Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate
Not a member yet
    163 research outputs found

    Pengembangan Sop Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah

    Get PDF
    Latar belakang: Diabetes melitus (DM) menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat saat ini, penangganan yang ideal diperlukan dalam proses pengobatan salah satu adalah pengembangan SOP teknik relaksasi otot progresif. Tujuan : Pengembangan SOP teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan kadar gula darah pasien diabetes melitus. Metode : Jenis penelitian ini merupakan pengembangan (Research End Development). Populasi penelitian adalah semua pasien diabetes melitus tahun 2022 sebanyak 169 orang. Pemilihan sampel mengunakan Purposive Sampling, hasilnya 17 orang dijadikan sample penelitian ini. Pengumpulan data berupa data primer yaitu hasil validasi SOP dan sekunder yaitu data pasien diabetes melitus. Analisis data berupa uji validasi ahli instrumen dan konten dengan mengunakan uji Parametrik Pairet Sample Test. Hasil Penelitian : Pengembangan SOP teknik relaksasi otot progresif yang dilakukan memperoleh nilai signifikan p value 0,027 < 0,050. Kesimpulan : Berhasil dalam menurunkan kadar gula darah pasien diabetes melitus setalah melakukan tindakan dengan perolehan 207 mg/dl. Oleh karena itu, pengembangan SOP teknik relaksasi otot progresif yang telah dikembangkan dapat diimplementasikan sebagai salah satu intervensi non farmakologi kepada penderita diabetes mellitus sebagai upaya meminimalkan peningkatan prevalensi penderita diabetes melitus

    Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Orang Tua  Dalam  Penanganan  Pertama Choking Pada Anak Usia Prasekolah

    Get PDF
    Latar Belakang: World Health Organization (WHO) tahun 2022 menyebutkan sekitar 17.537 anak-anak berusia 3 sampai 5 tahun sering mengalami tersedak (choking). Choking merupakan salah satu situasi gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat khususnya pada anak-anak. Apabila kejadian tersedak tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan terjadinya kondisi kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan kematian. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap orang tua dalam penanganan pertama choking pada anak usia prasekolah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Responden berjumlah 40 orang dan menggunakan teknik total sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu sikap orang tua. Instrumen pengukuran pengetahuan dan sikap menggunakan kuesioner dengan skala guttman. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil univariat didapatkan usia rata-rata dalam penelitian yaitu 30-40 tahun (55%), jenis kelamin perempuan (87,5%), pendidikan SMA (57,5%) dan sebagian orang tua bekerja (65%). Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman, terdapat korelasi positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap orang tua dalam penanganan pertama choking (ρ = [nilai koefisien korelasi], p = 0,001). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diperlukan adanya peningkatan edukasi dan pelatihan pertolongan pertama choking bagi orang tua dengan anak usia prasekolah melalui program di sekolah maupun di komunitas

    Faktor Determinan Kejadian Stunting Di Wilayah Puskesmas Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah

    Get PDF
    Latar Belakang: Prevalensi stunting di wilayah Puskesmas Bulukerto cukup tinggi (32%) melebihi prevalensi stunting nasional (30,8%). Stunting disebabkan oleh berbagai faktor determinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan terjadinya stunting di wilayah Puskesmas Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah Balita usia 6-59 bulan dan jumlah sampel adalah 138 responden. Data penelitian (paritas, pendidikan terakhir ibu, usia ibu saat hamil, umur kandungan saat melahirkan, berat badan bayi lahir, riwayat ASI, dan usia anak) diperolah dari Laporan Surveilans Gizi Puskesmas bulan Desember 2020. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan uji multivariat menggunakan uji regresi logistik. Prevalensi kejadian stunting pada penelitian ini adalah 62,4%. Faktor yang memiliki hubungan dengan kejadian stunting adalah usia kehamilan saat melahirkan (p=0,035), riwayat pemberian ASI (p=0,003), dan usia anak (p= 0,006). Faktor yang paling berkaitan dengan kejadian stunting adalah riwayat pemberian ASI. ASI tidak eksklusif menjadi faktor yang paling berkaitan dengan stunting. Edukasi pada calon ibu tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan deteksi dini stunting sangat penting dilakukan agar dapat mencegah risiko timbulnya stunting pada balita

    Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis

    Get PDF
    Latar Belakang: Kelelahan adalah pengalaman yang menyulitkan dan bersifat subjektif yang sering dialami pasien yang menjalani hemodialisis. Pasien dapat mengalami kelelahan terburuk berupa kehilangan energi, penurunan aktivitas bahkan dapat terjadi hipotensi setelah menjalani proses hemodialisis. Namun, faktor penyebab terkait kelelahan masih menjadi kontroversi sehingga harus dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan: Untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Metode: Studi cross-sectional dilakukan di RSU Yarsi Pontianak, Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang pasien yang menjalani hemodialisis. Pemilihan sampel menggunakan pendekatan total sampling. Alat yang digunakan berupa kuisioner FACIT fatigue scale, catatan rekam medik dan kategori latihan fisik dari WHO. Analisis data yang digunakan menggunakan uji korelasi eta, spearman rank dan regresi linier berganda. Hasil: Tedapat korelasi yang signifikan antara latihan fisik (p value 0,036 dan r = 0,235), status merokok (p value <0,05) dan lama menjalani hemodialisis  (p value 0,037 dan r = -0,234) dengan kelelahan. Namun, tidak terdapat korelasi dari riwayat penyakit (p value >0,05) dengan kelelahan. Variabel merokok merupakan faktor yang dominan yang mempengaruhi kelelahan dari pada faktor lain dengan nilai standardized coefficient beta 0,323. Kesimpulan: Variabel merokok merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kelelahan. Saran kepada perawat hemodialisis agar dapat memberikan edukasi terkait bahaya merokok sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelaha

    Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Di Sektor Minerba Indonesia: Tinjauan Literatur Sistematis

    Get PDF
    Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan petunjuk teknis penerapan, penilaian, dan pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) Mineral dan Batubara (Minerba). Implementasi SMKP terutama pada petunjuk penilaian masih belum banyak dan secara seragam digunakan khususnya dalam memberikan gambaran budaya keselamatan (safety culture). Tujuan penelitian ini untuk melakukan tinjauan literatur sistematis terhadap implementasi SMKP pada sektor industri pertambangan di Indonesia. Metode penelitian menggunakan systematic literature review yang mengadopsi kerangka Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Hasil analisis terhadap dua jurnal ilmiah yang diterbitkan antara tahun 2019 hingga September 2024. Salah satu penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi secara faktual sejauh mana SMKP ini telah diimplementasikan. Juga hasilnya tidak memberikan informasi tingkatan safety culture karena tidak menggunakan metode yang tepat untuk melakukan penilaian tingkat kinerja keselamatan pertambangan (KKP). Metode penilaian implementasi SMKP dapat disimpulkan mengadopsi model pendekatan budaya K3 sesuai Safety Maturity Level (SML) UK Coal Journey. Pendekatan budaya K3 tersebut terdiri atas 5 tingkatan yang sama yaitu tingkat dasar, tingkat reaktif, tingkat terencana, tingkat proaktif, dan tingkat resilien. Disarankan implementasi SMKP pada sektor industri pertambangan di Indonesia agar mengikuti Keputusan Direktur Jenderal Minerba Nomor 10.K/MB.01/DJB.T/202

    Pengaruh Terapi Reminiscence Terhadap Kecemasan pada Lansia di Bailang

    Get PDF
    Latar Belakang: Kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh dengan rasa takut dan khawatir, dimana perasaan takut dan khawatir akan sesuatu hal yang belum pasti akan terjadi. Tujuan: mengetahui pengaruh terapi reminiscence terhadap kecemasan pada lansia di Kelurahan Bailang Lingkungan V Kecamatan Bunaken. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasy Eksperimental serta jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pre-Post Test Design. Sampel diambil berdasarkan jumlah responden sebanyak 15 lansia dengan menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria inklusif dan eksklusif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan responden dan pengisian kuesioner. Hasil: Analisis uji Wilcoxon didapatkan nilai ρ Value tersebut lebih kecil dari nilai signifikan sebesar (0,000<0,05).  Kesimpulan: terdapat pengaruh terapi reminiscence terhadap kecemasan pada lansia di Kelurahan Bailang Lingkungan V Kecamatan Bunaken

    MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN GALANGAN KAPAL DI TANJUNGPINANG

    Get PDF
    Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi secara keseluruhan yang berperan penting dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan SMK3 dan analisis penilaian risiko K3pada pekerjaan galangan kapal di Kota Tanjungpinang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif semi-kuantitatif dengan pendekatan wawancara, observasi, dan penilaian lapangan, dimana metode analisis data dilakukan denganmenggunakan lembar ceklis OHSAS 18001:2007 dan standar AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan SMK3 perusahaan sudah sesuai secara persyaratan dengan persentase 97,2%. Sementara itu, hasil analisis penilaian potensi bahaya risiko K3, nilai risiko K3 tertinggi pada pekerjaan galangan kapal terjadi pada proses pembersihan badan kapal/tongkang untuk risiko bahaya tekanan air tinggi (45) dan bekerja di ketinggian (30) dan pada proses pengelasan dan pemotongan dengan risiko bahaya bekerja di ketinggian (30), sehingga pengendalian terhadap potensi bahaya risiko K3 yang dapat dilakukan berupa instruksi kerja efektif dan APD. Rekomendasi yang dapat diusulkan adalah perlunya perusahaan dalam melakukan sertifikasi standar SMK3 secara berkala, melakukan sosiliasasi dan pelatihan K3 secara rutin, dan upgrade SOP dan APD pada setiap tahapan kerja, sehinga manajemen risiko K3 perusahaan dapat berjalan dengan optimal

    PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    Keselamatan menjadi isu global dan terangkum dalam lima isu penting yang terkait di rumah sakit yaitu keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit, keselamatan lingkungan dan keselamatan bisnis rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera maka diperlukan standar keselamatan pasien fasilitas pelayanan kesehatan yang merupakan acuan untuk melaksanakan kegiatannya.Berdasarkan Permenkes RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan keselamatan pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana penerapan standar keselamatan pasien di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan subjek penelitian berjumlah 7 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi. Analisis data kualitatif dan validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa dampak penerapan standar keselamatan pasien mulai dari hak pasien, pendidikan bagi pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien, mendidik staf tentang keselamatan pasien dan komunikasi di rumah sakit telah diterapkan dan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan yang ada. RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menerapkan standar keselamatan pasien berdasarkan Permenkes RI No 11 Tahun 201

    Pembuatan Cockroachtrap dengan Variasi Umpan Sebagai Media Pengundang Kecoa

    Get PDF
    Kecoa merupakan salah satu hama pemukiman yang menjadi vektor dari berbagai penyakit, tersebar luas di seluruh dunia dan berasosiasi dengan habitat manusia. Pengendalian kecoa dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti secara sanitasi, biologis, mekanis, atau kimiawi. solusi mengendalikan kecoa adalah menggunakan metode trapping dengan menggunakan variasi umpan yang disukai kecoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara membuat alat perangkap kecoa, mengetahui kemampuan gula+ragi, susu indomilk, selai, keju, daging sapi, kuning telur sebagai media perangkap kecoa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan post test only groub design. Hasil pembuatan perangkap dapat dibuat dengan menggunakan bahan toples, pipa 2 inchi, lem. Sedangkan perangkap dengan media daging mampu mengundang kecoa dengan nilai rerata 1, media selai dengan nilai rerata 8, media susu dengan nilai rerata 3, media gula+ragi dengan nilai rerata 1, media telur dengan nilai rerata 2, media keju dengan nilai rerata 3. Pada penelitian ini jumlah media yang paling banyak mengundang kecoa yaitu media selai yaitu kecoa dengan nilai rerata 8, sedangkan media yang paling sedikit yaitu pada media daging sapi dan media gula+ragi dengan nilai rerata 1. Berdasarkan aktifitas makannya, aktifitas makan kecoa lebih beraktifitas dan mencari makan pada malam hari.&nbsp

    Analisis Karakteristik Individu Dengan Gejala Cacingan Pada Anak Kampung Pasar Keputran Surabaya : Anak gejala cacingan, karakteristik individu

    No full text
    LatarBelakang: Anak di Kampung Pasar Keputran Kota Surabaya 57% bergejala cacingan,sebagian besargejala yang dimiliki di antaranya, batuk, perut sering sakit, anemia, kurus, pucat,nafsu makan kurang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik individudengan gejala cacingan pada anak usia 6-15 tahun di Kampung Pasar Keputran Kota Surabaya.Metode: Penelitian ini merupakan studi epidemiologi deskriptif pendekatan kuantitatif rancangancross sectional dengan menggunakan sumber data sekunder. Populasi pada penelitian ini adalahseluruh anak usia 6-15 tahun berjumlah 42 responden. Penelitian ini mengambil total populasi.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi tabulasisilang dengan melihat nilai OR dan probabilitas. Hasil: Penelitian menunjukan 59,5% respondenbergejala cacingan. Responden yang lebih berisiko mengalami gejala cacingan berkarakteristikperempuan (35,7%; OR = 1,050; P = 51%), usia ≥ 10-15 tahun (26,7%; OR = 1,440; P = 59%),status giziwasted (4,7%; OR = 1,739; P = 63%), status ekonomi bawah (40,5%; OR = 1,889; P =65%) dan berpengetahua nkurang (23,8%; OR 1,600; P = 62%). Kesimpulan: Karakteristik individuyang berstatus gizi wasted, ekonomi bawah dan berpengetahuan kurang menunjukkan risikomengalami gejala cacingan lebih besar dibandingkan dengan karakteristik lainny

    150

    full texts

    163

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