research

Pelatihan Pliometrik Jump to Box Lebih Meningkatkan Daya Ledak Otot Tungkai Dari Pada Pelatihan Pliometrik Barrier Hops Pada Permainan Bola Basket

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan  pelatihan  jump to box dan barrier hops terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Penelitian ini dilakukan terhadap 32 orang siswa SMK Negeri 1 Kuta Selatan yang dipilih secara acak sederhana yang telah memenuhi kriteria insklusi dan eksklusi. Sampel dibagi menjadi dua kelompok sehingga masing-masing kelempok berjumlah 16 orang dan diberikan perlakuan yang berbeda selama enam minggu. Kelompok satu  diberikan pelatihan jump to box dan kelompok dua diberikan pelatihan barrier hops. Data yang didapat dianalisis dengan uji t paired untuk mengethui perbedaan antara sebelum dan sesudah pelatihan pada kedua kelompok dan uji t-independent untuk menguji perbedaan daya ledak otot tungkai antar kelompok baik sebelum maupun sesudah pelatihan. Batas kemaknaan di pakai 0,05. Hasil penelitian menunjukan rerata daya ledak otot tungkai antar kelompok sesudah pelatihan sebesar 58,00±10,33 cm pada kelompok jump to box dan pada kelompok barrier hops sebesar 50,49±10,19 cm. Rerata daya ledak otot tungkai pelatihan jump to box lebih tinggi dibandingkan dengan pelatihan barrier hops yang secara statistik berbeda bermakna dengan nilai p=0,036 (p<0,05). Dengan demikian, pelatihan jump to box dan pelatihan barrier hops dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai, di mana pelatihan jump to box lebih meningkatkan daripada pelatihan barrier hops

    Similar works