STAIN Pamekasan Jurnal Online (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri / State College of Islamic Studies Pamekasan)
Not a member yet
    1222 research outputs found

    Entrepreneurial Interest Determinants of Padangsidimpuan State Institute for Islamic Studies (IAIN) Students

    Get PDF
    People assume that entrepreneurship is not a prestigious prefession to pursue. This results the entrepreneurial interest among students or college graduates is still low. This study aims to know the effect of personality, motivation, environment and education variables on the entrepreneurial interest of IAIN Padangsidimpuan students. Entrepreneurial interest variable is a categorical variable, they were the students who have an interest in entrepreneurship (1) and do not/don not have an interest in entrepreneurship (0). Data analysis methode used is logistic regression. The results of logistic regression analysis showed that variables influenced entrepreneurial interest of the students is education.  According to the study results, the recommendation submitted to IAIN Padangsidimpuan is to improve the entrepreneurship education includes promoting the spirit of entrepreneurship through education in the classroom, field work, and seminars

    ISLAMIC ECONOMICS AND PARTIAL–TOTAL RELIGIOSITY: A Case Study of Majlis Taklim in Banjarmasin

    No full text
    In Banjarmasin, most of majlis taklim are dominated by the study of sufism. If there is a discussion of fiqh (Islamic jurisprudence), it is more inclined about fiqh al-‘ibâdah (fiqh of worship). Meanwhile fiqh al-mu‘âmalah (fiqh of social interaction) is not a study that is considered important, so that the majlis taklim by the study fiqh al-mu‘âmalah are few. Based on participant observation, there are two majlis taklims who carry out da’wa of islamic economics through the study fiqh al-mu‘âmalah, they are Darul Ma‘arif and Ar-Rahmat. Using interactive data analysis, this field research indicates that the two majlis taklims carry out da‘wa of islamic economics by presenting fiqh al-mu‘âmalah contemporary material through a discussion of mu‘âmalah which is associated by economic issues and modern financial. Considering that study fiqh al-mu‘âmalah is still few, it is necessary to initiate transformative da‘wa as an effort to build a comprehensive Islamic paradigm including worship and social interaction, so that the partial religiousity phenomenon in Banjarmasin become a total religiousity.[Majlis taklim di Kota Banjarmasin didominasi materi pengajian sufism. Jika ada pembahasan fikih, ia lebih cenderung kepada pembahasan fikih ibadah. Sedangkan fikih muamalah tidak menjadi kajian yang dianggap penting, sehingga majlis taklim dengan kajian fikih muamalah (fikih ekonomi syariah) terbatas. Berdasarkan observasi partisipan, ada dua majlis taklim yang melaksanakan dakwah ekonomi syariah melalui pengajian fikih muamalah, yaitu Majlis Taklim Darul Ma‘arif dan Majlis Taklim Ar-Rahmat. Penelitian lapangan yang menggunakan analisis data interaktif ini menunjukkan bahwa dua majlis taklim tersebut melaksanakan dakwah ekonomi syariah dengan penyajian materi fikih muamalah kontemporer melalui pembahasan muamalah yang dikaitkan dengan isu-isu ekonomi dan keuangan modern. Karena pengajian fikih muamalah masih sedikit, dakwah transformatif perlu digagas sebagai upaya membangun paradigma Islam komprehensif yang mencakup ibadah dan muamalah, sehingga fenomena religiusitas parsial di Banjarmasin berubah menjadi religiusitas total]

    ISLAMIZATION, SHIA, AND IRAN: The Historical Background of Shia-Iran Sensitive Issues

