Jurnal Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang
Not a member yet
    389 research outputs found

    STRATEGI AKOMODATIF KOMUNITAS TENGGER DALAM MEMPERTAHANKAN IDENTITAS KEAGAMAANNYA

    Get PDF
    Tengger sebagai entitas subkultur Jawa memiliki sistem religi lokal Budho Tengger. Religi ini berbasis sinkretisasi Hindu-Budha, khas hasil interaksi masyarakat dengan lingkunganya hingga terbentuk sistem religi lokal. Tulisan ini berusaha merekonstruksi perubahan yang terjadi pada religi lokal Tengger di tengah tekanan perubahan sosial karena kebijakan pemerintah dalam bidang agama. Masyarakat Tengger mengidentifikasi dirinya sebagai penganut agama Hindu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama lokal Tengger mampu mempertahankan eksistensinya dengan mengakomodasi kebijakan keagamaan dari pemerintah. Tokoh-tokoh Tengger melakukan kompromi dengan memasukkan lembaga dukun Tengger dalam lembaga keagamaan Hindu, PHDI, sehingga sistem agama lokal Tengger secara subtansi masih tetap lestari dan hidup sebagai identitas masyarakat Tengger. Kata kunci: Agama lokal Tengger, perubahan sosial, akomodasi, identitas.

    SYAŢAḤAT KAUM SUFI (Sebuah Telaah Psikologis)

    Get PDF
    Penelitian ini menitikberatkan pada telaah atas ungkapan syaţaḥat kaum sufi. Ungkapan ini seakan-akan sufi memposisikan diri sebagai Tuhan. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan analisis isi sehingga diperoleh temuan sebagai berikut: seorang sufi mengalami keadaan syaţaḥat karena kuatnya emosi dan ekstase spiritual yang sangat bergejolak yang disebut wajd. Karena mengalami pengalaman penyatuan diri (itthād), sufi sampai pada keadaan mabuk (sakr), yang diikuti sinyal-sinyal ketuhanan dalam dirinya yang mengajak pada penyatuan diri sehingga dia memposisikan diri sebagai Tuhan; sampai pada hilangnya kesadaran diri sebagai manusia. Kata kunci: syaţaḥat, ekstase, psikologi, kaum sufi

    DERADIKALISASI AGAMA MELALUI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DAN INKLUSIVISME (Studi Pada Pesantren al-Hikmah Benda Sirampog Brebes)

    Get PDF
    Radikalisme   agama   menjadi   terminologi   yang   senantiasa   menarik   diperbincangkan. Berbagai upaya dilakukan oleh sejumlah pihak, untuk menangkal paham radikal. Radikalisme agama tidak bisa dihilangkan, tetapi dapat diminimalisir. Salah satu upaya deradikalisasi agama adalah melakukan proses pemahamanan dan pembentukan pola pikir, yakni dengan menanamkan   niilai  multikulturalisme   dan  inklusivisme   melalui  pendidikan   pesantren. Salah satu pesantren yang mendidik santri-santri  secara inklusif dan menanamkan  nilai- nilai multikulturalisme adalah pesantren Al-Hikmah Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah. Pesantren ini mendidik santri untuk tafaqquh fiddin melalui pengajaran kitab kuning dan pendidikan formal. Pesantren Al-Hikmah merupakan salah pesantren yang mempunyai pengaruh kuat di masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan dengan menggunakan pendekatan fungsionalisme struktural Parsons dengan kerangka fungsi adaptation (adaptasi), integration (integrasi), goal attainment (pencapaian tujuan), dan litency (pemeliharaan pola). Adapun metode analisisnya menggunakan metode deskriptif-analitis. Hasil penelitian ini adalah bahwa pendidikan multikultural dan inklusivisme di pondok pesantren al-Hikmah Benda dilakukan melalui pengajaran dan pendidikan yang tidak berdiri sendiri pada satuan pelajaran tertentu. Implementasinya adalah dengan menggunakan metode pembiasaan, ceramah, diskusi, demonstrasi, kisah, dan keteladanan. Sejumlah nilai yang diajarkan adalah   berbaik sangka, kebersamaan,  kesederajatan,  saling menghargai, menjauhkan sikap prejudice terhadap pihak lain, kompetisi dalam kebaikan,  kejujuran, dan memberi maaf kepada orang lain.Kata kunci: radikalisme, multikulturalisme, inklusivisme, pondok pesantren, metode pembelajaran, budaya damai

    PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH AFEKTIF MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian ranah afektif mata pelajaran Aqidah Akhlak dan menyusun panduan tentang instrumen   penilaian ranah afektif yang teruji valid dan reliabel. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah R and D dengan mengadaptasi prosedur pengembangan dari Borg dan Gall tanpa tahapan yang terakhir, yaitu diseminasi dan implementasi. Analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif, yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji generalisabilitas antar rater. Pengembangan instrumen menghasilkan sebuah produk yang berupa buku Panduan Instrumen Penilaian Afektif. Buku panduan memuat instrumen angket skala sikap, instrumen observasi, dan instrumen wawancara. Hasil uji empiris di lapangan menghasilkan item- item pernyataan yang valid dan mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi. Buku panduan dapat dimanfaatkan oleh guru dalam melakukan penilaian afektif yang lebih obyektif dan komprehensif sehingga menghasilkan penilaian yang lebih bermakna. Kata kunci: instrumen penilaian; penilaian afektif; aqidah akhlak

    DINAMIKA PENDIRIAN GEREJA KRISTEN SONGKA DAN GEREJA TORAJA JEMAAT MARANNU DI KOTA PALOPO

    Get PDF
    Dinamika pendirian rumah ibadat di Kota Palopo menarik untuk dikaji secara mendalam. Pembukaan pemukiman perumahan-perumahan baru bagi penduduk di Kota Palopo, di satu sisi merupakan kebutuhan mendasar bagi penduduk kota tersebut. Akan tetapi di sisi lain, tumbuh dan berkembangnya pemukiman baru tersebut memunculkan gesekan baru terkait pendirian rumah ibadat. Penelitian dengan pendekatan deskripsi kualitaif ini menemukan tiga temuan utama. Pertama, dalam pendirian rumah ibadat terjadi persaingan antara penduduk muslim dan penduduk   muslim dan non muslim. Kedua, terbitnya PBM No 9 dan 8 Tahun 2006 belum mampu secara tuntas menyelesaikan persoalan pendirian rumah ibadat dan hal ini berpotensi menjadi konflik antar pemeluk agama. Ketiga, pendirian gereja masih menyisakan persoalan, baik gereja yang berdiri sebelum PBM lahir maupun gereja yang berdiri setelah regulasi PBM tersebut digulirkan.Kata kunci: Rumah Ibadat, Gereja Kristen Songka, Gereja Toraja,  PBM No 8 dan 9 tahun 2006

    AKTUALISASI AJARAN KONFUSIANISME DALAM MEMBANGUN NASIONALISME ETNIS TIONGHOA (Perspektif Etnis Tionghoa Surakarta)

    Get PDF
    Etnis   Tionghoa   sering   mendapat   stigma   negatif   sebagai   warga   negara Indonesia,  karena     dianggap  kurang  memiliki  rasa  nasionalisme  terhadap NKRI. Etnis Tionghoa dianggap memiliki kecenderungan mempertahankan ajaran Konfusianisme yang berbeda dengan keyakinan masyarakat lokal, meskipun telah lama mukim di Indonesia. Fenomena tersebut berusaha diteliti dengan menggunakan paradigma kualitatif-fenomenologi untuk mengungkap kontekstualisasi ajaran Konfusianisme dalam membangun nilai-nilai nasionalisme. Hasil kajian menunjukkan bahwa ajaran Konfusianisme memuat nilai-nilai cinta tanah air sejak kecil, bermula dari penanaman moral yang luhur, berbakti pada orang tua, leluhur, dan hormat kepada orang yang lebih tua. Proses aktualisasi nilai-nilai cinta tanah air dalam Konfusianisme adalah penguatan moral generasi muda agar tidak mudah terkikis oleh perilaku yang merusak tatanan sosial dan tatanan bernegara dan penguatan integrasi etnis Tionghoa dalam kerangka NKRI dengan struktur masyarakat yang majemuk.Kata kunci: Etnis Tionghoa, Konfusianisme, kontekstualisasi, aktualisasi, nasionalisme

