Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia seharusnya menggambarkan potensi dan realisasi zakat yang tinggi. Potensi zakat di Indonesia pada tahun 2015 sebesar Rp. 286 triliun, namun dana zakat yang terkumpul hanya 1,3 persen dari total potensi yang ada. Hal ini salah satunya disebabkan oleh variabel makroekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan variabel makroekonomi, yakni inflasi, suku sunga, dan indeks produksi industri (IPI) dengan penerimaan zakat di BAZNAS Pusat dari tahun 2011 sampai 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah metode Vector Autoregression (VAR), jika data tidak stasioner pada tingkat level dan terdapat kointegrasi maka metode yang digunakan Vector Error Correction Model (VECM). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sejak Januari 2011 sampai Desember 2017 yang dikumpulkan dari laman Bank Indonesia, laman Badan Pusat Statistik, dan BAZNAS Pusat. Hasil pengujian VECM menunjukkan bahwa dalam jangka pendek inflasi dan suku bunga masing-masing berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap penerimaan zakat, adapun IPI berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penerimaan zakat. Adapun dalam jangka panjang inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap penerimaan zakat. Suku bunga berpengaruh negatif tidak signifikan dan IPI berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan zakat.;
Indonesia with the largest population of Muslims in the world should describe the potential and realization of high zakat. Zakat potential in Indonesia in 2015 is Rp. 286 trillion, but the zakat funds collected are only 1.3 percent of the total potential. This is one of them caused by macroeconomic variables. The purpose of this study was to analyze the impact of macroeconomic variables, namely inflation, interest rates, and industrial production index (IPI) on zakat receipts at the Central BAZNAS from 2011 to 2017. The method used in this study was explanatory methods with quantitative approaches. The data analysis technique used is the Vector Autoregression (VAR) method, if the data is not stationary at the level and there is cointegration, the method used is Vector Error Correction Model (VECM). The data used in this study are time series data from January 2011 to December 2017 collected from the website of Bank Indonesia, the website of the Central Statistics Agency, and the Central BAZNAS. The results of the VECM test show that in the short term inflation and interest rates each have a negative and not significant effect on the receipt of zakat, while the IPI has a positive and insignificant effect on the receipt of zakat. Whereas in the long run inflation has a significant negative effect on zakat receipts. Interest rates are negatively significant and IPI has a significant positive effect on zakat receipts