    No full text
    After the Syrian civil war broke out in the year 2011, many news outlets around the world have accused the Iranian Shia regime of interfering in the region by means of promoting sectarian violence. The chain of issues can be tracked back to emergence of Iran as an Islamic Republic in 1979 after which many countries including Pakistan and Indonesia feared revolutions like Iran. This resulted in negative perceptions of the Iranian regime. This Research shows that negative perceptions about the current Iranian regime among many Sunnite-Majority countries exist because of past conflicts between the Sunnite and the Shia. Islamization of present-day Iran or Persia in the past along with spread of Islam in Iran by Arabs in the early days of Islam has always caused conflicts between Arabs and Persians e.g. Shiasization of Persia under Shah Ismail I of Safavid Dynasty and atrocities against Sunnis.[Setelah perang saudara Suriah pecah pada tahun 2011, banyak outlet berita di seluruh dunia menuduh rezim Syiah-Iran mencampuri wilayah tersebut dengan cara mempromosikan kekerasan sektarian. Rantai masalah dapat dilacak kembali pada kemunculan Iran sebagai Republik Islam pada tahun 1979 setelah banyak negara, termasuk Pakistan dan Indonesia, takut pada revolusi seperti Iran. Ini menghasilkan persepsi negatif tentang rezim Iran. Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi negatif tentang rezim Iran saat ini di antara banyak negara mayoritas Suni ada karena konflik masa lalu antara Suni dan Syiah. Islamisasi Iran di masa kini atau Persia di masa lalu yang bersamaan dengan penyebaran Islam di Iran oleh orang Arab di masa awal Islam selalu menyebabkan konflik antara orang Arab dan Persia seperti Syiasisasi Persia di bawah Shah Ismail I dari Dinasti Safawi dan kekejaman terhadap orang-orang Suni

    Tahlîl al-Akhthâ' al-Imlâiyyah fî Kitâbati Hurûf al-Hamzah li Thullâbi al-Mubtadiîn Wihdah al-Lughah al-Nâsyiîn (Wulan) Bima'had al-Nâsyiîn al-Islâmiy Jrujugan Larangan Pamekasan

    No full text
    This paper discusses the errors that occur in writing hamzah letters and the factors that influence the errors in writing hamzah. This study aims to find an Error Analysis in writing hamzah that occurs in elementary students at An-Nasyi'in Islamic boarding school. In this study, researchers used qualitative research methods. In collecting data, researchers used instruments of observation, interviews, and documentation. Analysis of the data used is the Error Analysis with three stages, namely, identification of errors, interpretation of errors, and correcting errors. The results showed that: First, errors in writing hamzah occur in six aspects, namely: writing hamzah at the beginning of a word, in the middle of a word, at the end of a word, writing hamzah over a letter, writing hamzah over nibrah, and in writing hamzah washal. The most common mistake is in writing hamzah at the beginning of a word; Second, the factors that influence the error in writing hamzah, namely: excessive generalization, lack of understanding the rules of writing hamzah, lacking in practicing the rules of writing hamzah

    Kepemimpinan dalam Pembelajaran Integratif Pada Madrasah Berbasis Pesantren di Kabupaten Jember

    Get PDF
    Keberhasilan madrasah tidak dapat dilepaskan dari peran kepala madrasah sebagai pemimpin pembelajaran, karena kepala madrasah memiliki pengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di madrasah. Keunikan yang ditemukan pada pemimpin di pesantren Nurul Islam 1 Jember dan pesantren Al-Qodiri 1 Jember yang telah berinisiatif untuk mengembangkan sistem pembelajaran integratif pada lembaga madrasah formal yang dinaunginya secara lebih kreatif, inovatif, dan kompetitif. Penelitian ini dirancang dengan metode kualitatif. Penentuan informan yang dipilih dengan teknik purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumenter. Prosedur analisis data melalui tahapan data condensation, data display, dan conclusion drawing. Sedangkan keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini yakni pemimpin madrasah di pesantren Nurul Islam 1 Jember dan Al-Qodiri 1 Jember telah mengembangkan pembelajaran integratif yang memadukan antara kurikulum nasional dan kurikulum lokal pesantren; antara kegiatan pembelajaran di madrasah dan di pesantren; antara pembelajaran Kitab Kuning dan mata pelajaran umum, serta antara proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Temuan penelitian ini menunjukkan model pembelajaran di madrasah bersifat integratif delegatif berbasis pesantren.(Madrasah's success cannot be separated from the role of headmaster as a learning leader, because of the headmaster influences on improving the quality of learning in the madrasah. The uniqueness of leaders in Pesantren Nurul Islam 1 Jember and Pesantren Al-Qodiri 1 Jember who have developed an integrative learning system at formal educational institutions in a creative, innovative, and competitive manner. This research used a qualitative method. The determination of informants used by the purposive technique. Data collection techniques used in this study used interview, observation, and documentary method. Several activities in data analysis were: data condensation, data display, and conclusion drawing or verifications. Data validation uses source triangulation and method triangulation. This study shows leaders at Pesantren Nurul Islam 1 Jember and Pesantren Al-Qodiri 1 Jember have developed integrative learning that combines the national curriculum and local curriculum of pesantren; between learning in madrasah and pesantren; between learning the Kitab Kuning and general subjects, and between planning, implementing, and evaluating learning. The novelty of this research is the integrative learning based on pesantren in madrasah)

