SLUDGE LUMPUR AKTIF, SAMPAH DAPUR DAN KOTORAN SAPI SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PORTABEL

Abstract

Limbah padat non medis dan sludge lumpur aktif yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan di Rumah Sakit belum banyak dimanfaatkan, sehingga perlu dilakukan upaya pemanfaatan limbah padat non medis menjadi biogas. Pemanfaatan dilakukan dengan mencampur sludge lumpur aktif Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sampah dapur dan kotoran sapi sebagai bahan baku pembuatan biogas portabel. Reaktor biogas portabel berupa drum plastik berbahan High Density Polyethylene (HDPE) volume 150 liter. Pengkajian pengolahan limbah sludge ini dilakukan dengan tiga variasi. Proses pembuatan biogas reaktor portabel dilakukan dengan mencampur bahan baku yaitu slude lumpur aktif IPAL, sampah dapur, dan kotoran sapi dengan komposisi sesuai variasi yang ditentukan dan ditambahkan air dengan perbandingan campuran dan air  1 : 1.  Mengaduk semua campuran dan selanjutnya memasukkan ke dalam digester sampai 2/3 volume digester selama 30 hari.  Hasil uji nyala berturut-turut variasi I,II dan III adalah 91 detik, 264,7 detik dan 381,7 detik. Pupuk organik cair yang dihasilkan dari proses fermentasi  yang memiliki kandungan C Organik, N dan Salmonella sesuai SNI Pupuk Organik Cair  Tahun 2011  adalah variasi I dan III. Variasi I tidak memenuhi karena nilai C organik dan N dibawah batas minimum dan Salmonella di diatas batas maksimum. Kesimpulan dari studi ini adalah sludge lumpur aktif IPAL, sampah dapur dan kotoran sapi dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas, dan semakin tinggi persentase sludge lumpur aktif IPAL  menghasilkan biogas yang paling baik. Variasi sludge lumpur aktif IPAL(50%), sampah dapur(20%) dan kotoran sapi(30%) menghasilkan pupuk organik cair terbaik untuk parameter C Organik, N dan Salmonella

    Similar works