Redesain Permukiman Kumuh dengan Memanfaatkan Potensi Lokal di Kawasan TPA Suwung Denpasar

Abstract

TPA Suwung yang merupakan tempat pembuangan akhir terbesar di Bali menyisakan masalah di luar permasalahan sampahnya yaitu permukiman warga sekitarnya yang mayoritas menggantungkan hidupnya dari tumpukan-tumpukan sampah yang ada. Warga sekitar tinggal di lahan dekat TPA dengan rumah seadanya, kekumuhan tersebut melahirkan permasalahan bagi kesehatan bagi mereka yang tinggal di dalamnya. Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup warga yang tinggal di kawasan tersebut dengan cara meningkatkan kualitas hunian mereka menjadi layak dan sehat. Arsitektur berperan menghadirkan sebuah rancangan yang dapat memanusiakan manusia dengan mengakomodasi dan memfasilitasi kegiatan sehari-hari penggunanya. Berkaitan dengan hal tersebut obyek rancang pada kawasan ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan penghuninya dengan memperhatikan konteks yang berada di Bali. Di mana perancangan memperhatikan lokalitas budaya dari konteks dan menggunakannya sebagai pendekatan merancang dengan metode reinterpretasi tradisi. Hasil rancangan adalah aplikasi konsep sanga mandala dan tri mandala pada hunian, zoning site dan workshop yang memanfaatkan sampah. ======================================================================================================== TPA Suwung is the biggest final disposal in Bali that leaves a problem beyond its waste problem. The problem is the settlements that arise because of the surrounding people who rely on their lives from the piles of garbage. The people live in their unfit houses, the slums cause health problems to whom lives there. Efforts are being made to improve the quality of their dwellings become viable and healthy. The role of architecture is to present a design that can humanize humans by accommodating and facilitate the daily activities of its users. Related to that point, the design object in this region has a function to fill up the user needs by taking notice of the context that located in Bali. Which is the design take notice of the local culture from the context and use it for the design approach with a culture reinterpretation method. The result is an application of sanga mandala and tri mandala concept in the houses, site zoning and workshops those taking advantage of the waste

    Similar works