Penelitian inidilatarbelakangi rendahnya pemecahan masalah matematis siswa pada materi pecahan. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Problem Solving dan menemukan peningkatan pemecahan masalah matematis siswa, aktivitas siswa, dan keterampilan mengajar guru pada mata pelajaran Matematika materi pecahan kelas V SD 1 Kaliwungu.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD 1 Kaliwungu dengan subjek penelitian 23 siswa. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus yang terdiri dari 3 pertemuan di setiap siklusnya. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model Problem Solving berbantuan media roda pecahan. Sedangkan variabel terikatnya yaitu pemecahan masalah matematis siswa, aktivitas siswa, dan keterampilan mengajar guru. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif deskriptif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi pecahan yang cukup signifikan dari prasiklus 58%, siklus I 60% dan siklus II 77%. Aktivitas siswa siklus I 62% (perlu bimbingan) dan siklus II 75% (cukup). Keterampilan mengajar guru siklus I 64% (baik)dan siklus II 76% (baik). Dengan demikian penerapan model pembelajaran problem solving berbantuan media roda pecahan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, keterampilan guru mengajar, dan aktivitas siswa pada SD 1 Kaliwungu. Saran bagi guru dan sekolah, model problem solving dapat diterapkan pada pembelajaran lain yang sesuai. Hal lainnya perlunya mempersiapkan rancangan yang matang
