Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cinta pada tokoh utama dalam novel Balada Cinta Majenun karya Geidurrahman El-Mishry. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Pendekatan penelitian menggunakan psikologi sastra yang melihat aspek kejiwaan tokoh utama dari teks. Sumber data diambil dari novel Balada Cinta Majenun karya Geidurrahman El-Mishry. Data meliputi frasa, klausa, atau kalimat. Pengambilan data menggunakan teknik baca, catat, dan mengelompokkan berdasarkan objek cinta Erich Fromm. Selanjutnya data dianalisis menggunakan teknik analisis isi. Tahapan analisis data yaitu mengidentifikasi data, deskripsi data, dan menginterpretasi data. Hasil penelitian ditemukan dua objek cinta yaitu cinta erotis dan cinta kepada Tuhan. Cinta erotis ditujukan kepada perempuan yang bernama Nisa, sedangkan cinta kepada Tuhan ditujukan kepada Allah SWT. Cinta kepada Tuhan lebih dominan dari cinta erotis mengakibatkan Ridho berbuat zuhud; jalan hidup yang mengutamakan akhirat dari pada kehidupan duniawi.
****************************
This study aims to describe the love of the main character in the novel Balada Cinta Maj Weaving by Geidurrahman El-Mishry. The method used is descriptive analysis. The research approach uses literary psychology that looks at the psychological aspects of the main characters of the text. The data source is taken from the novel Balada Cinta Majangkas by Geidurrahman El-Mishry. Data includes phrases, clauses or sentences. Retrieval of data using techniques of reading, recording, and grouping based on the object of love Erich Fromm. Then the data were analyzed using content analysis techniques. The stages of data analysis are identifying data, description of data, and interpreting data. The results found two objects of love, namely erotic love and love for God. Erotic love is addressed to women who are Nisa, while love to God is addressed to Allah SWT. Love for God is more dominant than erotic love resulting in Ridho doing zuhud; a way of life that gives priority to the afterlife rather than worldly life
