PESANTREN MANDIRI PANGAN, PROGRAM PELATIHAN OPTIMASI PEMANFAATAN LAHAN KRITIS BERBASIS PERTANIAN TERPADU DI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH GUNUNGKIDUL

Abstract

Abstrak: Ketersediaan lahan non produktif di PP. Al Hikmah merupakan potensi yang harus dimanfaatkan secara optimal. Lahan non-produktif tersebut akan dioptimalkan untuk produksi pangan berbasis pertanian terpadu. Sistem pertanian terpadu yang akan diterapkan adalah metode hidroganik yaitu suatu metode yang menggabungkan budidaya tanaman pangan dengan budidaya ikan air tawar. Tahapan pelaksanaan program disusun berdasarkan skala prioritas terhadap permasalahan yang dihadapi mitra. Dalam pelaksaan program, tim pelaksana program melakukan beberapa perubahan tahapan pelaksanaan program. Hal ini disebabkan terjadinya status darurat pandemik Covid-19. Program telah mampu meningkatkan optimalisasi pemanfaatan lahan non produktif seluas 500 m2 atau setara dengan 45,5% dari lahan non produktif milik PP Al Hikmah. Operasionalisasi instalasi hidroganik, memungkinkan mitra memproduksi bahan pangan secara mandiri dan menghemat pengeluaran belanja pangan santri berasal dari produksi tanaman padi dan lele. Taksasi produksi padi mencapai 36 kg / periode produksi, sementara produksi lele mencapai 208 kg dengan nilai total mencapai Rp. 5.015.333,-. Dampak social yang diperoleh mitra dengan adanya peningkatan pemanfaatan lahan non produktif adalah mewujudkan visi mitra yaitu mencetak generasi yang Taqwa, Kreatif dan Mandiri.Abstract: The non-productive arena in PP Al Hikmah is a potential that must be utilized optimally. The non-productive land will be optimized for integrated agriculture-based food production. The integrated agricultural system that will be applied is the hydroganic method, which is a method that combines food crop cultivation with freshwater fish cultivation. The program implementation stages are arranged based on a priority scale on problems related to partners. In the implementation program, the implementing team carries out several stages of the program implementation stages. This was caused by the emergency status of the Covid-19 pandemic. Operationalization of rainwater and hydroganic harvesting installations. The program has been able to increase the optimization of non-productive land use covering an area of 500 m2 or the equivalent of 45.5% of the non-productive land belonging to PP Al Hikmah. Operationalization of hydroganic installations, enabling partners to produce food independently and provide food expenditures for students from rice and catfish production. Piano production of rice reached 36 kg / production period, while production reached 208 kg with a total value of Rp.5,015,333, -. The social impact obtained by partners by increasing the use of non-productive land is realizing a vision that creates a Taqwa, Creative and Independent personality.

    Similar works