Al-Qur’an antara Teks dan Konteks

Abstract

oai:ojs2.e-journal.faiuim.ac.id:article/2Al-Qur’an merupakan kalamullah atau bahasa langit yang membumi sehingga memerlukan sebuah paradigma berfikir, baik cara, metode maupun pendekatan. Al-Qur’an yang notabenenya adalah teks membuat sebagian pembacanya mengacu pada teks atau makna harfiah teks dengan tanpa menyertakan konteks sosio-historis teks dalam aktivitas penafsirannya, sehingga penetapan maknanya sepenuhnya menjadi domain otoritas teks. Di luar teks tidak ada makna yang bisa dipertanggungjawabkan dan diyakini kebenarannya. Sebagian pembaca yang lain menganggap perlunya pendekatan kontekstual untuk mengembangkan produk-produk nash (teks), khususnya yang berkaitan dengan muamalah dan hukum. Pemahaman ayat yang paling sempurna adalah dengan memperhatikan setting sosial yang melingkupi turunnya ayat’ Dengan kata lain, mengacu pada dimensi konteks yang tidak semata-mata bertumpu pada makna teks secara lahiriyah (literatur), tetapi juga melibatkan dimensi sosio-historis teks dan keterlibatan subjektifitas penafsir dalam aktivitas penafsirannya. Berdasarkan diskursus tersebut penelitian ini hendak memaparkan urgensi studi Al-Qur’an dengan menggabungkan antara metode tekstual dengan kontekstual, sehingga ditemukan pemahaman secara komprehensif terhadap teks-teks ayat al-Qur’an. Metode ini mempertimbangkan maksud dalam amr (perintah) dan nahi (larangan) terhadap bunyi nash (teks), mencari illat (alasan) jika memungkin ada dan mempertimbangkan asliyat (makna asal) dan tabi'iyat (makna yang mendampinginya)

    Similar works