Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis untuk dapat melihat
pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah. Untuk
analisis switching value merupakan perhitungan untuk mengukur ”perubahan
maximum” dari perubahan suatu komponen inflow (penurunan harga output,
penurunan produksi) atau perubahan komponen outflow (peningkatan harga
input/peningkatan biaya produksi) yang masih dapat ditoleransi/diperbolehkan
agar bisnis masih tetap layak. Tujuan Analisis Sensitivitas adalah menilai apa yang
akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis
apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat. Analisis
kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya didasarkan pada
proyeksi-proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yg akan terjadi di
waktu yang akan datang.
Lokasi Penelitian dilakukan di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten
Malang, Jawa Timur pada bulan Agustus 2018 hingga november 2018. Lokasi
penelitian dipilih secara sengaja (purposive) sebagai tempat penelitian dengan
alasan lokasi tersebut merupakan usaha perorangan dengan skala yang besar
dalam produksi ikan lele segar di Kabupaten Malang dengan nama UD. Proteina
Mandiri.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dimana
peneliti menggambarkan tentang kegiatan pemeliharaan ikan lele yang dilakukan,
analisa kelayakan usaha dari kegiatan tersebut baik dari analisa jangka pendek
maupun jangka panjang dari usaha pemeliharaan tersebut dan menganalisa
sensitivitas dari usaha pemeliharaan ikan lele dari segi ekonominya.
Pada penelitian ini menggunakan metode Purposive sampling atau yang
disebut juga judgement sampling. Pada penelitian ini hanya di ambil satu sampel
saja. Pada penelitian ini, analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis aspek
finansial kelayakan usaha khususnya analisis jangka pendek dan analisis jangka
panjang lanjutan yaitu sensitivitas dan switching value.
Dari hasil penelitian didapatkan Biaya total usaha pembesaran ikan lele yang
dilakukan oleh UD. Proteina Mandiri dalam satu tahun produksi (4Periode) sebesar
Rp.1.095.862.000, dengan besar penerimaan yaitu Rp.1.267.200.000 dan
pendapatan usaha pembesaran ikan lele UD. Proteina Mandiri dalam satu tahun
produksi (4Periode) sebesar Rp.171.338.000
Nilai R/C Rasio didapatkan hasil sebesar 1,15 dan nilai Rentabilitas sebesar
15,63%. BEP Volume mendapatkan nilai sebesar 15.203Kg dan BEP harga
mendapatkan nilai Rp.243.244.550. Nilai NPV didapatkan hasil sebesar
Rp.178.705,941 dengan Net B/C sebesar 1,49 serta IRR sebesar 21%. Payback
iv
Period (PP) pada usaha pembesaran ikan lele UD. Proteina Mandiri dalam jangka
waktu 2Tahun 1Bulan 1Hari, Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa usaha
pembesaran ikan lele yang dilakukan oleh UD. Proteina Mandiri jika dilihat dari
segi analisis keuntungan usaha atau analisis jangka pendek serta analisis jangka
panjang adalah layak untuk dijalankan.
Kenaikan biaya variabel sebesar 3,2% hingga 9% masih dapat ditoleransi,
namun kenaikan biaya variabel sebesar 10% maka UD. Proteina Mandiri akan
dapat mengalami kerugian dikarenakan nilai Rentabilitas dibawah tingkat suku
bunga bank indonesia yaitu 6%