Pertumbuhan Relatif Gurita, Octopus cyanea Gray, 1849 di Perairan Selat Makassar Dan Teluk Bone

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pertumbuhan relatif gurita, Octopus cyanea Gray, 1849 yang meliputi hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi, yang didaratkan di Pulau Bonetambung, Kota Makassar, dan di Pulau Burung Lohe, Kabupaten Sinjai. Pengambilan sampel gurita dilakukan pada bulan April sampai Juli 2019. Sampel gurita hasil tangkapan nelayan dibawa ke laboratorium untuk diukur panjang total (TL, total length), panjang mantel dorsal (DML, dorsal mantle length), dan panjang mantel ventral (VML, ventral mantle length), kemudian ditimbang bobot tubuhnya (BW, body weight), dan selanjutnya dilakukan pengamatan gonad secara visual untuk mengetahui jenis kelaminnya. Jumlah gurita yang diperoleh di P. Bonetambung adalah sebanyak 60 ekor (40 ekor jantan dan 20 ekor betina) dan di P. Burung Lohe sebanyak 66 ekor (27 ekor jantan dan 39 ekor betina). Gurita betina memiliki rerata panjang total dan bobot tubuh yang lebih besar dibandingkan gurita jantan, baik di P. Bonetambung maupun di P. Burung Lohe. Hubungan panjang total-bobot tubuh (TL-BW), hubungan panjang mantel dorsal-bobot tubuh (DML-BW), dan hubungan panjang mantel ventral-bobot tubuh (VML-BW) gurita jantan dan gurita betina yang tertangkap di P. Bonetambung dan di P. Burung Lohe seluruhnya menunjukkan tipe pertumbuhan hipoalometrik atau alometrik negatif yang berarti pertambahan panjang tubuh lebih cepat dibandingkan pertambahan bobot tubuhnya. Rerata faktor kondisi berdasarkan TL-BW, DML-BW, dan VML-BW gurita jantan di P. Burung Lohe lebih besar dibandingkan gurita betina. Hasil yang sama juga diperoleh pada gurita jantan di P. Bonetambung, kecuali untuk rerata faktor kondisi berdasarkan VML-BW (betina lebih besar).Kata kunci: gurita, Octopus cyanea, pertumbuhan, Pulau Bonetambung, Pulau Burung Loh

    Similar works