    AKTUALISASI BAHASA JAWA YOUTUBER UPAYA PEMERTAHANAN BAHASA JAWA PADA MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menentukan bentuk pemertahanan bahasa Jawa dan yang sesuai dengan masa pandemi Covid-19. Data dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan metode simak. Analisis data dilakukan melalui dua prosedur, yaitu (1) analisis selama proses pengumpulan data dan (2) analisis setelah pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan 1)bahwa bentuk pemertahanan bahasa Jawa yang telah diupayakan pemerintah melalui media massa Televisi dan media cetak; pembelajaran di kelas dan; kegiatan ilmiah maupun nonilmiah berupa lomba festival, seminar dan lokakarya perlu beradaptasi dengan kedaan saat ini; 2) youtuber dengan konten berbahasa Jawa meraih kusuksesan dengan pengikut yang banyak; 3) lomba konten youtube berbahasa Jawa menjadi upaya alternative yang menjanjikan, jangkauan yang luas dan berbiaya murah.

    STUDI STILISTIKA TERHADAP TONGKAT NABI MUSA AS DI DALAM ALQURAN

    Get PDF
    Al-Qur’an menggunakan tiga lafal yang berbeda dalam mengungkapkan makna ular yang terdapat dalam kisah Nabi Musa, yakni ẖayyah, tsu῾bân dan jânn. Di satu sisi al-Qur’an menjelaskan bahwa tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular yang sebenarnya (QS. al-A῾râf [7]: 107). Sementara di sisi lain, tongkat tersebut, disebutkan, berubah menyerupai ular (QS. al-Naml [27]: 10). Penelitian ini bertujuan mengungkapkan hakikat tongkat Nabi Musa, mengkaji lafal ‘ashâ dan lafal-lafal lain yang bermakna ular dalam kisah Nabi Musa as. beserta implikasinya berdasarkan teori diksional-leksikal. Diksional-leksikal merupakan salah satu cabang stilistika di mana diksional adalah pemilihan kata yang sesuai agar cocok dengan konteks yang dijelaskan, sedangkan leksikal adalah makna dasar suatu kata. Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistik dan termasuk penelitian tematik konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tongkat Nabi Musa as. pada hakikatnya adalah sebuah kayu bersifat keras dan kokoh sehingga dapat membantunya dalam hal apapun. Al-Qur’an memilih diksi ‘ashâ karena istilah tersebut merujuk pada tongkat yang memang digunakan sebagai tumpuan ketika berjalan. Diksi tsu῾bân, sebaliknya, dipilih ketika Musa menunjukkan kekuasaan Allah di hadapan Fir῾aun, karena diksi tersebut (makna leksikal: sâla/jarâ) bermakna ular jantan yang besar, gemuk, panjang tapi tidak gesit. Sementara itu, ketika menerima mukjizat di Bukit Sinai, al-Qur’an memilih diksi ẖayyah karena ia termasuk jenis ular yang besar dan gesit) dan jânn (ular kecil tapi gesit; makna leksikal: satr), karena perubahan tongkat tersebut tertutup dari keramaian manusia. Lafal tsu῾bân bersanding dengan mubîn karena merujuk pada ular berbentuk aliran air ke dalam lembah dan terlihat jelas di hadapan Fir῾aun. Lafal ẖayyah bersanding dengan tas῾â karena ular tersebut berjalan dengan gesit dan mencari kehidupan. Lafal jânn bersanding dengan tahtazzu karena ular tersebut mempunyai gerakan gesit. Lafal jânn menjadi bayân lafal ẖayyah dalam kegesitannya, karena dua lafal tersebut digunakan dalam satu peristiwa. Sehingga tongkat Nabi Musa benar-benar berubah menjadi ular, bukan menyerupai ular

