Faktor kepuasan pengunjung banyak dipengaruhi oleh faktor suplai wisata (atraksi, aksesibilitas,
amenitas, dan pelayanan tambahan ) yang telah disediakan oleh pengelola wisata. Kepuasaan pengunjung
sebagai faktor utama perkembangan pariwisata yang berdampak kepada pengembangan ekonomi.
Perkembangan dan keberlanjutan aktivitas wisata akan berdampak terhadap pendapatan masyarakat dapat
dilihat dari nilai loyalitas pengunjung. Wisata yang memanfaatkan sumberdaya lokal akan memberikan
dampak terhadap ekonomi lokal kawasan tersebut. Wisata Posong sebagai wisata yang memanfaatkan
sumberdaya lokal yaitu view pegunungan yang diinisiasi masyarakat. Faktor suplai yang ada di Wisata Posong
juga diinisiasi dan disediakan oleh masyarakat lokal. Hal ini yang menarik pada penelitian dari penyediaan
faktor suplai wisata di Wisata Posong. Tujuan penelitian ini adalah menilai pengaruh faktor suplai terhadap
kepuasan pengunjung wisata di objek Wisata Posong, Kabupaten Temanggung serta implikasinya terhadap
loyalitas pengunjung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan
menggunakan Analisis Structural Equation Modelling (SEM), dan Importance Performance Analysis (IPA).
Teknik pengumpulan data adalah menggunakan kuisioner yang ditujukan kepada 120 pengunjung Wisata
Posong, wawancara pengelola wisata, dan observasi kondisi penyediaan faktor suplai di lapangan.
Berdasarkan hasil penelitian, kinerja yang ada pada penyediaan faktor suplai dan indikator kepuasaan
memiliki nilai 3,57 dengan nilai tertinggi pada atraksi wisata (3,87) dan nilai terendah pada aksesibilitas
(3,11). Hasil penilaian kepuasaan menjadikan empat kuadran yang dijadikan strategi pengembangan kedepan.
Pada penelitian ini juga diketahui pengaruh antara penyediaan faktor suplai Wisata Posong terhadap nilai
kepuasaan pengunjung, serta terdapat pula pengaruh kepuasaan pengunjung terhadap nilai loyalitas. Selain
itu hasil dari analisis model teori terdapat 9 indikator yang saling memiliki pengaruh tak langsung.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah peningkatan performa pada penilaian kuadran 2 yaitu dari
aksesibilitas wisata, keragaman atraksi wisata serta peningkatan dari pelayanan dan amenitas. Rendahnya
nilai kepuasaan pengunjung berpengaruh terhadap nilai loyalitas khususnya pada kemauan untuk membeli
barang atau jasa yang disediakan. Hal ini yang berimplikasi pada ekonomi lokal khususnya pada pendapatan
masyarakat. Pendapatan masyarakat dari penyediaan faktor suplai masih lebih rendah dari sektor dominan di
Desa Tlahap yaitu pertanian. Selain itu diperlukan peningkatan faktor suplai dan pelayanannya khususnya
pada sektor produktif yang dapat disediakan masyarakat lokal sehingga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal