HUBUNGAN ANTARA KANDUNGAN PATI RESISTEN DAN KUALITAS TANAK BERAS SIGER (TIWUL MODIFIKASI)

Abstract

Resistant starch is a starch fraction that can not be hydrolyzed by digestive enzymes in the small intestine and classified as a prebiotic compound. Increasing the content of resistant starch to a certain amount in Siger Rice (modified tiwul) will decrease the cooking quality. The objective of this research was to study the relationship between resistant starch content and cooking quality of Siger Rice (eating quality, texture, and taste). The increase of resistant starch content in siger rice was done by the application of autoclaving-cooling cycling treatment, through steam stages, cooling to room temperature, followed by cooling at 4°C for 0 hours/control, 12 hours, 24 hours, 36 hours and 48 hours. The results showed that the increase of resistant starch content ≤ 10% (9.85%) will improve the quality characteristics of Siger Rice for all organoleptic scores, i.e., eating quality (7,15 to 8,2), texture (7.05 to 8.35), and flavor (6.95 to 8.15); on the contrary, the increase of resistant starch content more than 10% (14.25%) will decrease the cooking quality characteristics of Siger Rice for all organoleptic scores, i.e., eating quality (7.15 to 6.8), texture (7.05 to 6.6), and taste (6.95 to 6.4).Pati resisten merupakan fraksi pati yang tidak dapat terhidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan pada usus halus dan diklasifikasikan sebagai senyawa prebiotik.  Peningkatan kandungan pati resisten hingga jumlah tertentu pada Beras Siger (tiwul modifikasi) akan menurunkan karakteristik kualitas tanaknya.  Penelitian bertujuan mengkaji hubungan antara kandungan pati resisten dan kualitas tanak Beras Siger (kepulenan, tekstur, dan rasa).  Peningkatan kandungan pati resisten pada Beras Siger dilakukan melalui penerapan siklus pemanasan-pendinginan, melalui tahapan pengukusan, pendinginan hingga suhu kamar, dilanjutkan dengan pendinginan pada suhu 4oC selama 0 jam/kontrol, 12 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kandungan pati resisten hingga konsentrasi ≤ 10% (9.85%) akan meningkatkan karakteristik kualitas tanak Beras Siger untuk seluruh skor organoleptik yaitu kepulenan (7,15 menjadi 8.2), tekstur (7.05 menjadi 8.35), dan rasa (6.95 menjadi 8.15); sebaliknya peningkatan kandungan pati resisten pada konsentrasi lebih dari 10% akan menurunkan karakteristik kualitas tanak Beras Siger untuk seluruh skor organoleptik yaitu kepulenan (7.15 menjadi 6.8), tekstur (7.05 menjadi 6.6), dan rasa (6.95 menjadi 6.4)

    Similar works