HARGA POKOK BENIH NILAM VARIETAS SIDIKALANG HASIL KULTUR JARINGAN

Abstract

Kendala dalam penyediaan benih adalah ketersediaan yang tepat waktu, tepat jum-lah, seragam dan sehat. Teknik kultur ja-ringan dapat memecahkan kendala terse-but tetapi biayanya cukup tinggi sehingga harga benih menjadi mahal 3-4 kali harga benih konvensional. Untuk mengatasi hal tersebut pada tanaman nilam, dilakukan perbanyakan benih secara kultur jaringan dengan mensubstitusi bahan kimia yang harganya mahal dengan bahan-bahan al-ternatif yang mudah diperoleh seperti air kelapa dan sumber bahan organik lainnya. Penelitian dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan, laboratorium Pengujian Balittro, Balai Besar Pasca Panen, dan ru-mah kaca Balittro sejak Mei 2009 sampai Oktober 2010. Penentuan harga pokok dan skala ekonomi dilakukan secara bertahap : (1) harga pokok zat pengatur tumbuh (zpt) alternatif, terdiri dari air kelapa, ekstrak to-mat, dan ekstrak tauge, (2) harga pokok tunas hasil induksi dari eksplan varietas Sidikalang dengan media Murashige dan Skoog (MS) ditambah zpt alternatif dan sumber vitamin substitusi dari air kelapa, tomat, tauge, dan wood vinegar masing-masing dengan konsentrasi 0 (kontrol), 5, 10, 15, 20, dan 25%, (3) harga pokok multiplikasi tunas nilam dengan media ter-baik pada tahap induksi, (4) harga pokok tunas hasil multiplikasi media MS + air ke-lapa konsentrasi 10% dibandingkan de-ngan media dasar alternatif pupuk maje-muk dengan formulasi NPK 20-20-20 yaitu: (a) pupuk majemuk 0,5 1 g/l + air kelapa 10%, (b) pupuk majemuk 1 g/l + air kela-pa 10%, (c) pupuk majemuk 1,5 g/l + air kelapa 10%, (d) pupuk majemuk 2 g/l + air kelapa 10%, (e) MS + BA 0,5 mg/l, (f) MS + air kelapa 10%, (5) harga pokok ni-lam hasil aklimatisasi di rumah kaca de-ngan perlakuan beberapa jenis media : (a) tanah latosol (kontrol), (b) tanah lato-sol + kompos serasah tanaman (1:1), (c) tanah latosol + arang/sekam padi (1:1), (d) tanah latosol + cocopeat (1:1), (e) ta-nah latosol + kompos serasah tanaman + arang/sekam padi (1:1:1), (f) tanah lato-sol + kompos serasah tanaman + coco-peat (1:1:1), (g) tanah latosol + kompos serasah tanaman + arang/sekam padi + cocopeat (1:1:1:1), (6) harga pokok dan skala usaha nilam di dalam polybag ukur-an 10 x 15 cm dengan media tanam ta-nah + pupuk kandang (2:1). Penentuan harga pokok benih nilam dan skala usaha-nya, dilakukan dengan menganalisis input dan out-put kegiatan produksi benih ni-lam hasil kultur jaringan. Hasil penelitian menunjukkan harga pokok benih nilam skala laboratorium adalah Rp339 per tu-nas dengan media perbanyakan MS di-tambah zpt alternatif air kelapa konsen-trasi 10%, atau Rp796/polybag dengan titik impas/break event point pada jumlah produksi 51.415 polybag benih per 3,5 bulan setelah aklimatisasi, setara dengan pendapatan sebesar Rp40.926.258.

    Similar works