PENGGUNAAN ANALISIS JARINGAN SOSIAL UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENGARUH PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM TATA KELOLA PASAR TRADISIONAL DI KOTA TANGERANG SELATAN, INDONESIA

Abstract

Persoalan rendahnya mutu pasar tradisional tampaknya bersumber dari persoalan tata kelola. Hal tersebut diindikasi oleh banyaknya para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat, baik formal maupun nonformal. Banyaknya pemangku kepentingan yang terlibat berdampak pada kompleksitas masalah yang dihadapi dan kesulitan pengambilan solusi kebijakan yang tepat tentang siapa aktor yang paling bertanggungjawab atas persoalan pasar tradisional. Atas dasar masalah tersebut, artikel ini berupaya menginvestigasi aktor-aktor yang terlibat dalam tata kelola pasar tradisional beserta jaringannya dan menguji siapa aktor yang paling berperan dalam jaringan tersebut. Hasil investigasi menunjukkan, terdapat 13 aktor yang terlibat antara lain: dinas perindustrian dan perdagangan, dinas perhubungan, dinas kebersihan, petugas parkir, oknum polisi/TNI, oknum anggota DPR/DPRD, pengguna kios/lapak, satpam, preman, warga sekitar, petugas parkir, PKL, dan pengelola pasar

    Similar works