ABSTRAK
Konflik adalah suatu tindakan salah satu pihak yang berakibat
menghalangi, menghambat, atau mengganggu pihak lain dimana hal ini dapat
terjadi antar kelompok masyarakat ataupun dalam hubungan antar pribadi. Sering
kali konflik ini dimulai dengan hubungan pertentangan antara dua atau lebih etnik
(individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa memiliki, sasaran-sasaran
tertentu namun diliputi pemikiran, perasaan, atau perbuatan yang tidak sejalan.
Integrasi sosial dilihat dari sisi sosiologis ialah suatu proses penyesuaian diantara
unsur-unsur sosial yang saling berbeda seperti norma, nilai, pranata, sistem religi,
peranan sosial, lembaga sosial dan lain-lain. Etnis adalah kelompok manusia yang
terikat oleh kesadaran dan identitas sering kali dikuatkan oleh kesatuan bahasa,
dalam penelitian ini antar etnis Tionghoa dan Lampung. Masalah dari penelitian
ini adalah : Bagaimana konflik antar etnis Tionghoa dan etnis Lampung di Pekon
Lintik Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat?, Bagaimana integrasi
sosial antar etnis Tionghoa dan etnis Lampung di Pekon Lintik Kecamatan Krui
Selatan Kabupaten Pesisir Barat?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
konflik antar etnis Tionghoa dan etnis Lampung di Pekon Lintik Kecamatan Krui
Selatan Kabupaten Pesisir Barat dan integrasi sosial antar etnis Tionghoa dan
etnis Lampung di Pekon Lintik Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan (field research) kemudian pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga teknik yaitu observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Subjek penelitian adalah masyarakat etnis Tionghoa dan etnis
Lampung yang tinggal bersama di Pekon Lintik Kecamatan Krui Selatan
Kabupaten Pesisir Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan Konflik-konflik
kesalahpahaman antar etnis diakibatkan kurangnya komunikasi antar etnis-etnis
tersebut, adanya sikap prasangka, Adanya perasaan dan emosi yang telah mereka
pendam dari konflik-konflik sebelumnya menimbulkan tindakan irasional yang
mebuat pihak dari etnis Tionghoa tersalahkan. Adapun bentuk penyelesaian yaitu
melalui mediasi, penyelesaian konflik yang dipakai menggunakan mediator yang
diundang untuk menengahi sengketa. Kebersamaan masyarakat Krui Selatan antar
etnis Tionghoa dan Lampung dapat terlihat dari beberapa kegiatan seperti saling
gotong royong, Perbuatan toleransi dengan tidak membedakan mereka berasal
dari suku manapun membuat kehidupan bermasyarakat menjadi rukun dengan
saling menghadiri atau bersilahturahmi disetiap acara yang ada diadakan di
Kecamatan Krui Selatan baik dari etnis Tionghoa maupun etnis Lampung. Saling
membantu dan tolong menolong dalam gotong royong, tolerasi, sikap saling
menghargai sesama masyarakat yang tinggal satu daerah merupakan contoh
integrasi sosial yang harus tetap dijaga kebersamaannya sehingga terciptanya
masyarakat yang damai dan harmonis saling hidup berdampingan tanpa
membeda-bedakan.
Kata kunci : Konflik, Integrasi Sosial dan Etni