    STUDI MAQÂSHID AL-QUR’ÂN SURAH AL-NISÂ’: 1-5 MENURUT SHIDDÎQ HASAN KHÂN DALAM KITAB FATH AL-BAYÂN FÎ MAQÂSHID AL-QUR’ÂN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap maqâshid al-Qur’ân menurut Hasan Khân. Karena luasnya medan penelitian, penulis mengambil sampel sebagai spesifikasi, yaitu surah al-Nisâ’[4]: 1-5. Spesifikasi tersebut dipakai penulis untuk menelisik maqâshid al-Qur’ân menurut Hasan Khân dari tiga aspek: ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis, yakni mendeskripsikan penafsiran Hasan Khân, serta menganalisis konsep maqâshid al-Qur’ân dalam tafsirnya. Ada tiga rumusan masalah utama dalam penelitian ini: apa maksud maqâshid al-Qur’ân menurut Shiddîq Hasan Khân, bagaimana aplikasi metodologisnya, serta apa implikasi dari konsep maqâshid al-Qur’ân menurut Shiddîq Hasan Khân dalam tafsir Fath al-Bayân fî Maqâshid al-Qur’ân surah al-Nisâ’ [4]: 1-5. Melalui penelitian ini, lanskap maqâshid al-Qur’ân menurut Hasan Khân teruraikan, tidak hanya bahwa penafsirannya terhadap surah al-Nisâ’ [4]: 1-5 memuat disiplin maqâshid, namun juga keterlibatan Hasan Khân terhadap spektrum dinamika maqâshid, serta sumbangsih Hasan Khân terhadap diskursus maqâshid al-Qur’ân

    NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SENI KALIGRAFI KARYA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH IAIN PONOROGO

    No full text
    Setiap karya seni pada umumnya memiliki nilai khusus yang terkandung disetiap ide penciptaannya, bisa berupa nilai keindahan, nilai pendidikan, teknik pembuatan dan lain sebagainya. Kaligrafi islam merupakan salah satu media da’wah yang memiliki nilai pendidikan. Oleh karena itu artikel ini ingin mengulas hasil karya kaligrafi mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo dalam mata kuliah Pembelajaran Seni dan Budaya di Madrasah Ibtidaiyah. Penulisan ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Penulis mengolah data dimulai dengan studi pustaka, merumuskan tema, membuat kata kunci dan merumuskan hasil analisis kedalam bentuk deskriptif. Kesimpulan hasil observasi menunjukkan bahwa karya kaligrafi mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo bertemakan lafadz Asmaul Husna dan Ayat-ayat suci Al-Qur’an memiliki nilai-nilai pendidikan yang terkandung didalamnya. Hal ini bisa dilihat dari pemilihan lafadz, arti lafadz, pemilihan khat, pemilihan warna dan teknik pewarnaan yang digunakan. In general, each work of art has an exceptional value contained in each of its evaluation ideas. It can be beauty value, educational value, manufacturing techniques and so forth. Islamic calligraphy is one of the missionary endeavour media that has educational value. Therefore, this article would like to review the calligraphy works of students of the Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education department State Islamic Institute of Ponorogo in the Arts and Culture Learning at Madrasah Ibtidaiyah course. This study is descriptive qualitative. It is started with reviewing the literature, formulating the theme, creating keywords and formulating analysis results in descriptive forms. The conclusion of observations on the calligraphy works of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education department State Islamic Institute of Ponorogo students with the theme of Asmaul Husna and the holy verses of the Qur'an has educational values contained therein. This can be seen from the word selection, word meaning, line selection, colour selection, and colouring techniques used

    Learning Psychological Overview of Kitab Kuning Teaching Learning (Study on Pondok Pesantren Al-Is’af Kalabaan Guluk-Guluk Madura)

    Get PDF
    Pesantren (Islamic boarding school) is the traditional Islamic educational institution. Kiai as the leader of pesantren has an authority in managing, choosing the education system, curriculum (manhaj) that will be used, and also kinds of text books that will be used in teaching and learning process.  Generally, Kiai uses Kitab Kuning (KK, yellow books) also called classical Islamic books, as the material of teaching-learning in pesantren. This paper aims at examining teaching-learning of KK in pesantren. The research method of the study is qualitative . The results of the reseach are that 1) there are levels of learning material KK in line with cognitive development, 2) the pesantren applied the prerequisite knowledge, 3) the pesantren applied the methods of teaching learning, 4) the pesantren applied the tutorial of KK teaching learning.

    1,115

    full texts

    1,222

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    STAIN Pamekasan Jurnal Online (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri / State College of Islamic Studies Pamekasan) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