Ejournal Universitas Warmadewa
Not a member yet
4483 research outputs found
Sort by
Konstruksi Kausatif Analitik Bahasa Kemak
Artikel ini merupakan bagian dari disertasi penulis. Judul penelitian ini adalah Konstruksi Kausatif Analitik Bahasa Kemak. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana konsttuksi kausatif analitik bahasa Kemak di bentuk. Data penelitian ini diperoleh melalui metode linguistik lapangan yang mencakup elisitasi langsung, perekaman, dan pengecekan elisitasi. Lebih lanjut, instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar tanyaan. Di samping pendistribusian daftar tanyaan, data penelitian ini juga dikumpulkan melalui perekaman Data rekaman yang diambil berupa data dalam bentuk teks yang bersumber dari cerita-cerita ataupun percakapan informan atau di antara penutur bahasa Kemak. Metode distribusional (agih) diterapkan dalam menganalisis data penelitian berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam artikel ini . Hasil analisis data penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode infromal berupa penjelasan atau paparan dengan menggunakan kata-kata biasa atau bahasa verbal. Hasil analisis data menunjukkan bahwa konstruksi kausatif analitik bahasa Kemak dibentuk oleh verba kausatif tau ‘buat’ dengan predikat yang ditempati oleh verba intransitif, verba transitif, dan adjektiva. Di samping konstruksi kausatif analitik yang dibangun oleh verba kausatif tau ‘buat’, konstruksi kausatif analitik bahasa Kemak dapat pula dibentuk oleh verba kausatif laka ‘suruh’ yang hanya dapat diikuti oleh verba intransitif dan verba transitif. Konstruksi kausatif analitik dengan predikat verba intransitif dan verba transitif memiliki bentuk alternasi. Bentuk alternasi konstruksi kausatif analitik ini disebabkan adanya perbedaan posisi objek yang bisa hadir setelah verba kausatif tau ‘buat’ dan laka ‘suruh’ atau setelah verba intranstif dan verba transitif yang menempati posisi sebagai predikat
Pelanggaran Sendi-Sendi Gaya Bahasa Pada Iklan Tv
Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur berikut: kejujuran, sopan santun, dan menarik (Keraf, 1991: 113). Bahasa iklan merupakan bahasa yang sangat kaya, baik gaya maupun pilihan katanya. Penulis iklan terkenal senang bermain dengan kata-kata dan memanipulasi atau mengubah makna yang sebenarnya sehingga sering terjadi pelanggaran terhadap sendi-sendi gaya bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa yang digunakan pada iklan TV dan menelaah pelanggaran terhadap sendi-sendi gaya bahasa yang terdapat pada iklan TV. Data pada penelitian ini diambil dari iklan makanan yang ditayangkan di stasiun TV swasta, yaitu iklan Mie Sedaap Cup, Wafer Tango, dan Energen Sereal. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori gaya bahasa dari Keraf (1991). Hasil penelitian menunjukkan terjadi pelanggaran terhadap sendi-sendi gaya bahasa pada data iklan yang digunakan dalam penelitian ini. Namun uniknya, pelanggaran tersebut justru membuat iklan-iklan tersebut menjadi lebih menarik
Pemanfaatan Linguistik Historis Komparataif Dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa Nusantara
Linguistik Historis Komparatif sebagai salah satu cabang linguistik mempunyai tugas utama, antara lain menetapkan fakta dan tingkat keeratan dan kekerabatan antarbahasa yang berkaitan erat dengan pengelompokan bahasa-bahasa sekerabat. Bahasa-bahasa sekerabat yang termasuk dalam anggota suatu kelompok bahasa pada dasarnya memiliki sejarah perkembangan yang sama. Sesuai dengan tugas utama tersebut, linguistik historis komparatif memiliki kewenangan dalam mengkaji relasi historis di antara kelompok bahasa tertent