of Kampung Laut, Cilacap District

    Get PDF
    Mangrove forest is a type of forest found in tidal areas which are inundated at high tide and dry at low tide. Gastropods are biota that are closely related to mangrove ecosystems and are found in many environmental conditions. The purpose of this study was to determine the community structure between mangroves and gastropods associated with mangrove forest areas in Kampung Laut Coast, Cilacap Regency. The results obtained for the most mangrove species were Rhizophora apiculata and Brugeria. Mangrove canopy cover value of 75.56% is included in the good category with dense density. There were 6 types of gastropods associated with mangroves, namely Caenogastropoda, Cycloneritida, Ellobiidae, Neritidae, Potamididae, and Muricidae. The relationship between mangrove ecosystems and gastropods in the Kampung Laut coast is very close. This is due to the fact that most of this area is overgrown with mangrove species Rhizopora spp which are very popular with gastropods

    Penggunaan Plastik Mika Sebagai Umpan Tiruan Ikan Tuna (Thunnus Sp)

    Get PDF
    Ikan tuna merupakan jenis ikan yang masuk dalam famili scombroidae, beberapa jenis ikan yang masuk dalam famili scombroidae adalah ikan tuna, cakalang, tongkol dan tenggiri. Jenis-jenis ikan tersebut termasuk dalam ikan konsumsi yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tantangan terbesar bagi para nelayan tradisional dalam menangkap ikan tuna, salah satunya adalah susahnya  mendapatkan umpan  ikan (hidup) seperti ikan selar (Selar crumenophthalmus) dan ikan malalugis (Decapterus macarellus) yang biasa digunakan untuk menangkap ikan tuna, sehingga para nelayan tradisional cenderung menggunakan umpan tiruan untuk menangkap ikan tuna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil tangkapan ikan tuna dengan menggunakan umpan ikan (hidup) dan umpan tiruan (plastik mika) sebagai pengganti umpan ikan (hidup) . Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan jumlah sebanyak 4 (empat) responden yang melakukan penangkapan dengan  2 jenis umpan, yaitu umpan hidup dan umpan tiruan di hari yang sama dengan 5 kali trip sebagai pengulangan nya.Hasil penelitian menunjukkan perbedaan hasil tangkapan ikan tuna antara umpan hidup berupa ikan selar dan malalugis dengan umpan tiruan berbahan plastik mika, dimana total tangkapan dengan umpan hidup sebanyak 37 ekor sedangkan umpan tiruan (plastik mika) sebanyak 33 ekor. Umpan tiruan lebih efektif dan efisien sebagai alternatif umpan dalam menangkap ikan tuna menggantikan umpan hidup dikarenakan selain hasil tangkapan yang mampu bersaing dengan hasil umpan hidup, bahan yang digunakan pun relatif terjangkau dan mudah untuk diperoleh

    UTILIZATION STATUS OF RAINBOW PRAWN (Parapenaeopsis stylifera) RESOURCE IN MUKOMUKO WATERS, BENGKULU

    Get PDF
    Shrimp resources in Mukomuko waters have been exploited by minitrawl since the 1980s.  High fishing pressure has been reported due to intensive trawling in a relatively small fishing area. Appropriate management measures are needed to maintain the sustainability of the shrimp resource. The aim of this study was to assess the exploitation status of the shrimp (Parapenaeopsis stylifera) as a basic information for sustainable shrimp management.  A simple random sampling technique was used to sample the shrimp. The results showed that female shrimp dominated the catch of kiddy shrimp in Mukomuko waters. The growth pattern of kiddy shrimp showed a negative allometric pattern.  The gonadal maturity level (GML/TKG) of kiddy shrimp was dominated by TKG II and TKG III categories.  The value of fishing mortality (F) for the growth parameters of Kiddy shrimp was higher than natural mortality (M). The exploitation rate (E) of Kiddy shrimp was 0.78. The SPR value of kiddy shrimp was 0.21 or 21% moderate or close to overexploitation.  This study recommends three management options: replacing shrimp trawls with environmentally friendly fishing gear, opening and closing fishing areas and seasons, and reducing fishing effort

    Persepsi Pemangku Kepentingan di Wilayah Daratan dan Kepulauan di Indonesia terhadap Pengelolaan Laut Berkelanjutan

