Hubungan Antara Tingkat Depresi Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia di Panti Jompo Kota Malang.

Abstract

Pada tahun 2017, Indonesia mendapat tempat yang ke 8 sebagai negara yang mempunyai jumlah populasi lanjut usia yang tertinggi, sebanyak 22.743.000 jiwa. Diperkirakan pada tahun 2050 jumlah tersebut akan terus meningkat sehingga mencapai 61.729.000 lanjut usia. Hal ini menunjukkan hal yang positif bahwa tingkat kesehatan Indonesia semakin maju. Namun demikian, apabila jumlah lanjut usia meningkat maka jumlah lanjut usia yang terlantar dan beresiko terkena penyakit kronis juga meningkat. Salah satunya adalah gangguan mental seperti depresi. Lanjut usia yang mempunyai depresi memberi dampak yang negatif terhadap kualitas hidup mereka. Kualitas hidup yang kurang baik disebabkan fungsi fisik, emosi, sosial, psikologis yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tigkat depresi dengan kualitas hidup pada Iansia di Panti Jompo, Kota Malang. Metode yag digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan 44 responden yang memenuhi kriteria inklusi, dengan teknik penelitian menggunakan totaI sampIing. Responden diwawancarai dengan kuesioner GDS (Geriatric Depression Scale) untuk mengukur tingkat depresi dan WHOQOL-BREF (World Health Organization Quality of Life Instruments) untuk mengukur kualitas hidup. Metode pengumpulan data dengan lembar kuesioner dan analisis data dengan uji kai kuadrat (chi-square) dengan koefisien kontingensi yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabeI, dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan domain fisik (P0.05. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup domain fisik pada lanjut usia di Panti Jompo Kota Malang

    Similar works