PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN BERLANDASKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN
(Studi Deskriftif pada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah cabang Kota Tangerang Selatan)
ABSTRAK
Baik buruknya suatu Bangsa dilihat dari kualitas pemuda-pemudinya, karena generasi muda adalah aset bangsa sebagai pewaris selanjutnya. Peran penting pemuda pemudi Indonesia telah menorehkan sejarah yang sangat panjang dimulai sejak zaman pergerakan Budi Utomo tahun 1908. Banyak sekali penurunan karakter dan moral bangsa yang mana pergaulan bebas, minum-minuman beralkohol sudah dianggap biasa dan tak dianggap sebagai perbuatan dosa, belum lagi suatu sifat hedonisme, individualisme, dan sikap pasif terhadap isu-isu sosial dikalangan mahasiswa yang menyebabkan hilangnya daya kritis dan berpikir maju. Pembinaan karakter kepemimpinan yang memiliki jiwa pancasila kepada generasi muda dirasa sangat perlu bahkan urgent sekali dilakukan. agar kelak, pemimpin-pemimpin Negara ini dapat menampilkan dan mengimplementasikannya kepada masyarakat yang multikultural ini. Penelitian ini didasarkan pada empat permasalahan yaitu bagaimana proses pembentukan karakter kepemimpinan, Bagaimana karakter kepemimpinan terbentuk, Kendala apa yang dihadapi dan Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam proses pelaksanakan pembentukan karakter kepemimpinan di IMM. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan motode deskrifsi tentang perkaderan di IMM cabang Kota Tangerang Selatan. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) Proses pembentukan karakter kepemimpinan dalam Organisasi diselenggarakan melalui pelatihan struktural dan Kultural. (2) karakter kepemimpinan yang terbentuk setelah kader mengikuti pelatihan pengkaderan, tertanam nilai-nilai karakter kepemimpinan berlandaskan nilai-nilai Pancasila didalam diri kader. Seperti 1) bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2) Menghargai berbedaan 3) kritis terhadap permasalahan bangsa dan umat, 4) selalu bermusyawarah untuk mufakat, 5) menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan. (3) kendala yang dihadapi adalah sumber dana yang kurang, susah pencari pemateri, kurangnya motivasi dalam diri kader dan masih ada yang menerapkan melarang mahasiswanya untuk bergabung dengan organisasi ekstrauniversitas.(4) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala adalah mendorong semua anggota untuk ikut berpartisipasi untuk menaggulangi sumberdana dan melakukan pendekatan secara persuasif dengan diskusi dan motivasi kepada para calon kader.
Kata Kunci : Karakter Kepemimpinan, Nilai-nilai Pancasila, Kemahasiswaan
ABSTRACT
Whether or not a nation was seen by the quality of its breeders, because the young generation was a national asset as the next heir. The important role of young indonesians have been a painfully long history beginning in the days of the budi utomo movement in 1908. There was a widespread deterioration of the character and morals of a nation in which promiscuity, drinking alcohol is considered and not considered a sin, not to mention the hedonism, individualism, and a passive attitude toward social issues that lead to critical power loss and advanced thinking. Encouraging the pancasila spirit leadership character to youth is found to be very urgent, even urgent, once performed. So that, in the future, leaders of this country will be able to display and implement it to this multicultural society. This research was based on the four problems of how the process of forming the leadership character, how the leadership character was formed, what obstacles were faced and what efforts are made to overcome those constraints in the process of administering the leadership character in the imm. The approach taken in the study was a qualitative approach, using the descriptive method on an equestment at the south tangerang branch of the city. Data collection was done through interview techniques, observation and documentary study. Research results reveal that (1) the process of forming a leadership character in organizations were organized through structural and cultural training. (2) the character of leadership that cadre formed after cadre's training was imparted leadership values based on Pancasila values in Cadre. As in 1) devoted to God Almighty, 2) Appreciating differences 3) critical to nation and people's problems, 4) uphold the virtues of justice. 5) upholding the virtues of justice. (3) the obstacles were a low source of funding, hard-finders, a lack of motivation in candre and still some applied to students not to join extremist organizations.(4) the effort to overcome obstacles is to encourage all members to participate to collect resources and to approach persuasively with discussion and motivation to cadres.
Keymords: leadership character pancasila values, studen