LEARNING OBSTACLE PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MATERI PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan learning obstacles yang teridentifikasi terkait kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam materi perbandingan senilai dan berbalik nilai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan secara triangulasi dengan menggunakan observasi dan instrumen yaitu tes tertulis kepada siswa dan wawancara kepada setiap partisipan. Penelitian ini berlangsung di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat dengan mengambil subjek penelitian sebanyak 34 siswa. Berdasarkan hasil tes tertulis dari 34 siswa tersebut, terpilih tujuh responden untuk dilakukan wawancara pendalaman. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan temuan dan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menemukan tiga jenis learning obstacles, yang diantaranya : (1) Ontogenic Obstacles yang terdiri dari 3 jenis, yaitu : ontogenic obstacles psikologis terlihat dari rendahnya motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar. Ontogenic obstacles instrumental terlihat dari hambatan yang bersifat teknis saat pembelajaran berlangsung. Ontogenic obstacles konseptual terlihat dari ketidaksesuaian antara pembelajaran yang diberikan dengan tingkat berpikir siswa; (2) Didactical Obstacles teridentifikasi melalui pemilihan strategi belajar dan pembentukan kelompok diskusi; (3) Epistemological Obstacles terlihat dari adanya keterbatasan konteks siswa dalam proses penyelesaian masalah. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan berharga untuk kemudian dapat mengembangkan sebuah desain pembelajaran yang tepat. This study aims to describe the identified learning obstacles related to students' mathematical problem-solving abilities in direct and indirect proportion. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach. Data collection was carried out by triangulation using observations and instruments namely written tests to students and interviews with each participant. This research took place in one of the State Junior High Schools in West Bandung Regency by taking research subjects as many as 34 students. Based on the written test results from 34 students, seven respondents were selected to conduct in-depth interviews. Data analysis was performed descriptively. Based on the findings and discussion in this research, researchers found three types of learning obstacles, which include: (1) Ontogenic Obstacles consisting of 3 types, namely: psychological ontogenic obstacles seen from the low motivation and student interest in learning. Instrumental Ontogenic obstacles are seen from technical obstacles when learning takes place. Ontogenic conceptual obstacles can be seen from the discrepancy between the learning given and the level of student thinking; (2) Didactical Obstacles are identified through the selection of learning strategies and the formation of discussion groups; (3) Epistemological Obstacles can be seen from the limitations of the students' context in the problem-solving process. The result of this research can be a valueable consideration to develop an appropriate didacctical design

    Similar works