TRADISI MALLORO KAPPALA PADA SUKU BUGIS DI KECAMATAN POLEANG TENGGARA KABUPATEN BOMBANA

Abstract

Tradisi malloro kappala merupakan tradisi lisan menghubungkan generasi masa lalu, sekarang dan masa depan. Sebagai gambaran keunikan dari ritual menurunkan kapal adalah prosesi ritual yang dijalani pada saat sebelum kapal diturunkan. Dalam kelengkapan ritual terdapat simbol-simbol yang sarat akan makna namun jarang diketahui oleh generasi muda sehingga sangat penting untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosesi ritual yang mengiringi malloro kappala (menurunkan kapal), serta untuk menjelaskan makna simbolik yang terkandung dalam tradisi malloro kappala (menurunkan kapal) pada Suku Bugis di Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana. Penentuan informan yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Metode penelitian secara deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan dan dokumentasi berupa audio visual dan foto. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif model interaktif yaitu terdiri dari tiga hal utama yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi menurunkan kapal yang dikenal dengan istilah tradisi malloro kappala, ini masih menjadi tradisi dan budaya yang melekat pada masyarakat Bugis. Prosesi ritual malloro kappala pada suku Bugis dibagi dalam tiga tahapan yaitu, ritual mappocci, malloro kappala atau menurunkan kapal, dan ritual massalama. Keseluruhan ritual tersebut terdapat pesan utama yang disampaikan yaitu pengharapan akan keselamatan dan kemudahan rezeki. Pengharapan akan keselamatan dimaksudkan untuk keselamatan para awak kapal, keluarga yang ditinggalkan, maupun keselamatan kapal itu sendiri

    Similar works