Subsidized housing is one of the government programs aimed at low-income people to have a decent home at an affordable price and credit scheme. Kupang City, East Nusa Tenggara is one of the places where the subsidized housing program is implemented. Several developers in Kupang City have developed the concept of growing houses so that residents can adjust home design according to their needs. This independent process has resulted in various development models of subsidized housing which are thought to reflect the priority needs and capacities of the local people. This research topic is very meaningful for developers and the government to optimize the subsidized housing program in the future. This research uses descriptive-qualitative methods with data collection techniques in the form of field observations, interviews, and documentation. Through this research it is known that the development of subsidized housing independently requires a variety of systematic processes, including the addition of space related to the basic activities of residents, to the addition of elements related to the aesthetic and safety of the house.Rumah subsidi menjadi salah satu program pemerintah yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak huni dengan harga dan skema kredit yang terjangkau. Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu tempat dilaksanakannya program rumah subsidi tersebut. Beberapa pengembang (developer) di Kota Kupang telah mengembangkan rumah subsidi dengan konsep rumah tumbuh agar dapat dikembangkan oleh penghuninya sesuai kebutuhan. Dalam mengembangkan rumahnya, penghuni melakukan secara mandiri melalui proses tertentu sehingga menghasilkan keragaman pengembangan rumah subsidi di Kota Kupang. Proses pengembangan rumah tersebut menarik untuk diteliti, karena diduga mencerminkan prioritas kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan rumahnya. Dengan demikian, dapat dijadikan masukan bagi pengembang dan pemerintah untuk pengembangan rumah subsidi yang lebih optimal di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dipahami bahwa pengembangan rumah subsidi secara mandiri melalui pelbagai proses yang sistematis, dari proses awal yaitu penambahan ruang yang terkait dengan aktivitas dasar penghuni, hingga penambahan elemen yang terkait dengan keamanan dan keindahan tampilan rumah