MANAJEMEN PRODUKSI USAHA BERSAMAJAGUNGGORENGGURIH DI KELURAHAN LABUHBARU BARAT PEKANBARU DITINJAU MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Abstract

Skripsi ini berjudul: Manajemen Produksi Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih Di Kelurahan Labuhbaru Barat Pekanbaru Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah adanya keinginan yang kuat dari pemilik usaha bersama jagung goreng gurih untuk meningkatkan perekonomian keluarga, serta adanya tekad yang kuat dari pemilik usaha untuk memperbaiki sistem manajemen produksi dalam berusaha, walaupun kurangnya pengetahuan pemilik usaha dalam berwirausaha. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimana manajemen produksiusaha bersama jagung goreng gurihPekanbaru, apa faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen produksi usaha bersama jagung goreng gurihPekanbaru serta bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap manajemen produksi usaha bersama yang dimaksud. Lokasi penelitian ini Jl. Sepakat Gg. Demokrasi Kelurahan Labuhbaru BaratKecamatan Payung Sekaki Pekanbaru. Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi sebanyak 4 orang diantaranya 1 orang pimpinan usaha, 1 orang kepala bagian produksi dan 2 orang staff produksi. Sedangkan teknik pengambilan sampel penulis menggunakan teknik Total Sampling yaitu teknik pengumpulan sampel secara keseluruhan. Adapun dalam pengumpulan data, penulis menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang kemudian penulis analisa menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Pada usaha bersama jagung goreng gurih yang ada di Kelurahan Labuhbaru Barat Pekanbaru menerapkan fungsi manajemen yaitu: Perencanaan (Planning) yaitu bahan baku, desain produk dan mesin-mesin teknologi.Pengorganisanisasian(Organizing) yaitu adanya struktur organisasi dan pembagian kerja.Pengarahan (Directing)yaitu cara memproduksi jagung, cara penggorengan, proses pengemasan. Pengawasan (Controling) yaitu adanya pengawasan dalam mendapatkan bahan baku, penggorengan.Evaluasi (Evaluating) yaitu adanya agen lebih dari satu, adanya penambahan alat produksi. Faktor pendukung usaha bersama jagung goreng gurih adalah makanan ringan,banyaknya permintaan konsumen, menciptakan lapangan pekerjaan, keinginan yang kuat untuk meningkatkan pendapatan. Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam usaha jagung goreng gurih ini adalah modal, peralatan, tenaga kerja kurang profesional, tidak adanya pembinaan dari pemerintah Ditinjau menurut perspektif ekonomi islam, dari konsep halal-haram, pimpinan usaha sudah menerapkan kriteria halalan toyyiban dalam membuka usaha, karena bahan baku yang digunakan adalah jagung. Dan juga sudah menerapkan prinsip ta’awun (tolong menolong) yaitupimpinan usaha sudah merangsang masyarakat untuk bekerja dan berusaha, keberadaan usaha ini telah menyerap tenaga kerja, berarti telah ikut andil dalam mengurangi pengangguran. Dilihat dari prinsip itqan (sungguh-sungguh), pimpinan usaha sudah menerapkan prinsip itqan. Hal ini dapat dilihat dari pimpinan usaha sudah dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, tanpa ada usaha lain yang digelutinya.Namun dari segi teknologi dan kualitas produksi, usaha ini mengandung unsur dharar (bahaya), hal ini dapat dilihat dari pemilik usaha tidak memperhatikan bahaya yang ditimbulkan dari tidak terjaganya kebersihan tempat produksi dan kualitas minyak penggorengan yang mereka gunakan. Mereka menggunakan minyak goreng lebih dari dua kali pakai. Dan dari segi Al-Mujahadah (kerja keras dan optimal) pimpinan usaha jagung goreng gurih belum menerapkan prinsip yang demikian, sehingga dapat dilihat dari pekerjaan yang mereka lakukan belum dilakukan secara optimal, sehingga pimpinan usaha belum bisa menjawab permintaan konsumen tentang penambahan rasa produk

    Similar works