Diskursus seputar penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di tengah realitas sosial kehidupan berbangsa di Negara Indonesia seolah-olah berwajah ganda. Pertama, diskursus dengan tema penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ini seakan-akan ingin menunjukkan betapa negara (baca: Pemerintah Indonesia, melalui kementerian terkait) begitu peduli terhadap rakyatnya (baca: masyarakat bangsa Indonesia) yang sejatinya adalah masyarakat multikultur terbesar di dunia, dan Kedua, diskursus dengan tema penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sama ini sesungguhnya juga secara tidak langsung mau mempertontonkan betapa rapuhnya komintmen dari sejumlah elemen masyarakat bangsa Indonesia ini dalam mengimplementasi kesadaran sekaligus kebanggaan sebagai warga negara Indonesia yang memang secara nyata merupakan negara multikultur terbesar di muka bumi ini