    Get PDF
    Beberapa keunggulan fitur geografis memberikan keuntungan bagi Indonesia dengan adanya berbagai potensi sumber daya kelautan. Namun, di sisi lain, sistem properti bersama dan akses terbuka menyebabkan beberapa sumber daya mengalami peningkatan tekanan baik dari alam maupun aktivitas manusia. Fenomena ini terjadi secara global, sehingga para ilmuwan di seluruh dunia memperkenalkan konsep pengelolaan baru, di mana sumber daya alam dianggap sebagai entitas yang perlu dilestarikan, melalui pengelolaan yang efektif dan bijaksana. Penelitian ini bertujuan mengkaji perbedaan persepsi pemangku kepentingan di wilayah daratan dan kepulauan Indonesia terhadap isu-isu kelautan, sebagai upaya mendukung kebijakan kelautan yang berbasis kebutuhan lokal. Data dikumpulkan dari 3.406 responden kuesioner dan 45 responden wawancara mendalam yang mewakili wilayah barat (Aceh, Riau, Jawa Barat, Malang), tengah (Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara), dan timur (Papua) Indonesia, menggunakan metode survei, wawancara kognitif di semua lokasi, dan wawancara mendalam di Jawa Timur. Analisis statistik, digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan signifikan dalam prioritas dan kebutuhan antarwilayah. Hasil menunjukkan bahwa penduduk daratan lebih memprioritaskan pengendalian pencemaran akibat limbah domestik dan industri, sementara masyarakat kepulauan lebih fokus pada adaptasi perubahan iklim, pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, dan pelestarian ekosistem laut. Implikasi temuan ini menekankan perlunya kebijakan kelautan yang responsif, dengan pendekatan adaptasi iklim di kepulauan dan mitigasi pencemaran di daratan. Pendekatan berbasis komunitas dan teknologi inovatif ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 13 (Aksi Iklim) dan SDGs 14 (Kehidupan Bawah Laut).

    KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN DAN KELEMBAGAAN BUDI DAYA UDANG DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

    Get PDF
    Penataan kebijakan yang tepat dalam menumbuhkembangkan budi daya udang maupun kelembagaannya, merupakan langkah strategis menciptakan pengelolaan kawasan yang berkelanjutan dan manfaat ekonomi yang optimal. Penelitian kualitatif ini bertujuan mengkaji kebijakan kawasan budi daya udang serta kelembagaan di Kabupaten Lampung Selatan. Metode analisis yang digunakan adalah yuridis empiris dengan pendekatan studi kasus yang dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) pemerintah belum memiliki regulasi yang mengatur kawasan budi daya udang berbasis korporasi; 2) sebagian besar pembudidaya tidak memahami korporasi; 3) manajemen usaha perlu dibenahi; 4) Kabupaten Lampung Selatan mempunyai peluang besar dibangun kawasan budi daya udang dan korporasi. Rekomendasi kebijakan kajian ini: 1) Kementerian Kelautan dan Perikanan menyusun Peraturan Menteri, terkait pedoman pengembangan kawasan budi daya udang berbasis korporasi; 2) pemerintah pusat dan daerah memberikan sosialisasi rutin, mengenai korporasi; 3) pemerintah daerah melakukan pendampingan serta pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pembudidaya; 4) pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan stakeholder, bersinergi mengawal pengembangan kawasan budi daya udang berlandaskan korporasi sesuai tujuan yang diharapkan

    Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Pesisir Pantai untuk Meningkatkan Ekonomi Lokal Masyarakat di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah

    Get PDF
    UMKM memiliki peran krusial dalam perekonomian masyarakat, terutama di wilayah pesisir, dan di Pantai Widuri sektor ini diharapkan menjadi penggerak utama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Namun, berbagai kendala seperti keterbatasan modal, minimnya promosi pemasaran, dan kurangnya keterampilan para pelaku UMKM masih menjadi hambatan signifikan dalam pengembangan sektor ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis UMKM di kawasan pesisir Pantai Widuri, menganalisis permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM, serta menyusun strategi pengembangan UMKM dan memperkirakan dampaknya terhadap peningkatan ekonomi lokal masyarakat pesisir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan waktu pelaksanaan dari Juni hingga Oktober 2024, di mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi menggunakan teknik purposive sampling, serta dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku UMKM di pesisir Pantai Widuri telah mengembangkan berbagai strategi untuk mendukung keberlanjutan usaha mereka, seperti adaptasi terhadap perubahan iklim, penyesuaian dengan tren pasar, diversifikasi produk dan jasa, pengelolaan sumber daya lokal, serta peningkatan kualitas pelayanan dan infrastruktur. Namun, sejumlah kendala seperti faktor cuaca, keterbatasan akses terhadap modal, promosi pemasaran yang kurang efektif, persaingan ketat, dan dampak pandemi COVID-19 masih menjadi hambatan utama. Meskipun demikian, permasalahan ini dapat diatasi melalui strategi pengembangan yang mengedepankan ide dan inovasi baru yang terbukti mampu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal masyarakat pesisir Pantai Widuri, menjadikan sektor ini semakin berdaya saing dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal

    Analisis Pengembangan Usaha Pengolahan Bakso Ikan Lele (Clarias sp) Melalui Perbaikan Strategi Pemasaran di Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur (Studi Kasus di Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur)

