Pengaruh lama fermentasi dan dosis ragi terhadap kadar bioetanol pada fermentasi limbah tapioka padat kering

Abstract

Upaya minimalisasi limbah dari proses pembuatan tepung ubi kayu salah satunya dengan memanfaatkan kembali limbah. Etanol dapat diperoleh melalui konversi biomasa seperti serealia, umbi akar dan molase dengan menggunakan teknologi fermentasi dan oleh aktivitas mikroba. Limbah onggok ketela pohon sebagai sisa pembuatan tepung topioka dianggap kurang berguna bagi masyarakat, karena nilai ekonomisnya yang masih rendah dan pemanfaatannya belum optimal. Masih adanya beberapa kandungan nutrisi di dalam limbah onggok, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai bahan alternatif pembuatan alkohol. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial tiga ulangan dengan waktu fermentasi dan dosis ragi sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar etanol, densitas, dan rendemen bioethanol terbaik diperoleh pada waktu fermentasi selama 9 hari dan dosis ragi 30 g/150 g

    Similar works