Risiko Bisnis Properti berdasarkan Perspektif Pengembang

Abstract

Dalam menjalankan bisnis properti banyak risiko yang harus dihadapi pengembang. Risiko ini jika tidak dikelola dengan baik akan membawa dampak buruk bagi bisnis yang dijalankan pemgembang. Pengelolaan risiko dapat dijalankan dengan baik dan benar apabila risiko yang dihadapi diketahui dengan baik oleh pengembang. Oleh karena itu, pengembang perlu memahami berbagai risiko yang dihadapinya dalam menjalankan bisnisnya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko yang dihadapi pengembang dalam menjalankan bisnis mengembangkan proyek tempat tinggal di Indonesia. Penelitian dijalankan dua tahap, dimulai dari studi literatur untuk mendapatkan seperangkat risiko yang dihadapi pengembang. Kemudian seperangkat risiko tersebut dimintakan konfirmasi dari para pengembang yang telah berpengamalan. Pada tahap dua, pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dengan responden yang bekerja pada pengembang. Data dianalisis menggunakan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) untuk menentukan urutan prioritas dari tiap risiko. Pada tahap pertama penelitian telah diidentifikasi 27 risiko yang selanjutnya setelah melalui proses penelaahan ahli telah tereliminasi tiga risiko. Analisis FMEA terhadap 24 risiko enghasilkan lima risiko paling kritis yang dihadapi pengembang dalam mengembangkan proyek tempat tinggal yaitu risiko nama besar dan reputasi pengembang, komplain konsumen akibat keterlambatan serah terima bangunan, jaminan mutu produk yang ditawarkan, perang harga jual atau sewa properti disekitar lokasi, dan prediksi permintaan pasar terhadap jenis properti

    Similar works