    Get PDF
    Sektor perikanan memiliki potensi penggerak perekonomian baik secara makro maupun mikro.  Secara makro sebagai penyumbang devisa, sedangkan secara mikro memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan pelaku usaha di bidang perikanan.  Salah satu usaha tersebut adalah pengolahan bakso Ikan Lele (Clarias sp). Menurut  https://efishery.com/2024, Ekspor Ikan Lele Indonesia keluar negeri mencapai 20.000 ton.  Jumlah tersebut menunjukkan bahwa produksi Ikan Lele di Indonesia mengalami kelebihan dibandingkan dengan jumlah permintaannya. Oleh karena itu anggota Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) di Kecamatan Kedopok memanfaatkan Ikan Lele sebagai bahan baku olahan bakso, mengingat selama ini bahan baku bakso hanya mengandalkan daging sapi atau daging ayam yang harganya terbilang cukup mahal. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur.  Penelitian dilakukan pada Bulan Pebruari sampai dengan Mei 2024. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan berdasarkan  wawancara (interview) dan pengamatan  (observation) terhadap 17 orang responden yaitu pengolah dan pemasar bakso Ikan Lele yang tergabung dalam Kelompok Mina Cipta Lestari dan Kelompok Usaha Maju Bersama.  Data sekunder dikumpulkan dari literature, internet, Dinas Perikanan, dan lembaga lainnya. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, sedangkan pegolahan dan analisa datanya dilakukan dengan menggunakan  Metode Deskriptif dan Studi Kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:1).Penyebab rendahnya pendapatan yang diperoleh Kelompok Mina Cipta Lestari dan Kelompok Usaha Maju Bersama, 2). Strategi pemasaran untuk mengembangkan usaha pengolahan bakso Ikan Lele (Clarias sp) Poklahsar Mina Cipta Lestari dan Kelompok Usaha Maju Bersama.Adapun hasil penelitian ini adalah 1). Penyebab rendahnya pendapatan yang diperoleh Poklahsar Mina Cipta Lestari dan Kelompok Usaha Maju Bersama adalah karena penggunaan kemasan bakso Ikan Lele (Clarias sp) yang masih sederhana yaitu menggunakan plastik biasa (plastik klip) ataupun  plastik mika dan lokasi pemasaran yang kurang strategis, 2). Strategi untuk mengembangkan usaha pengolahan bakso Ikan Lele (Clarias sp) adalah dengan  mengganti kemasan plastik klip/mika dengan plastik standing pouch serta pemilihan lokasi pemasaran yang strategi

    Penilaian Kelayakan Bisnis Abon Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

    Get PDF
    Abon ikan, yang dikenal sebagai makanan ringan yang gurih dan mudah dibuat, memiliki potensi besar dalam industri pengolahan ikan. Untuk mengoptimalkan peluang bisnis ini, penelitian ini akan menganalisis secara mendalam aspek finansial dari produksi abon ikan lele dumbo. Analisis ini mencakup perhitungan biaya produksi, penerimaan penjualan, keuntungan, serta titik impas untuk menentukan kelayakan usaha ini. Penelitian ini secara khusus mempelajari UMKM Satma Food di Sleman, Yogyakarta yang memproduksi abon ikan. Data dikumpulkan melalui pengamatan langsung, wawancara, dan catatan. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam sebulan (16 hari kerja), UMKM ini mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 5.517.313, namun mendapatkan pendapatan sebesar Rp 6.000.000. Artinya, mereka menghasilkan keuntungan sebesar Rp 482.687 per bulan. Dengan perhitungan rasio keuntungan terhadap biaya (R/C) sebesar 1,1049, usaha ini dinilai menguntungkan dan layak dilanjutkan.Untuk mencapai titik impas (saat pendapatan sama dengan biaya), UMKM Satma Food harus menjual minimal 217 bungkus abon setiap bulan. Harga jual per bungkus untuk mencapai titik impas ini adalah Rp 25.000. Jadi, target produksi UMKM ini adalah menjual minimal 217 bungkus abon setiap bulan untuk menutup semua biaya produksi

    Mutu Slice Burger Ikan Tuna (Thunnus sp.) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

    Get PDF
    Slice burger tuna adalah salah satu bentuk produk diversifikasi pangan bersumber dari ikan yang memberikan nilai tambah pada ikan sehingga meningkatkan harga jual yang pada akhirnya dapat memberikan pendapan bagi para pelaku usaha. Slice burger tuna merupakan salah satu olahan yang diproduksi oleh salah satu UMKM yang berada di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui alur proses pengolahan slice burger, menganalisis mutu bahan baku dan produk akhir, menghitung yield, mengamati penilaian kelayakan dasar UMKM Y produk slice burger tuna. Prosedur pengolahan slice burger tuna dengan mengacu pada SNI 8530:2018, penilaian sensori dilakukan menggunakan scoresheet SNI 8530:2018, penilaian bahan baku mengacu pada SNI 8530:2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai organoleptik bahan baku dan sensori produk akhir adalah 8, nilai yield yang dihasilkan adalah 317.35%. UMKM Y belum sepenuhnya menerapkan sanitasi dan hygiene dengan baik dalam proses pengolahannya

    4,046

    full texts

    5,369

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    eJournal Badan Penelitan dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