    ESENSI DAKWAH WAYANG KULIT BANJARDALANG IDERUS (Studi Transkripsi Pementasan Tahun 2009 di Martapura)

    Get PDF
    Tulisan ini merupakan hasil analisis teks transkripsi pementasan wayang kulit Banjar Dalang Iderus. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode semiotik didapatkan hasil bahwa wayang kulit Dalang Iderus dapat mewakili eksistensi wayang kulit dakwah yang ada di Banjar. Beberapa nilai dakwah yang dapat diambil dari transkripsi wayang tersebut di antaranya adalah penjelasan tentang pentingnya ucapan salam, pentingnya meluruskan niat dalam menuntut ilmu, pengetahuan tentang bismillah, sikap antara anak terhadap orang tua, dan sikap antara pejabat dengan  rakyat  biasa.  Aspek  dakwah  yang  tidak  langsung  berupa  ucapan,  tetapi dapat diamati secara visual (dalam video rekaman wayang) juga banyak ditemukan, misalnya saat membicarakan hal yang tabu yang tidak pantas untuk didengar pihak ketiga, hendaknya dibicarakan di ruangan yang berbeda.Kata kunci: Wayang kulit, Banjar, Semiotik, Dalang Ideru

    KUALITAS BUTIR SOAL PAI PADA UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

    Get PDF
    Tes yang berkualitas harus memiliki kemampuan untuk membedakan peserta tes yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dan rendah. Oleh karena itu, merancang sebuah tes harus mengacu pada teori dan prosedur yang tepat. Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas butir soal PAI yang diujikan pada USBN Tahun Pelajaran 2013/2014. Data diperoleh melalui lembar jawab peserta didik kelas XII SMAN 1 Ungaran yang berjumlah 228 lembar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal PAI paket A memiliki kualitas lebih baik dibanding paket B. Paket soal A dan B masing- masing hanya memiliki 4% butir dengan taraf kesukaran yang baik. Indeks daya pembeda yang baik hanya dicapai oleh 18% butir pada soal A dan 10% butir pada soal B. Hal ini berarti bahwa jika diujikan pada SMAN 1 Ungaran, kualitas butir soal PAI masih perlu diperbaiki. Secara umum hasil ini belum merepresentasikan kualitas butir soal PAI pada USBN tahun 2013/2014 karena data diperoleh hanya dari satu sekolah. Kata kunci: PAI, kualitas butir soal, indeks daya pembeda, taraf kesukaran, SMAN-1 Ungaran

    RELASI AGAMA DAN BUDAYA DALAM HUBUNGAN INTERN UMAT ISLAM

    Get PDF
    Umat  Islam  di  Indonesia  secara  sosial  terpilah  dalam  berbagai  konfigurasi  sosial seperti etnisitas, aliran pemikiran, oganisasi keagamaan, dan sebagainya. Penelitian ini mengungkapkan dinamika hubungan intern umat Islam dala konteks relasi agama dan budaya. Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ini dilakukan di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Tengah. Dinamika hubungan intern umat Islam di tiga wilayah ini menunjukkan tiga pola relasi, yaitu relasi agama dan tradisi lokal, relasi agama dan etnisitas, serta relasi agama dan pemikiran keagamaan. Dalam ketiga relasi tersebut kohesi sosial yang paling kuat dalam hubungan intern umat Islam adalah relasi agama dan tradisi lokal. Sementara dua bentuk relasi lainnya masih menyisakan interaksi dissosiatif  pada hubungan intern umat Islam. Relasi agama dan budaya dapat dijadikan strategi dalam upaya membanun kerukunan intern umat beragama secara umum. Kata kunci: Relasi sosial, Islam, agama, budaya

    267

    full texts

    389

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